Tak hanya sanggup mengangkat payudara, bra atau BH, pada titik tertentu juga sanggup mengangkat sebuah perkara. Mantan Staf Khusus Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Said Didu baru saja membuktikannya.
Gara-gara berdiskusi di Twitter dan kemudian membawa-bawa bra, dirinya kemudian di-bully habis-habisan karena dianggap melecehkan perempuan.
Perkara tersebut bermula saat dirinya berdiskusi di Twitter dengan seorang netizen (maaf mas Ivan Lanin, kami belum terbiasa menggunakan kata ‘warganet’) yang menggunakan akun @ezkisuyanto.
Keduanya berdiskusi soal penggunaan isu SARA dalam pesta demokrasi.
“Alhamdulillah, Bapak setuju pesta demokrasi jangan pakai isu SARA, salim,” tulis @ezkisuyanto.
Cuitan tersebut kemudian dibalas oleh Said Didu melalui akun @saididu.
“Mas @ezkisuyanto pasti tahulah prinsip2 hidup yang saya anut, terima kasih,” balas @saididu.
Pemilik akun @ezkisuyanto yang ternyata adalah seorang perempuan kemudian mengoreksi Said Didu yang memanggilnya dengan ‘Mas’.
“Saya cewek pak,” balas @ezkisuyanto.
Nah, di sinilah perkara dimulai. Alih-alih meminta maaf karena salah mengira dan salah menggunakan panggilan, Said Didu melontarkan jawaban yang mengejutkan.
“Hahaha, Nanti dikirimin BH ukuran 38 B,” jawab Said Didu.
Jawaban inilah yang kemudian langsung mengundang masalah. Jawaban ini oleh banyak orang dianggap melecehkan perempuan.
Cuitan tersebut kemudian langsung dihapus oleh Said Didu setelah sebelumnya ia meminta maaf.
Namun yah, seperti biasa yang terjadi di dunia media sosial, kau bisa mengubur jejak, namun netizen selalu piawai menggalinya lagi. Tangkapan layar twit Said Didu tersebut sudah kadung banyak yang disebar oleh orang-orang dan kemudian menjadi bahan bully-an yang legit dan empuk. Lebih seru lagi, netizen yang memang pakar othak-athik gathuk kemudian menghubung-hubungkannya dengan salah satu pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang memang selama ini didukung oleh Said Didu.
Beberapa bahkan juga mengubung-hubungkannya dengan Manchester City, klub yang selama ini didukung dengan sangat militan oleh Said Didu. Pokoknya apa saja institusi yang berhubungan dengan Said Didu tak ketinggalan ikut dihubung-hubungkan.
Yah, semoga hal ini menjadi pelajaran yang bagus untuk Pak Said Didu dan juga kita semua.
Jangan pernah main-main dengan perempuan, bahkan dengan “jeroannya”.