Kronologi Pembakaran Bendera Tauhid, Kesultanan Banten: Jangan Terpancing

MOJOK.COIrjen Agung Budi Maryoto, Kapolda Jabar menjelaskan kronologi pembakaran bendera tauhid. Di tempat lain, Kesultanan Banten mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing dan tetap tenang.

Aksi pembakaran bendera tauhid tempo hari sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Mulai dari tiga anggota Banser yang sudah diamankan dan pencarian seorang laki-laki yang diduga membawa sekaligus mengibarkan bendera HTI di tengah acara Hari Santri Nasional. Oleh sebab itu, masyarakat jangan terpancing, tetap tenang, dan biarkan pihak kepolisian bekerja.

Kapolda Jabar, Irjen Agung Budi Maryoto menjelasan kronologi kejadian pembakaran bendera tauhid ketika berbicara di depan wartawan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.

Jadi, pada awalnya, insiden itu terjadi di Alun-Alun Limbangan, Garut, ketika upacara peringatan Hari Santri Nasional tengah dilakukan. Ketika upcara sedang berlangsung, ada seorang pria yang diklaim oleh sejumlah saksi membawa dan mengibarkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Bendera tauhid itu yang akhirnya diamankan oleh Banser.

“Sedang ada upacara karena seluruh kabupaten dan kota melaksanakan. Tiba-tiba ada seseorang yang mengibarkan bendera HTI. Kemudian tiga orang menggunakan baju Banser merebut dan sudah diserahkan,” terang Irjen Agung Budi Maryoto.

Tiga anggota Banser tersebut reflek merebut bendera HTI karena khawatir terjadi aksi penginjakan terhadap bendera tauhid. Setelah itu, supaya tidak diinjak-injak, ketiganya membakar bendera tauhid tersebut.

“Tadinya mau pada diinjak-injak oleh massa lainnya. Tapi tiga orang ini berinisiatif daripada diinjak-injak, dilakukan pembakaran,” lanjut Irjen Agung Budi. Polisi sendiri sudah bekerja cepat dengan mengamankan tiga anggota Banser yang melakukan pembakaran bendera tauhid.

Di tempat terpisah, Ketua Kenadziran Banten, Tubagus (TB) Abbas Wasse, prihatin dengan aksi pembakaran tersebut. Seiring dengan keprihatinan itu, Abbas Wasse mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing.

“sangat disesalkan, seharusnya kita berhati-hati dalam segala tindakan, agar tidak membuat keresahan (di masyarakat). Jangan sampai kita terpancing oleh oknum-oknum yang ingin memecah-belah bangsa,” kata Abbas Wasse seperti dilansir liputan6.com.

Abbas Wasse mengimbau masyarakat untuk lebih tenang dalam menyikapi kejadian seperti ini supaya tidak terjadi konflik horizontal. Apalagi, tiga pembakar bendera tauhid sudah diamankan oleh polisi. Sungguh wejangan yang sangaj sejuk dari Abbah Wasse. (yms)

Exit mobile version