Netizen Berduka atas Meninggalnya Helmud Hontong, Wakil Bupati yang Menolak Keras Izin Tambang Emas di Sangihe

helmud hontong

MOJOK.COMeninggalnya Helmud Hontong, Wakil Bupati Kepualuan Sangihe menjadi duka tersendiri bagi masyarakat Sangihe dan juga netizen penolak tambang.

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong meninggal dunia dalam penerbangan Lion Air JT-740 rute Denpasar-Makassar. Pihak Kepolisian menyatakan bahwa Helmud Hontong meninggal dunia karena serangan jantung.

Berita meninggalnya Helmud Hontong ini tentu menjadi duka yang mendalam bagi segenap masyarakat Kepulauan Sangihe. Maklum saja, Helmud memang dikenal sebagai pemimpin yang amat peduli kepada masyarakat.

Helmud yang memang merintis karier sebagai politisi benar-benar dari bawah (Helmud diketahui merupakan seorang tukang cukur yang kemudian mengawali kiprah politiknya dengan maju sebagai caleg dan menang) memang sosok yang merakyat. Ia dikenal sering membantu masyarakat, hal yang kelak membuatnya sangat populer dan membantunya terpilih menjadi anggota DPRD Kepulauan Sangihe dua periode berturut-turut dengan perolehan suara terbanyak.

Tak hanya masyarakat Sangihe yang berduka, netizen di seluruh penjuru tanah air pun ikut menunjukkan simpati dan rasa dukanya atas meninggalnya Helmud Hontong.

Helmud, dalam beberapa waktu terakhir memang amat diidolakan oleh banyak orang, pasalnya, ia dengan terang-terangan menolak keras izin tambang emas di Kepulauan Sangihe.

Seperti diketahui, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral pada 29 Januari 2021 lalu memang mengeluarkan izin operasi tambang untuk PT. Tambang Mas Sangihe atas pengelolaan lahan seluas 42 ribu hektar.

Helmud menjadi salah satu sosok yang paling lantang menolak izin tersebut.

“Kasihan, rakyat, anak cucu kita bakal jadi korban nantinya, akibat limbah pengelolaan emas itu. Apapun yang terjadi Saya tetap bersama rakyat untuk menolak tambang tersebut,” terang Helmud kepada Sinar Harapan.

Helmud bahkan pernah mengirim surat langsung kepada Menteri ESDM agar membatalkan izin operasi pertambangan kepada PT. Tambang Mas Sangihe.

Helmud menolak keras aktivitas pertambangan emas di Sangihe sebab selain banyak masyarakat yang memang menolak, aktivitas tambang emas di Sangihe itu juga berpotensi merusak lingkungan dan menimbulkan pengaruh yang buruk bagi ekosistem dan keberlangsungan hidup aneka satwa yang ada di Sangihe.

“Belajar dari pengalaman wilayah lain secara khusus di Sulawesi Utara, kegiatan pertambangan hanya memberi keuntungan pada pemegang kontrak karya tapi tidak memberi kesejahteraan bagi masyarakat, bahkan meninggalkan kerusakan lingkungan fatal.” Begitu kata Helmud dalam suratnya kepada Menteri ESDM.

Maka, tak heran jika publik secara luas turut berduka atas kematian Helmud Hontong.

Media sosial pun ramai oleh cuitan netizen yang menuliskan simpati dan duka citanya atas meninggalnya Helmud. Akun resmi Jaringan Advokasi Tambang (Jatamnas) bahkan turut mengunggah ucapan duka citanya.

Tak hanya itu, netizen pun mendesak agar pihak berwajib mengusut tuntas kematian Helmud yang memang oleh banyak pihak dianggap cukup mencurigakan, terlebih jika melihat status Helmud yang memang vokal menentang izin tambang.

Tak sedikit yang berprasangka bahwa Helmud meninggal karena dibunuh. Beberapa netizen bahkan menyamakan apa yang menimpa Helmud dengan kematian Munir yang kebetulan sama-sama terjadi dalam penerbangan.

BACA JUGA Bukan Narsis, Jurnal Megawati yang Teliti Diri Sendiri Adalah Oase bagi Mahasiswa Tingkat Akhir dan artikel KILAS lainnya. 

Exit mobile version