MOJOK.CO– Langkah Anies Baswedan dalam bursa calon presiden (capres) 2024 diprediksi akan terganjal dengan majunya Prabowo Subianto. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menjelaskan, Anies dan Prabowo memiliki ceruk segmen pemilih yang sama.
Data tabulasi silang (cross tabulation column) Voxpol Center Research and Consulting pada Maret 2022 menunjukkan, sebanyak 55,9% pemilih Partai Gerindra memilih Prabowo. Sementara sebanyak 44,7% pemilih Partai Gerindra memilih Anies Baswedan.
“Dari data ini menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra split ticket voting terbelah ke capres Anies dan capres Prabowo secara signifikan,” ujar Pangi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/8/2022).
Majunya Prabowo juga semakin membatasi kans Anies untuk diusung parpol sebagai capres. Mengingat, kuota 20% parpol koalisi sebagai syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).
“Tentu ini menyulitkan secara matematika politik, tidak mudah bagi Anies yang bukan kader parpol dan tidak punya partai. Dengan demikian, majunya Prabowo sebagai capres tentu saja semakin menutup ruang Anies untuk mendapatkan ‘boarding pass‘ dari partai politik,” kata dia lagi.
Oleh karenanya, majunya Prabowo sebagai capres 2024 sama saja memberi jalan atau karpet merah kepada Ganjar Pranowo. Mengingat, di tengah terbelahnya suara Prabowo dan Anies, ceruk segmen pemilih Ganjar tetap, bahkan semakin solid dan bulat.
Cenderung unggul dipasangkan dengan AHY
Sementara itu, Lembaga Survei Independen mempunyai pandangan yang berbeda. Lembaga ini merilis data bahwa pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki elektabilitas yang lebih kuat dibandingkan pasangan lainnya. Anies dan AHY unggul pada tiga simulasi Pilpres 2024 sebagai capres dan cawapres.
Direktur Riset Lembaga Survei Independen Fathur Rahman menjelaskan, keunggulan Anies Baswedan dan AHY terjadi pada berbagai simulasi pasangan, baik simulasi empat pasangan, tiga pasangan, maupun dua pasangan.
Pada simulasi empat pasangan calon, Anies Baswedan dan AHY meraih tingkat keterpilihan tertinggi hingga 28,3%. Urutan kedua diraih pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir dengan perolehan 19,6%. Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar di urutan ketiga sebesar 16,2%, serta Puan Maharani dan Andika Perkasa di urutan keempat dengan capaian 13,6%. Adapun sebanyak 22,3% responden belum menentukan pilihan atau tidak menjawab.
Pada simulasi tiga pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan dan AHY masih memiliki keunggulan dengan elektabilitas 35,9%. Di urutan kedua ada Prabowo Subianto-Puan Maharani sebanyak 27,6%, dan Ganjar Pranowo-Erick Thohir sebesar 16,4%. Sementara 20, 1% responden belum menentukan pilihan.
Dalam simulasi dua pasangan, Anies Baswedan dan AHY meraih 39,8% dan unggul di atas Prabowo Subianto-Puan Maharani yang mendapatkan 31,4%. Sebanyak 28,8% responden belum menentukan pilihan.
Asal tahu saja, Survei Lembaga Survei Independen itu dilakukan pada 8-20 Agustus 2022, dengan melibatkan 1.500 responden warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki hak pilih di 34 provinsi. Metode survei dilakukan dengan wawancara melalui jaringan selular dengan margin of error 3,05% dan tingkat kepercayaan 95%.
Sumber: Antara
Penulis: Kenia Intan