MOJOK.CO – Banyak yang menyamakan aksi penyerbuan massa pendukung Donald Trump ke gedung kongres Capitol Hill dengan aksi-aksi massa di Indonesia.
Rabu, 6 Januari 2021 kemarin, aksi kerusuhan terjadi di gedung kongres Capitol Hill, Washington D.C. Massa pendukung Presiden Donald Trump mengepung dan menyerbu gedung kongres tersebut sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap pengukuhan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden tahun ini oleh kongres.
Massa berhasil masuk dan menghancurkan banyak barang yang ada di dalam gedung kongres tersebut. Penyerbuan itu menjadi yang pertama kalinya sejak dua ratus tahun terakhir.
Aksi penyerbuan tersebut tentu langsung menjadi pemberitaan besar-besaran di seluruh dunia, tak terkecuali bagi publik Indonesia.
Di Indonesia, banyak netizen yang menyamakan aksi penyerbuan massa ke gedung kongres tersebut dengan aksi mahasiswa yang menyerbu dan menduduki gedung DPR/MPR pada 1998 silam. Walau tentu saja, tak sedikit yang menolak penyamaan tersebut sebab keduanya punya latar belakang yang sangat berbeda.
MAGA terinspirasi Indonesia ’98 pic.twitter.com/nlOGFrjPjt
— Nathaniel Rayestu ? (@rayestu) January 7, 2021
Kendati demikian, upaya othak-athik gathuk alias cocokologi untuk memunculkan persamaan-persamaan antara aksi massa Capitol Hill dengan aksi massa di Indonesia tetaplah bermunculan.
Salah satu yang cukup mencolok perhatian tentu saja adalah hadirnya penjual asongan ayam dan kentang goreng persis di depan gedung Capitol Hill saat peristiwa penyerbuan berlangsung.
“Someone started selling chicken and fries during protest at US Capitol,” tulis jurnalis Nolbert Elekes melalui akun Twitternya.
Someone started selling chicken and fries during protest at US Capitol pic.twitter.com/UiZews9fmY
— Norbert Elekes (@NorbertElekes) January 7, 2021
Fenomena penjual asongan di tengah kerusuhan tersebut dianggap sangat “ngindonesia”. Maklum saja, di Indonesia, dalam berbagai aksi massa atau momen-momen berkerumun lainnya, pedagang asongan hampir selalu ada. Bahkan, saat terjadi aksi terorisme bom Thamrin empat tahun lalu, terekam ada banyak pedagang, dari mulai penjual minuman sampai kacang yang menjajakan dagangannya kepada orang-orang, yang justru berkumpul di sekitar lokasi ledakan.
Seorang penjual kacang rebus di area terjadinya ledakan bom Sarinah Thamrin. #KamiTidakTakut pic.twitter.com/PvhSNs6wIn
— Pujiono JS™ (@PujionoJS) January 14, 2016
Hal mencolok lainnya tentu saja adalah kehadiran bendera merah putih yang dikibarkan oleh salah satu massa aksi saat gedung Capitol Hill. Adanya bendera tersebut kemudian membikin foto penyerbuan gedung menjadi sangat pas saat disandingkan dengan foto saat mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR tahun 1998 silam yang juga tentu saja terdapat unsur bendera merah putih. Belakangan, diketahui bahwa bendera merah putih tersebut bukanlah bendera Indonesia (tentu saja), melainkan bendera negara bagian North Carolina yang memang punya unsur merah putih juga.
Dengan aneka kesamaan tersebut, maka tak mengherankan jika kemudian banyak netizen yang mencoba membikin meme-meme lucu terkait kesamaan dua aksi tersebut.
Salah satu yang paling lucu adalah potongan video penyerbuan gedung Capitol Hill dengan latar belakang suara para mahasiswa saat menyanyikan lagu ‘Buruh Tani’ yang liriknya legendaris itu: “Hari-hari esok adalah milik kita. Terciptanya masyarakat sejahtera. Terbentuknya tatanan masyarakat. Indonesia baru tanpa orba.”
marjinal bang pic.twitter.com/Chs5kGWUCY
— gie_ (@rockLee_gie) January 7, 2021
Ah, untuk urusan othak-athik gathuk, dan nyambung-nyambungun, masyarakat Indonesia memang juaranya.
BACA JUGA Saya Menduga Fadli Zon Nge-like Konten Porno di Twitter demi Keperluan Riset di Komisi I DPR-RI dan artikel KILAS lainnya.