MOJOK.CO – Setelah 10 tahun menggunakan judul “PPSMB Palapa”, kegiatan orientasi mahasiswa baru di UGM ini bersalin nama. Pionir, begitu nama barunya. Lantas, apa yang membedakan dengan sebelumnya?
Pekan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) di UGM telah usai Sabtu (5/8/2023) kemarin. Namun, ada yang menarik dari agenda tersebut. Setelah 10 tahun menggunakan judul “PPSMB Palapa”, kegiatan orientasi mahasiswa baru di UGM itu berganti nama menjadi “PPSMB Pionir”.
Memang, PPSMB UGM tidak mendeklarasikan secara khusus perihal pergantian namanya dari Palapa ke Pionir. Perkenalan PPSMB Pionir dibintangi oleh Zaid, Koordinator Umumnya, melalui sebuah video.
“Pionir adalah karakter yang penuh inisiatif dalam menatap masa depan,” ucap Zaid menerangkan maksud pionir.
Semangat pionir
Perubahan ini memang direncanakan. Itulah yang dikatakan Sindung Tjahjadi, Direktur Kemahasiswaan UGM. Ide awalnya berasal dari Arie Sudjito, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.
“Pionir ini bukan cuma ganti nama thok. Tapi ada perubahan konsep dan pelaksanaannya,” tutur Sindung.
Perubahan paling kentara ada di penugasan. “Dulu zaman saya maba [1995], tugas itu banyak sekali. Walhasil, ngantuk semua saat materi di kelas yang juga memang membosankan,” kenang Hendri Susanto, Kepala Task Force PPSMB UGM. Sampai PPSMB 2022, penugasan itu masih ada, meskipun, sambung Hendri, masih relevan dengan materi di kelas.
“Hasil evaluasi beberapa tahun ini, penugasan malah justru memberatkan dan membuat peserta tidak fokus berkegiatan,” sambung Sindung tentang muasal penghapusan penugasan pada PPSMB Pionir 2023.
Peniadaan penugasan, masih dari Sindung, juga selaras dengan semangat ke-pionir-an. “Para peserta tahun ini dikondisikan untuk lebih kreatif di kelas dan kegiatan lainnya tanpa ada drive dari penugasan,” begitu katanya.
Perubahan ini dirasakan oleh Tata, maba yang dua kali ikut PPSMB. Sebelumnya, dia adalah mahasiswa Kedokteran Gigi yang kemudian tes ulang dan masuk di Jurusan Bahasa Inggris Sekolah Vokasi.
“Bahkan di Fakultas pun tidak ada lagi penugasan. Cuma disuruh bawa caping dan asturo untuk bikin formasi,” jelasnya.
Halaman selanjutnya…
Action plan diteruskan dan tetap Antikekerasan
Action plan diteruskan dan tetap Antikekerasan
Hadirnya PPSMB sejak tahun 2012 membawa visi besar tentang penyambutan mahasiswa. “Inisiatornya Pak Pratikno sebagai rektor. Dia ingin momen masuknya mahasiswa itu langsung terasa semangat universitasnya: multidisipliner, akademik, dan tetap menyenangkan,” tutur Hendri.
Dia melanjutkan, sebenarnya PPSMB sebagai pengganti ospek sudah mulai diterapkan sebelum 2012. Namun, Tempo pernah menulis perubahan nama ini sejak 2009. Pelaksanaannya hanya terbatas di tiap fakultas. Selaras dengan laporan Balairung bahwa ospek tingkat universitas dihapuskan sejak 2007.
“Memang begitu. Baru 2012 diadakan kembali di tingkat universitas,” kata Tya yang merupakan alumni Psikologi 2008 sehingga sempat merasakan orientasi hanya di fakultas.
PPSMB 2009 punya komitmen untuk menghapus kekerasan dalam berbagai bentuk. Nyatanya, perubahan tidak instan. “Saat itu, baru namanya saja yang beda, isinya tetap banyak perpeloncoan,” kata Hendri.
Setelah itu, sejak dirombak pada 2012 dan terus disempurnakan, PPSMB terus memegang prinsip antikekerasan.
“Prinsip ini terus berkembang. Beberapa tahun belakangan, kami mengikuti perkembangan tentang kekerasan seksual. Sekarang, isu kesehatan mental sedang kami seriusi, termasuk dengan meniadakan penugasan yang justru jadi beban,” papar Sindung tentang inovasi PPSMB.
Selain itu, kebaruan juga terdapat di “action plan”. Ada kegiatan sosial masyarakat dari tiap gugus PPSMB setelah sesi materi. Sekarang, papar Hendri, wilayah kerja program yang diinisiasi sejak 2018 ini dikhususkan pada kelurahan sekitar UGM yakni: Klitren Lor, Terban, Caturtunggal, dan Condongcatur.
“Ini atas permintaan langsung dari Gubernur,” sambung Sindung, yang menurutnya adalah ide bagus demi keberdampakan kampus di ruang terdekat.
Kebaruan dan konsistensi ini, Sindung menjelaskan, adalah hasil dari evaluasi terus-menerus. Baginya, tidak ada patokan periodisasi tentang perubahan, termasuk nama kegiatan.
“Tahun ini hanya transisi. Tahun depan, namanya hanya ‘Pionir’ saja. Sedang kita godok bersama tentang kegiatan yang lebih mengedepankan inisiatif,” cetusnya memberi bocoran PPSMB tahun depan.
Penulis: Ardhias Nauvaly Azzuhry
Editor: Purnawan Setyo Adi
BACA JUGA PPSMB UGM, Satu-satunya Kegiatan Orientasi Maba Tanpa Keterlibatan BEM
Cek berita dan artikel lainnya di Google News