[MOJOK.CO] “Hikmah kasus CELUP masih sama kayak kasus-kasus kemarin: kita masih suka standar ganda.”
Ya Allah, bakal sesurem apa 2018 nanti.
Sebelum 2012, orang-orang yang mainan media sosial suka ngeluh, kenapa sih media sosial isinya kalau nggak orang pamer makanan dan destinasi wisata, ya ngeluh dan curhat no mention.
Tapi, menjelang masuk tahun 2012, orang masih berharap tahun depan akan lebih baik.
Masuk 2012, tahun pilkada Jakarta ketika Jokowi-Ahok melawan Foke-Nara, timeline udah mulai ramai soal politik, walau masih sebatas memuji-muji, Jokowi keren, Risma keren, Ganjar Pranowo (yang waktu itu mau nyalon pilgub Jateng) keren, dst., dst.
Tahun 2013, timeline mulai ambyar. Puncak keambyarannya ada di 2014 gara-gara pilpres. Ya memang ada selingannya sih, ketika 2014 orang doyan banget mepersekusi jomblo. Dari 2014 itu, mulai deh dua kubu terbentuk dan permusuhan keduanya makin meruncing di 2016.
2016 mau selesai. Bulan Desembernya yang ditutup dengan riuh lewat aksi berseri membuat orang berharap-harap, Ya Tuhan, jangan bikin 2017 sekacau ini deh. Orang juga mulai rindu timeline yang share makanan dan jalan-jalan lagi.
Nyatanya, 2017 juga berkhianat. Apalagi kalau bukan karena pilkada Jakarta dan persidangan Ahok. Ambyaaar. Bisa jadi ini tahun paling parah ketika dua urusan paling privat manusia, cinta dan agama dalam berbagai manifestasinya, bolak-balik jadi bahan debat publik.
Bisa dibilang, selain merupakan tahun boikot, 2017 yang bikin kita serbasalah dalam bercinta. Menyukai sesama jenis, salah. Menyukai lain jenis tapi berduaan di ruang privat, salah. Menyukai lain jenis tapi berduaan di ruang publik, salah. Nikah muda, salah. Nggak nikah-nikah, salah.
Kemudian juga berderet-deret kasus lain: pernikahan muda yang durasi nikahnya juga “muda”, istri-istri dibunuh dengan sadis oleh suami, pengungkapan pelecehan seksual di Hollywood, pelabrakan pelakor, suami-suami yang poligami tanpa diketahui istri sah, drama korupsi…
ah udah ah, ngedaftarnya kok bikin depresi sendiri.
Desember ini udah cukup sih jadi representasi kesureman 2017. Baru aja masalah video cowok yang salah alamat dikira gay beres, menyusul kasus lain nggak kalah surem bernama kampanye Cekrek, Lapor, Upload (CELUP).
CELUP adalah kampanye pembersihan ruang publik dari tindakan asusila yang dimulai oleh sejumlah mahasiswa di Surabaya dalam rangka tugas kuliah. Praktiknya, orang diajak memfoto secara sembunyi-sembunyi pasangan yang sedang bermesraan di ruang publik. Kategori bermesraannya meliputi rangkulan, ciuman, petting, sampai berhubungan intim.
Begitu kasus ini meledak, respons netizen justru negatif. Di media sosial, mereka membalas kampanye tersebut dengan membuat parodi. Tapi, ada juga netizen yang ngasih pembalasan dengan kejam. Mereka menskrinsut foto-foto Instagram inisiator kampanye CELUP (yang notabene mahasiswa semester 5) sedang berangkulan sama pasangan mereka di ruang publik dan memberi kepsyen yang intinya mereka itu munafik.
Yawda c, yang kejam-kejam gitu nggak usah diberi panggung. Sambil nunggu CELUP dibikin lagu dangdutnya, kalian simak aja twit-twit tanggapan atas CELUP yang lebih asyik berikut ini.
***
Uda Ivan Lanin baca soal CELUP.
Uda Ivan Lanin memberi nasihat.
“Baiknya bukan CELUP (cekrek, lapor, upload), tapi PLUNG (potret, lapor, unggah).”
Sekian.
Tulisan baik ttg Kampanye CELUP, yang bisa jadi contoh kasus terparah matkul DKV 5: Kampanye Sosial. Desainer berjarak sama isu, terjebak sama heroisme “problem-solver”, kebiasaan baca apalagi riset kagak ada, akumulasi absurdnya: merasa desainerlah yg bisa menyelamatkan dunia.
Link tulisannya di sini.
Kalo di dunia bokep, fetish suka ngintipin dan ngerekam kegiatan pribadi rang lain kek tujuan hidup geng CELUP ini masuk kategori Pervert.
Tolong laporkan dua lelaki ini ke Celup. Sudah asusila, kominis pula.
Menyetor foto untuk Kampanye Celup.
Diriku sedang merangkul ketiadaan.
Kalau suatu ketika ketemu gerombolan pendukung Celup mah kasih aja kutipan Bang Ali ini.
sementara kalian semua sibuk dengan masalah CELUP ,ustad somad,dsb..,andhika kangen band akan menikah lagi utk kelima kalinya
@ecwx48 bang, mau tanya kok CELUP di ributin sedangkan lambe turah ga yah ? Menurut saya mereka sama saja, atau beda tapi saya yang kurang tahu ? Mohon bantuan penjelasannya bang
Draft/konsep “tugas kuliah” CELUP kok engga disobek2 sama dosennya yah?
celap celup celap celup lu kira mau bikin
Mengritik CELUP sendirinya suka kepo akun Mak-Mak di IG (Lambe Turah dll).
Supaya tidak munafik, diblock saja deh
Mau manas2in CELUP pake foto lg cium pipi pacar. Tapi tidak punya pacar.
Yaudah.