Makam Kaum Elite Inca Berusia 500 Tahun Ditemukan di Bawah Rumah

Suku Inca

Lembah Machu Pichu, peninggalan Suku Inca. Photo Louis Hansel on Unsplash

MOJOK.CO – Sebuah makam yang diperkirakan berusia 500 tahun ditemukan di bawah sebuah rumah. Ketika ditemukan makam tersebut berisi “bekal kubur” yang dibungkus rapat dengan kain. 

Pemilik rumah bernama, Hipolito Tica, merasa terkejut dan terharu dengan penemuan makam kuno ini. “Ini luar biasa, saya tidak bisa berkata-kata,” kata Tica, yang tinggal di kota Lima, ibu kote Peru kepada Reuters, Kamis lalu. 

Dia berharap masyarakat yang tinggal di San Juan de Lurigancho, tempat dia tinggal, kelak bisa menghargai betapa mereka memiliki kekayaan sejarah di sekitar mereka.

Penggalian arkeologi dimulai bulan lalu setelah Tica berencana merenovasi rumahnya. Tica tinggal di wilayah yang dikenal banyak ditemukan peninggalan bersejarah sehingga perlu diadakan survei arkeologi sebelum pembangunan.

Arkeolog pemimpin penggalian, Julio Abanto, mengatakan makam ini berusia 500 tahun dan berisi “bekal kubur” yang dibungkus rapat dengan kain. Selain bekal kubur, arkeolog juga menemukan keramik dan ornamen di pemakaman tersebut.

Makam kuno ini diperkirakan berisi mayat kaum elite Ririancho, masyarakat yang menempati wilayah tersebut sebelum suku Inca berkuasa.

Inca merupakan suku yang berkuasa di sepanjang Amerika Latin bagian barat pada tahun 1400-an. Suku ini terkenal dengan keahlian konstruksi yang rumit dan kerajinan emas. Salah satu peninggalan yang paling terkenal adalah Machu Picchu.

Salah satu kaisar terkenal Suku Inca adalah Pachacuti Yupanqui yang berkuasa pada 1436. Ia berhasil atas berbagi penaklukan. Ia membuka jalan bagi penerusnya, Huayna Capac (1493-1527) untuk memperluas wilayahnya. Bahkan pada masa pemerintahannya, Huayna Capac memerluas kekaisaran Inca hingga ke selatan yang saat ini masuk wilayah negara Chili dan Argentina.

Athahualpa adalah raja terakhir kekaisaran Inca. Sebelum bertahta terjadi perang saudara. Athahualpa menangkap saudaranya, Huascar dan membunuhnya. Pada tahun 1533, bangsa Spanyol menyerbu negeri tersebut. Athahualpa tertangkap, meski sudah membayar tebusan, raja terakhir Inca ini dihukum mati oleh Fransisco Pizzaro, prajurit Spanyol yang kemudian berkuasa di wilayah tersebut.

Penulis: Hammam Izzuddin

Reporter: Agung Purwandono

BACA JUGA Tak Perlu Gaduh, Muhammadiyah Minta Proses Hukum Khilafatul Muslimin dan kabar terbaru lainnya di rubrik KILAS

Exit mobile version