Serunya Saling Sindir Antar Elit Partai Gerindra dan Partai Demokrat

Serunya Saling Sindir Antar Elit Partai Gerindra dan Partai Demokrat - Mojok.co

Tak dapat dimungkiri bahwa dalam tubuh Koalisi Adil Makmur, ada perang dingin yang sangat dahsyat antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat.

Elit dari kedua partai dengan terang-terangan berani saling sindir dan saling serang, baik melalui sosial media maupun melalui pernyataan di hadapan wartawan.

Setelah sebelumnya sempat panas saling serang antara Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono yang sampai meminta agar Partai Demokrat keluar dari koalisi dengan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang mengatakan ada setan gundul yang menyesatkan Prabowo, kini ada lagi babak baru saling sindir antara dua petinggi partai.

Dari Partai Gerindra, tokohnya masih sama, yakni Arief Poyuono, sedangkan dari Partai Demokrat, sosok yang tampil kali ini adalah Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon.

Jansen Sitindaon tampil membuka suara menanggapi pernyataan Arief Poyuono yang dinilai menafikan peran Partai Demokrat dalam koalisi.

Arief Poyuono mengatakan bahwa masuknya Partai Demokrat dalam koalisi justru bikin suara Prabowo-Sandi turun dalam Pemilu 2019 kemarin.

“Nggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo-Sandi kok selama ini. Malah menurunkan suara lho,” begitu kata Arief Poyuono.

Seakan tak terima partainya diperlakukan seperti itu, Jansen Sitindaon pun langsung ambil posisi.

Dirinya kemudian menyatakan bahwa yang terjadi sejatinya justru sebaliknya. Bukan suara Prabowo-Sandi yang berkurang karena ikut didukung oleh Demokrat, namun justru sebaliknya, Partai Demokrat yang turun suaranya setelah mendukung Prabowo-Sandi.

“Kami 7 bulan ini sudah membuktikan serius kok memenangkan Prabowo. Bahkan karena dukung Prabowo ini suara partai kami turun. Caleg seperti saya ini tidak dipilih karena politik identitas,” kata Jansen kepada wartawan.

Nah lho, kalau sudah begini, pernyataan siapa nih yang bener? Ini menjadi perkara pelik, sebab susah dibuktikan, maklum dua-duanya memang turun suaranya. Perolehan suara Prabowo turun dibanding Pilpres lalu. Suara Partai Demokrat juga turun dibandingkan dengan Pileg sebelumnya.

Yasudah deh, sama-sama bener aja kali ya.

 

Exit mobile version