MOJOK.CO – Jika hasil hitungan KPU berbeda dengan hasil hitung cepat internal, kubu Prabowo-Sandi berencana akan melayangkan gugatan ke MK.
Drama Pilpres 2014 yang mempertemukan pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK yang sempat disertai dengan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) tampaknya akan terulang pada Pilpres tahun ini. Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga menyatakan bakal membuka kemungkinan bagi pihaknya untuk menggugat hasil penghitungan suara KPU ke MK.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade. Ia mengatakan bahwa kubu Prabowo-Sandi akan melayangkan gugatan ke MK jika hasil hitungan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbeda dengan hasil hitungan Kubu 02 di Pilpres 2019.
Munculnya wacana gugatan tersebut mencuat setelah hasil penghitungan cepat beberapa lembaga survei ternyata berbeda jauh dengan hasil penghitungan cepat tim internal Prabowo-Sandi.
seperti diketahui, hasil hitung cepat oleh Tim internal Prabowo-Sandi memang menempatkan mereka sebagai pihak pemenang sebab mereka mengungguli pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf dengan perolehan suara mencapai 62 persen. Namun hasil yang ditunjukkan oleh berbagai lembaga survei justru mengatakan sebaliknya, yakni pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf unggul atas pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga dengan perolehan suara sekitar 55 persen.
“Bagaimanapun juga perhitungan KPU yang final. Kami juga menghargai penghitungan KPU,” terang Andre. “Misalnya real count kami berbeda dengan KPU, tapi kami temukan kecurangan yang masif, terstruktur, mungkin saja kami menggugat ke MK,”
Andre mengatakan dirinya yakin bahwa hasil hitung cepat yang dilakukan oleh tim internal Prabowo-Sandi akurat dan bisa dipercaya.
“Karena data kami yang real count 60 persen, kami menang. Enam puluh persen dari 800 ribu TPS. Itu hitung saja,” ujarnya.
Wah, Pilpres kali ini kelihatannya masih akan sangat panjang alurnya. Selain proses sujud syukur, juga akan masih ada banyak drama yang berhubungan dengan kata “masif” dan “terstruktur”.
Tapi tak apa, Pilpres memang harus begitu. Harus ramai. Harus meriah. Harus penuh dengan drama. Biar ada kenangannya. Hehehe.