MOJOK.CO – Ekspansi gerai Mixue Ice Cream and Tea menjadi perbincangan. Belum dua tahun di Indonesia, jumlahnya sudah mencapai ratusan.
Merek dagang asal China itu memang tengah gencar mengembangkan bisnis. Dilansir dari Hypeabis, per Juli 2022 setidaknya ada 300 gerai Mixue di Indonesia. Padahal Mixue baru masuk ke Indonesia pada pada tahun 2020.
Merek dagang Mixue di Tanah Air dipegang oleh PT Zisheng Pacific Trading. Aslinya, merek ini dimiliki oleh Mixue Bingcheng Co.Ltd. Perusahaan itu sudah tercatat di Bursa Efek Shenzhen dengan kode MXBC. Di negara asalnya, Mixue sudah memiliki 21.000 gerai per Oktober 2022.
Selain di Indonesia, merek dagang ini juga terdaftar di sekitar 30 pasar, termasuk Asia, Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Kirgistan, dan Uzbekistan.
Titik balik kesuksesan Mixue di China terjadi di tahun 2006. Mereka menemukan formulasi produk dan pasar yang tepat dengan mengandalkan menu es krim cone. Menu menjadi ternama dalam rangkaian olimpiade Beijing 2008.
Valuasi Mixue saat ini diperkirakan mencapai US$ 2,8 miliar di China. Pendapatannya mencapai US$ 1,4 miliar.
Angka-angka menggiurkan itu diperoleh dengan strategi membuka gerai di kota-kota kecil dengan tingkat pendapatan rendah. Sebagian besar pembeli memilih bawa pulang atau take away sehingga tidak butuh operasional besar.
Tidak jauh berbeda, Mixue Indonesia menawarkan harga es krim dan teh dengan harga yang terjangkau. Pangsa pasarnya tidak berbeda dengan Mixue China yang menyasar pasar dengan pendapatan menengah ke bawah.
Di Indonesia, Mixue menawarkan produknya di rentang harga yang sangat terjangkau. Paling murah, Mixue menjual es krim cone dengan harga Rp8.000. Sementara paling mahal seharga Rp25.000.
Tidak mengherankan, produknya jadi laris manis di Indonesia. Kebanyakan konsumen Mixue berasal dari kalangan pelajar dan pekerja yang pilih-pilih dalam membelanjakan uangnya.
Tawaran franchise menarik
Salah satu faktor yang membuat gerai mixue bisa menjamur karena tawaran franchise-nya yang menarik. Dilansir dari berbagai sumber, PT Zisheng Pacific Trading tidak menetapkan persyaratan khusus bagi calon mitra. Franchise juga tidak menuntut royalti maupuan bagi hasil yang harus disetor. Oleh karenanya, laba franchise berbentuk mandiri ini seluruhnya dinikmati oleh mitra.
Tawaran keuntungannya memang menggiurkan, akan tetapi mitra Mixue diwajibkan menyediakan tempat operasional, meliputi luas bangunan minimal 25 meter persegi, lebar 3,8 meter, dan tinggi plafon 2,7 meter. Tempat operasional juga haru memiliki sumber air bersih, sanitasi yang baik, dan daya listrik 33.000 Watt. Mixue juga menyediakan kontraktor untuk mendesain interior gerai sesuai standar.
Harga franchise Mixue Ice Cream and Tea sekitar Rp808 juta atau 370.000 Yuan. Angka itu itu sudah termasuk investasi dari awal pembangunan gerai. Dilansir dari Instagram-nya, Mixue Indonesia juga menawarkan berbagai promo untuk pembelian franchise-nya.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono