Menanti Hukuman untuk Dahsyat karena Dianggap Menghina TNI

Rasanya memang tak berlebihan jika menyebut Dahsyat sebagai salah acara yang banyak tersandung kasus. Berkali-kali sudah Dahsyat mendapat teguran dan sanksi dari KPI dengan berbagai sebab, dari mulai adanya ucapan tidak senonoh, goyang dribel, penampilan jenglot, penghinaan lambang Pancasila (kasus bebek nungging Zazkia Gotik), sampai kasus pelecehan agama (kasus Islam Prosetan chef Renne).

Belakangan, Dahsyat kembali berulah. Acara musik yang dianggap sebagai pelopor kebangkitan penonton bayaran ini seakan tak bosan untuk terus mendulang kasus. Kali ini Dahsyat membuat blunder karena dianggap melecehkan kesatuan TNI di dalam salah satu segmen acaranya.

Dalam segmen tersebut, tim kreatif menampilkan games makan donat yang dibuat seperti konsep lomba makan kerupuk saat agustusan. Namun bedanya, donat tersebut tidak digantungkan di tali, melainkan diikatkan pada kaki bintang tamu, yaitu Felicya Angelista dan Feby Marcelia.

Peserta games harus berlutut sambil menghabiskan kue tersebut. Salah satu peserta games tersebut adalah anggota TNI.

Saat games berlangsung, sambil tertawa-tawa, kedua bintang tamu tersebut menggoyang-goyangkan kaki mereka di dekat wajah peserta yang berlutut yang membuat donat menjadi susah diraih dan kemudian menimbulkan kesan menghinakan.

Tak pelak, Dahsyat pun kemudian dihujat banyak netizen. Games tersebut dianggap tidak pantas. Tak hanya Dahsyat, bintang tamu yang terlibat dalam games tersebut pun ikut mendapatkan komentar pedas di media sosial.

Tak lama setelah ramai di media sosial, pihak RCTI langsung melayangkan permintaan maaf kepada TNI. Dalam suratnya, RCTI meminta maaf dan berjanji untuk lebih berhati-hati dalam membuat program acara.

Sampai tulisan ini ditulis, belum ada keterangan lebih lanjut dari KPI soal adanya teguran dan sanksi untuk kasus pelecehan TNI ini.

Tapi kelihatannya memang susah untuk menghukum Dahsyat. Sebab pada titik tertentu, ia jauh lebih sakti dari Setnov. The Power of Dahsyat jauh lebih ampuh ketimbang The Power of Setnov.

Seampuh-ampuhnya Setnov, ia toh pada akhirnya masuk penjara juga. Beda dengan Dahsyat, yang sampai berapa kali pun tersandung kasus, ia masih tetap masih bisa terus tayang sampai sekarang.

Sungguh, Dahsyat memang dahsyat. 2040, ketua DPR kita Raffi Ahmad.

Infografik-Dahsyat-Hina-TNI-MOJOK.CO

Exit mobile version