Takut Bahagia? Jangan-Jangan Kamu Cherophobia

Takut Bahagia, Jangan-Jangan Kalian Cherophobia mojok.co

Ilustrasi

MOJOK.CO Beberapa orang takut bahagia. Mereka menganggap perasaan bahagia akan disusul dengan hal-hal buruk. Kondisi was-was terhadap perasaan bahagia ini sering disebut dengan Cherophobia.

Dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5)-yang digunakan para psikiater untuk mendiagnosa kesehatan mental- Cherophobia tidak disebut sebagai gangguan. Namun, beberapa psikiater mengklasifikasi Cherophobia sebagai bentuk dari anxiety disorder atau gangguan kecemasan.

Seseorang yang mengalami Cherophobia cenderung menghindari aktivitas menyenangkan seperti pergi berpesta atau mendapat hadiah. Mereka juga merasa menjadi orang yang sangat buruk ketika bahagia.

Apa penyebab Cherophobia dan bagaimana cara mengatasinya? Mojok sudah melansir berbagai sumber penyebab fobia ini. 

Penyebab takut bahagia

Pertama, bahagia dipandang memiliki konsekuensi negatif yang mengikuti. Perasaan bahagia akan mengantar pada kesengsaran atau kesedihan

Kedua, bahagia bisa menimbulkan kedengkian bagi orang lain. Oleh karenanya,  seorang Cherophobia tidak berani menunjukan ekspresi bahagia dan cenderung menghindarinya.

Ketiga, trauma masa lalu yang membuat seseorang lebih sulit untuk mendefinisikan bahagianya. Peristiwa traumatis mendorong terciptanya benteng pertahanan untuk menghindari rasa kecewa. 

Keempat, perasaan bahagia bisa mendorong seseorang untuk mengejar kebahagiaan secara berlebih. Ini juga menjadi konsekuensi negatif karena seseorang menjadi lebih egois.  Seseorang dapat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kebahagian dan mengabaikan orang lain (selfish).

Cara mengatasi Cherophobia

Ada dua cara untuk mengatasi Cherophobia. Pertama, teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Kedua, teknik mindfulness.

Pada teknik CBT, seseorang yang mengalami Cherophobia akan dipaparkan langsung dengan ketakutan mereka. Mekanisme ini akan membentuk pembiasaan terhadap suatu objek atau kondisi yang menyebabkan rasa takut. Sehingga dapat mengurangi kecemasaan dan membangkitkan kembali gairah kegembiraan. Tentunya, teknik ini harus didampingi oleh seorang ahli.

Sementara pada teknik mindfulness, seseorang yang mengalami Cherophobia diajak menyadari pikiran dan kondisinya saat itu. Melakukan mindfulness dapat melalui meditasi untuk membantu menyadari pikiran. Selain meditasi, mindfulness juga bisa dilatih dengan melakukan journaling atau latihan fisik.

Penulis: Mutiara Tyas Kingkin
Editor: Kenia Intan 

 BACA JUGA Hidup di ‘Kota Susu’ Boyolali padahal Kamu Punya Fobia Susu

Exit mobile version