5 Fakta SMA BMD Jogja, Sekolah Islam yang Tak Wajibkan Siswinya Menggunakan Jilbab

Sekolah yang didirikan Amien Rais tidak mewajibkan siswinya menggunakan jilbab

Aktivitas pelajar di perpustakaan SMA Budi Mulia Dua [Dok. SMA Budi Mulia Dua]

MOJOK.CO SMA Internasional Budi Mulia Dua yang terletak di Sleman merupakan SMA yang mengusung nilai-nilai Islam. Namun, SMA ini punya pendekatan berbeda urusan jilbab. Sekolah ini memilih untuk tidak mewajibkan siswinya menggunakan jilbab.

Sekolah yang terletak di  Panjen, Wedomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. SMA BMD menggunakan Islam sebagai asasnya. Islam yang bersifat universal. Meski demikian ada kebijakan yang tidak mengharuskan siswinya untuk menggunakan jilbab. Berikut kami sajikan fakta-fakta dari sekolah yang didirikan oleh tokoh Muhammadiyah, Amien Rais kepada pembaca.

#1 Sekolah yang didirikan Amien Rais dan istri

SMA Budi Mulia Dua merupakan bagian dari Yayasan Budi Mulia Dua yang didirikan oleh Amien Rais dan sang istri, Kusnasriyati Sri Rahayu. Yayasan ini berawal dari sebuah TK yang terletak di halaman rumah dan mulai beroperasi sejak 26 April 1987.Hingga kini, yayasan ini telah mengelola sekolah dari jenjang play group, SD, SMP, hingga SMA.

“Jadi arahan dari Bapak Amien Rais selaku founding father, Islam dijadikan asas. Islam yang bersifat universal, artinya tidak harus monoton. Kita mengemas Islam yang harus berkiprah kepada semua alam,” kata Kepala Sekolah SMA BMD Panji Dewantoro. 

#2 Kembangkan dua kurikulum

SMA ini mengembangkan dua desain kurikulum. Pertama National Acadeic Curriculum (NAC) yang merupakan kurikulum nasional yang dikombinasikan dengan ciri khas SMA BMD. Kedua yakni Islam Cambridge untuk mata pelajaran bahasa Inggris, Sains, dan Ilmu Sosial yang diselaraskan dengan ilmu Al-Quran.

#3 Punya lima pilar utama

SMA BMD yang berdiri tahun 2007 ini memiliki lima pilar utama yakni faith in Allah (iman kepada Allah), honesty (kejujuran), respect (hormat), responsibility (tanggung jawab), cleanliness (kebersihan).  

Selain itu, selama prsoes pembelajaran tiga tahun, para peserta didik ditanamkan aspek keseimbangan logika dan intelegensia sosial, universalisme Islam, dan global citizenship. Lima pilar ini juga digunakan di sekolah-sekolah lain di bawah naungan Yayasan Budi Mulia Dua.

#4 Penekanan pada akhlak

SMA Budi Mulia Dua  mengasah para peserta didik untuk memiliki akhlak yang baik. Tidak memandang apakah siswinya menggunaka jilbab atau tidak.

“Kami coba menanamkan bahwa menggunakan jilbab atau tidak, itu ya memang utamanya akhlak yang perlu terus diasah dan ditonjolkan,” lanjutnya.

#5 Jilbab hanya wajib dikenakan di hari Jumat

Kepala Sekolah SMA Budi Mulia Dua, Panji Dewantoro menjelaskan bahwa penggunaan jilbab bagi siswi di SMA ini hanya diwajibkan di hari Jumat. Selain itu, tidak ada kewajiban mengenakannya.

“Memang untuk jilbab kami tidak mewajibkan. Bukan berarti kami membiarkan, artinya kami melakukan pendekatan melalui imbauan tanpa pemaksaan,” jelasnya saat ditemui Mojok, Jumat (19/8).

Tanpa mewajibkan, para siswi diharap bisa menemukan kesadaran dari pribadi masing-masing untuk menggunakan jilbab. Pihak sekolah yakin dengan cara itu, nantinya penggunaan jilbab tidak sekadar formalitas di sekolah. Namun, menjadi bagian dari identitas yang terus melekat.

“Kalau mereka sudah tahu alasannya, mereka biasanya lebih kuat keyakinannya. Alhamdulillah banyak yang tidak dulunya tidak berjilbab kemudian akhirnya menggunakan jilbab setelah kita arahkan,” tambahnya.

BACA JUGA Mengunjungi SMA Budi Mulia Dua, Sekolah Islam di Jogja yang Tidak Mewajibkan Siswinya Berjilbab

Exit mobile version