Boleh jadi, Indonesia adalah salah satu negara yang rakyatnya selalu menjunjung tinggi nasionalisme di mana pun ia berada, tak terkecuali saat berhaji atau berumrah. Nasionalisme luar biasa yang pada titik tertentu, justru bisa bikin orang geleng-geleng kepala.
Beberapa waktu yang lalu, kita mungkin masih ingat dengan insiden seorang pembimbing umrah menuntun jemaah membacakan Pancasila di tengah-tengah ibadah sa’i (berjalan dan berlari-lari kecil pulang-pergi tujuh kali dari Safa ke Marwa dan sebaliknya).
Nah, Kejadian yang hampir sama dengan konteks yang berbeda kembali terulang. Kali ini melibatkan para Ansor dan Banser. Mereka menyanyikan lagu Yaa Lal Wathan atau Syubbanul Wathan dengan lantang saat menjalankan rukun ibadah sa’i.
Video para Ansor dan Banser saat menyanyikan lagu Yaa Lal Wathan ini diposting oleh politisi PSI, Guntur Romli di Twitter.
“Selain bacaan-bacaan saat Sai, Jamaah Sorban (anSOR BANser) juga gelorakan Ya Lal Wathan…Indonesia biladi… Indonesia Negeriku… di Masjidil Haram Makkah,” begitu cuit Guntur Romli.
Lagu Syubbanul Wathan sendiri adalah lagu tentang cinta tanah air yang diciptakan oleh Pahlawan nasional sekaligus salah satu pendiri NU, KH Wahab Chasbullah.
Kejadian ini sontak langsung mengundang banyak perdebatan. Bahkan MUI pun sampai ikut angkat suara.
“Yang penting melakukan jalan tujuh kali antara bukit Safa dan Marwa. Cuma yang lebih afdal dan sesuai dengan ibadah itu mengucap zikir dan doa serta tak mengganggu orang lain yang sedang beribadah dengan suara kerasnya,” Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis.
Menurut Cholil, sebaiknya, dalam menjalankan ibadah umrah, dia mengimbau masyarakat untuk khusyuk, berzikir, dan menghindari banyak publikasi agar dijauhkan dari sifat pamer atau riya.
Seperti diketahui, dalam video yang diposting oleh Guntur Romli tersebut, tampak banyak jamaah Ansor dan Banser yang merekam ibadah sa’i mereka. Beberapa bahkan sampai ada yang menggunakan tongsis.
Akibat insiden ini, pihak Arab Saudi disebut melayangkan protes kepada KBRI Riyadh. Protes dilayangkan terkait lantunan “Yaa Lal Wathan” oleh sejumlah jemaah umrah Indonesia yang tengah menjalankan ibadah sa’i.
Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel pun menyayangkan terjadinya aksi tersebut.
Ia mengimbau kepada seluruh WNI yang sedang berkunjung ke Arab Saudi agar mematuhi peraturan dan norma yang berlaku di negara tersebut.
“Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melarang keras segala bentuk upaya yang mempolitisasi umrah dan haji,” terang Agus Maftuh melalui keterangan pers yang ia tulis.
Yah, semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa dalam mengekspresikan rasa cinta tanah air juga ada aturannya.
Jangan sampai lagu Yaa Lal Wathan yang sangat indah maknanya itu menjadi tidak pantas hanya karena dinyanyikan secara waton (sembarangan).
Ya sudah, kalau begitu, buat teman-teman yang tidak sedang umrah, mari kita nyanyikan bersama-sama lagu Yaa Lal Wathan.
Pak Purwacaraka, siap ya?
“Yaa lal wathan yaa lal wathan yaa lal wathan, hubbul wathan minal iman.”