MOJOK.CO – Air mata Rosewarza dan sang istri, Anizar tidak terbendung saat menerima ijazah wisuda dari Rektor UGM, Ova Emilia di GSP UGM, Rabu (20/07/2022). Ova yang datang langsung ke kursi keluarga tersebut menyerahkan ijazah Reni Sabrina, lulusan Magister Administrasi Publik Fisipol UGM yang tidak hadir.
Bukan tanpa sebab, Reni meninggal dunia pada 7 Juni 2022 lalu sebelum dia diwisuda. Perempuan kelahiran 30 Januari 1995 itu meninggal akibat gagal ginjal pasca-dirawat di RSU Jamil Padang, Sumatera Barat.
“Meninggalnya Selasa 7 Juni 2022, jam 8.28 di RSU Jamil Padang karena sakit ginjal. Ya itu namanya ajal, Tuhan menjemput, jadi kita relakan,” papar Rosewarza saat ditemui usai menerima ijazah.
Rosewarza menceritakan, puterinya tidak mengetahui bila mengalami gangguan ginjal. Saat berkuliah di UGM selama dua tahun terakhir, dia hanya mengeluh mengalami sakit ringan.
Namun, saat Reni menyempatkan diri pulang kampung pada libur Lebaran 2022 lalu, dia pun mengalami sakit dan harus dirawat di RS Ibnu Sina Payakumbuh. Setelah dirawat baru ketahuan kalau dia mengalami gagal ginjal.
Reni pun kemudian dirujuk ke RSU Jamil Padang tiga hari sebelum meninggal. Tapi takdir berkata lain, Reni harus menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit tersebut.
“Waktu di Jogja tidak pernah mengeluh sakit parah, hanya ringan. Pernah minta uang untuk berobat tapi tidak parah. Baru saat pulang ketahuan sakit ginjal dan masuk rumah sakit,” paparnya.
Pasca-meninggal dunia, Rosewarza tak tahu menahu jadwal perkuliahan anaknya di UGM. Dia baru menemukan fakta bila jadwal wisuda ternyata digelar pada 20 Juli 2022. Informasi tersebut didapat sang adik saat membuka laptop almarhumah, tiga hari setelah kakaknya meninggal.
Di laptop tersebut ada pemberitahuan jadwal wisuda di grup WhatsApp (WA). Keluarga yang sempat kaget akan informasi tersebut pun akhirnya menghubungi UGM melalui zoom.
“Baru senin (18/07/2022) kemarin kami datang ke Jogja untuk mempersiapkan wisuda meski tidak ada Reni. Kami mewakili menerima ijazah di sini,” paparnya.
Rosewarza menambahkan, puteri keduanya tersebut merupakan anak yang berbakti sekaligus berprestasi sejak SD. Sempat menjadi anggota Paskibraka di Riau, Reni menyelesaikan kuliah S1 di Universitas Riau.
Sempat bekerja selama setahun, perempuan tersebut ingin melanjutkan pendidikannya di UGM. Dia juga belajar Bahasa Inggris di Malang untuk meningkatkan kompetensinya.
Sebab Reni setelah menerima ijazah dari UGM atau lulus S2 ingin melanjutkan pendidikan S3 di Australia. Keluarga pun mendukung cita-cita tersebut dengan penuh semangat.
“Anak saya itu mandiri sekali, meski sakit tetap belajar. Tapi ternyata [takdir berkata lain], dia sakit dan meninggal,” ujarnya usai pelaksanaan wisuda UGM.
Penulis: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono