Gojek Luncurkan GoCampus Ambassador: Generasi Muda Harus Melek Literasi Digital

Gojek Luncurkan GoCampus Ambassador Generasi Muda Harus Melek Literasi Digital MOJOK.CO

Area Head Gojek Central West Java, Farid Isnawan dan praktisi Human Resource Eza Hazami menyampaikan paparannya dalam GoCampus Ambassador di UGM, Jumat (29/09/2023). (Yvesta Ayu/Mojok.co)

MOJOK.COUnicorn pertama di Indonesia, Gojek meluncurkan program GoCampus Ambassador. Yogyakarta dipilih sebagai satu dari 17 daerah dalam program ini.

GoCampus Ambassador merupakan program Gojek yang bertujuan memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan teknis dan nonteknis bagi mereka. Dengan demikian generasi muda dapat berkontribusi langsung dalam mendorong pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk memudahkan hidup mereka dan orang-orang di sekitarnya. 

Di Yogyakarta, kegiatan GoCampus Ambassador bertajuk “Digital Transformation and What Students Need to Prepare for  Their Career” berlangsung di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (29/09/2023). Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti kegiatan yang menghadirkan tiga narasumber seperti Head of Region Gojek Central West Java, Farid Isnawan, Praktisi Human Resource Eza Hazami serta Dosen Ilmu Komunikasi UGM, Zainuddin Muda Z Monggilo.

Melek literasi digital lewat GoCampus

Zainudin mengungkapkan, perkembangan industri digital yang luar biasa saat ini perlu dijadikan peluang yang positif bagi generasi muda. Mereka perlu produktif dalam memanfaatkan teknologi digital. Karenanya mereka harus memahami literasi digital.

“Jumlah anak muda yang produktif menggunakan internet sangat besar mencapai kurang lebih 90 sekian persen. Selain menggunakan internet dengan optimal, tidak juga pada kenyataannya banyak anak-anak muda mengakses internet lebih ke hiburan seperti tiktok joget-joget atau pornografi online. Ini perlunya literasi digital,” paparnya.

Pengguna internet pun, perlu memiliki etika. Laiknya di dunia nyata, etika di dunia maya pun perlu dikedepankan. Butuh pemilihan konten yang baik dan bijak agar generasi muda tidak terjebak pada kecanduan berinternet yang negatif.

“Perlu ada keterampilan untuk bisa memilih informasi agar tidak terjebak pada kecanduan internet,” ungkapnya.

GoCampus Ambassador jadi program nasional

Sementara Farid mengungkapkan, GoCampus Ambassador menjadi program nasional yang Gojek gagas. Selain di Yogyakarta, kegiatan serupa berlangsung di 16 kota besar lainnya.  Dengan mengikuti program ini, mahasiswa harapannya mendapatkan pembekalan yang bermanfaat dalam pembentukan karir setelah masa perkuliahan. 

“Kegiatan ini memberikan pengalaman dan pembekalan bagi teman-teman mahasiswa tentang teknologi digital sehingga bisa memperkaya dalam menyiapkan berkarya di era digital,”paparnya.

Selain membantu mahasiswa dengan kegiatan hariannya, kegiatan ini juga menjadi ruang sosialisasi dan membuka diri bagi generasi muda dengan jejaring yang lebih luas. Dengan demikian mereka akan lebih siap saat terjun ke dunia kerja.

“Program ini harapannya teman-teman bisa mulai melatih, mengasah dan menyiapkan diri [di dunia kerja],” tandasnya.

Bisa daftar gratis

Untuk bisa mengikuti program GoCampus Ambassador, mahasiswa bisa mendaftarkan diri mulai 1 September – 13 Oktober 2023 secara gratis. Mereka cukup mengunduh aplikasi Gojek dan mendaftarkan diri sebagai pengguna. Selain itu menggunakan layanan Gojek seperti GoRide, GoCar atau GoFood paling lambat 15 Oktober 2023.

Kandidat harus memasukkan kode voucher GoCampus  melalui aplikasi Gojek. Mereka bisa menyebarkan kode unik ke teman-teman untuk digunakan dan bertransaksi di layanan Gojek. Selain itu memposting satu kali tentang bagaimana Gojek memudahkan kehidupan sehari-hari, dan menyertakan ajakan untuk menggunakan layanan Gojek dengan hashtag #GoCampus dan #HematSampaiTamat.

Perlu riset agar diterima dunia kerja

Eza menambahkan, banyak anak-anak muda, terutama mereka yang baru saja lulus mengalami kendala saat terjun ke dunia kerja. Bahkan saat mereka pertama kali mencoba mendaftar di berbagai jenis pekerjaan

“Biasanya kesalahan yang dilakukan fresh graduate pada saat interview, terlalu excited (bersemangat-red) sehingga lupa melakukan riset. Riset dalam arti coba cari tahu tentang perusahaan sehingga saat ngobrol enak dan jadi nilai oleh perusahaan,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA 3 Langkah Gojek Ciptakan Rasa Aman dalam Ekosistemnya

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

 

Exit mobile version