Sejak heboh soal kasus geng motor “Jepang” yang menjarah toko pakaian (dan juga tukang gorengan) di Depok beberapa waktu yang lalu, pengawasan terhadap geng motor oleh polisi di berbagai wilayah seakan semakin ketat saja. Sukabumi, salah satunya.
Kemarin minggu, atau sehari menjelang Natal, Polres Sukabumi Kota menangkap puluhan anggota geng motor Brigez dalam salah satu operasi razia ketertiban masyarakat.
Setidaknya ada 39 anggota geng motor yang ditangkap dan sebagian besar di antaranya masih remaja.
Dari 39 anggota geng motor ini, 13 orang terbukti bersalah dan kemudian ditahan. Mereka terbukti melakukan tindakan kriminal dan membawa senjata tajam secara ilegal. Sedangkan 26 sisanya dilepaskan dan dikembalikan ke orang tua masing-masing.
Tapi, tentu saja 26 anggota geng motor ini tidak dilepaskan begitu saja. Enak betul. Mereka harus menjalani syarat yang harus dilakukan sebelum benar-benar dibebaskan. Apa syaratnya? Mencium kaki ibu masing-masing.
Ide mencium kaki ibu ini diusulkan oleh Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro. Ide yang sangat brilian dan sangat “birrul walidain”. Ketika masyarakat berharap anggota geng motor dihukum mencium knalpot, Pak Kapolres justru menyuruh untuk mencium kaki ibu mereka masing-masing.
Di hadapan puluhan anggota geng motor, Susatyo menyuruh mereka mencium kaki ibu mereka yang telah menjemput mereka di kantor polisi. Tak ayal, keharuan dan kesedihan pun pecah. Bahkan, sebagian besar dari mereka menangis tersedu-sedu. Di hadapan aspal jalanan mereka bengis, di hadapan kaki ibu, mereka menangis. Subhanalloh, Indahnya.
“Merekalah (ibu) yang pertama akan membela, sejelek apapun kelakuan kalian. Merekalah yang selalu mendoakan kalau terlibat masalah dan paling terdepan memberikan pengampunan,” kata Pak Kapolres.
Sungguh, peristiwa mengharukan di Polres Sukabumi Kota ini menjadikan kita semua paham bahwa setidaknya ada dua momen di mana seorang remaja bisa dengan mudah mencium kaki ibunya. Pertama, momen menjelang Ebtanas, dan kedua, momen saat dipertemukan dengan ibu sendiri di kantor polisi.
Yah, semoga, kita semua semua dimudahkan untuk mencium kaki ibu sendiri tanpa harus Ebtanas dulu atau ditangkap polisi.
Allahuma Aamiin.