Jadi Penyebab Klaster Covid, Sebuah Bar di China Terancam Pidana

lockdown china mojok.co

Petugas keamanan bersiaga di pintu masuk perbelanjaan internasional Sanlitun, Beijing, China, Minggu (1/5/2022), saat diberlakukan penguncian wilayah (lockdown). ANTARA/M. Irfan Ilmie

MOJOK.CO – Sebuah bar di China terbukti menjadi pusat penyebaran Covid-19. Bar tersebut kini tengah menghadapi tuntutan dari pemerintah setempat.

Sebelumnya, Pemerintah China telah mengakhiri kebijakan lockdown yang dimulai sejak Kamis (9/6) pekan lalu. Tiga hari setelahnya, bar tersebut mulai dicurigai menjadi pusat penyebaran Covid-19.

Akibatnya, kawasan pemukiman hingga area perbelanjaan ditutup kembali demi menurunkan angka penularan. Covid-19 yang telah terdeteksi kembali di 14 distrik memaksa para warga untuk menjalani lockdown ulang.

Bar yang dimaksud adalah ‘Heaven Supermarket Bar’. Lokasinya terletak di kawasan Sanlitiun, Distrik Chaoyang, tepatnya di samping kompleks Workers Stadium.

Bar ini terkenal di kalangan remaja setempat sebagai tempat hang out yang ramai, bahkan ketika kebijakan lockdown masih berlaku. Bar ini juga tidak menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan pengecekan status Covid-19.

Heaven Supermarket Bar kemudian dituntut oleh Pemerintah China atas tuduhan pelanggaran serius yang dilakukan manajemen. Mereka terbukti tidak menjalankan aturan yang telah diberlakukan pemerintah.

Berdasarkan kebijakan setempat, pemerintah mengimbau semua warga untuk melakukan tes PCR per dua hingga tiga hari. Hasil tes tersebut akan langsung terintegrasi dengan aplikasi yang berada di telepon seluler masing-masing. Jika tidak melakukan tes PCR, warga akan ditandai dan tidak dapat memasuki area publik.

Namun, ada pengunjung bar tersebut tidak menunjukkan hasil PCR dalam kurun waktu dua minggu. Sehingga, penyebaran virus Covid-19 di wilayah tersebut pun tidak dapat dilacak.

“Bar tersebut tidak mengimplementasikan pencegahan dan pengontrolan jumlah pengunjung dengan ketat sehingga membuat penyebaran Covid-19 meningkat drastic,” ungkap Pan Xuong, Wakil Kepala Beijing Bureau of Public Security dikutip dari South China Morning Post.

Hingga Rabu (15/6), tercatat 320 kasus positif yang bersumber dari bar tersebut. Jumlah ini terus meningkat dan menyebar mulai dari Hong Kong hingga Beijing.

Selain pemilik bar, otoritas setempat juga menuntut pidana pada lima orang lainnya. Salah satunya adalah seorang bartender (31) yang tinggal di Distrik Tongzhong. Ia menggunakan transportasi publik ke beberapa tempat sebelum hasil tes PCR-nya menunjukkan positif Covid-19. Akibatnya, 29 orang tertular dan kini berada di ruang isolasi, sementara 1.800 orang lainnya menjalani karantina mandiri di rumah.

Penulis: Shinta Sigit Agustina
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Satgas Pengendalian PMK IPB: Kasus Kematian Ternak Rendah Jelang Idul Adha dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

 

Exit mobile version