MOJOK.CO – Pertamina merugi cukup banyak, Ahok yang dulu pernah sesumbar pun langsung menjadi bulan-bulanan.
Kalau ada BUMN yang mencatatkan kerugian, dengan berat hati kita memang harus mengakui bahwasanya itu adalah hal yang biasa belaka. Maklum saja, rasanya sudah tak terhitung berapa BUMN yang merugi, bahkan berkali-kali, dan toh nyatanya masih tetap hidup saja.
Namun, menjadi berbeda jika BUMN yang merugi tersebut adalah BUMN yang dipimpin oleh sosok yang punya banyak haters. Sorotan di media sosial menjadi semakin besar dan brutal.
Hal itulah yang kini sedang terjadi pada Pertamina.
Sepanjang semester pertama di tahun 2020 ini, Pertamina memang rugi besar. Pertamina tercatat mengalami kerugian bersih sebesar US$767,91 juta atau sekitar Rp11,13 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS).
Kerugian tersebut tentu saja menjadi catatan yang penting, sebab pada periode yang sama di tahun sebelumnya, Pertamina justru mencatatkan laba yang cukup besar, yakni US$659,95 juta atau sekitar Rp9,56 triliun.
Meruginya Pertamina di masa semester pertama ini disebabkan oleh faktor, salah duanya adalah penurunan signifikan konsumsi BBM dalam negeri dan pergerakan nilai tukar dolar.
Turunnya konsumsi BBM dalam negeri memang cukup menghantam telak Pertamina. Penurunan tersebut ikut memengaruhi turunnya pos penjualan dan pendapatan usaha perseroan sebanyak 24,71 persen dari US$25,54 miliar menjadi US$20,48 miliar.
VP Komunikasi Perusahaan Pertamina Fajriyah Usman menyatakan bahwa pandemi turut berpengaruh terhadap penurunan penjualan.
“Pandemi COVID 19 dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina. Dengan penurunan demand, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berfluktuasi sangat tajam membuat kinerja keuangan kami sangat terdampak,” terangnya.
Kata Fajriah, konsumsi BBM di masa pandemi memang turun sangat drastis, yakni di angka 117 ribu kilo liter (KL) per hari. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya bisa mencapai 135 ribu KL per hari. Bahkan di beberapa kota, penurunannya bisa mencapai 50-60 persen saat diberlakukannya PSBB.
Meruginya Pertamina ini tentu saja membuat Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dicecar habis-habisan utamanya di sosial media.
Maklum saja, beberapa waktu yang lalu, saat diwawancarai oleh Andy F. Noya, Ahok pernah sesumbar bahwa Pertamina ini asalkan diawasi dengan benar, pasti untung.
“Kalau enggak diawasi dengan baik, direksi Pertamina enggak punya KPI. Padahal KPI sifatnya administrasi semua. Jadi merem juga untung,” kata Ahok kala itu.
Di sosial media, banyak yang mencecar dan menyindir Ahok disertai dengan screenshoot berita tentang meruginya Pertamina yang disandingkan dengan pernyataan sesumbar dia tentang Pertamina.
Yah, dari dulu, memang begitulah jejak digital bekerja. Ia akan selalu menjadi senjata yang tajam, apalagi jika diguakan oleh netizen yang mulutnya tajam juga.