MOJOK.CO – Semua orang yang sedang membutuhkan boleh jadi suka jika diberi sembako, namun tidak semuanya suka saat harus difoto.
Memberikan bantuan sembako kepada kelompok rentan dan yang membutuhkan tentu saja adalah hal yang baik. Namun, belum tentu pemberian bantuan tersebut ditanggapi baik pula oleh si penerima bantuan.
Itulah yang kiranya yang menimpa seorang donatur sembako bernama Eko. Niatnya untuk memberikan sembako kepada seorang pemulung di jalanan ternyata justru berakhir “sengak” dan tidak menyenangkan. Sebabnya sederhana, si pemulung tak terima dan marah saat Eko berusaha memotret dirinya sesaat setelah dirinya menerima paket bantuan sembako dari Eko.
Tak hanya marah, si pemulung bahkan sempat menampik ponsel milik Eko yang digunakan untuk memotret dirinya sampai ponsel tersebut terlempar dan pecah.
Video pemulung yang marah karena tak mau difoto setelah menerima sembako tersebut viral setelah dibagikan ulang oleh akun Instagram @makassar_iinfo.
“Lo mau pamer di medsos?” tanya si pemulung dengan nada yang terdengar penuh emosi dalam video tersebut.
“Bukan pamer, Pak, saya cuma mau foto aja,” jawab Eko.
Si pemulung kemudian mengungkit keikhlasan Eko dalam memberikan sembako tersebut.
“Lo ikhlas nggak ngasihnya?”
“Ikhlas Pak. Ikhlas saya ngasihnya. Bapak ini kenapa ngotot begini?”
Si pemulung mengatakan bahwa dirinya malu jika ia difoto setelah menerima sembako dari Eko.
“Kalau enggak ikhlas ya sudah gue balikin. Enggak usah foto-foto, gue malu difoto-foto. Pemulung gue ini!”
Si pemulung pun kemudian mengembalikan sembako yang tadi sudah sempat ia terima itu.
Video pemulung tersebut langsung mendapatkan banyak komentar. Banyak yang menyayangkan tindakan si pemulung yang menampik ponsel milik Eko sampai terlempar. Namun tak sedikit pula yang membela si pemulung. Maklum saja, tindakan memotret penerima bantuan tanpa izin dari yang bersangkutan memanglah hal yang tidak dibenarkan.
“Sebaiknya kalau mau photo tanyain dulu, ga semua orang loh mau difoto seperti itu. Seandainya Anda yang berada di posisi pemulung gimana?” tulis pemilik akun Ragib Muhammad.
“Yah emang harusnya gitu kalau yang diberi sembako ndak bersedia di foto yah jangan.” tulis pemilik akun @ngr.haxor.
“Sebenarnya kalau mau memberi yah nggak usah dipublish lah. Cukup kamu aja yg tau sm Tuhan. Mereka kan merasa tdk nyaman kalau kalian foto,” tulis pemilik akun @andinunu_30
Pun demikian, ada juga membela Eko sebagai pemberi sembako. Mereka menduga bahwa foto memang diperlukan untuk keperluan dokumentasi.
“Siapa tau si eko ini orang organisasi yang dijadikan tempat mengumpul dana sedekah, tujuan foto untuk sebagai bukti bahwa memang sudah disalurkan ke tempat yang seharusnya,” tulis pemilik akun @ardiptc.
Ah, niat baik, memang tak selalu menjadi baik.
BACA JUGA Alasan ‘Work-Life Balance’ ala Pandji Pragiwaksono Itu Mancing Keributan Banget dan artikel KILAS lainnya.