Keseharian Putri Ariani, Pelajar Jogja yang Dapat Golden Buzzer America’s Got Talent

Keseharian Putri Ariani, Pelajar Jogja yang Dapat Golden Buzzer America's Got Talent. MOJOK.CO

Putri Ariani (YouTube AGT)

MOJOK.COKabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Yogyakarta. Salah seorang siswi Sekolah Menengah Musik (SMM) atau SMKN 2 Kasihan, Bantul, Putri Ariani berhasil mendapatkan golden buzzer atau tiket emas ajang pencarian bakat America’s Got Talent (AGT) di Amerika Serikat (AS).

Anak berkebutuhan khusus (ABK) tersebut memukau juri AGT, Simon Cowell dengan suara emasnya. Simon menekan tombol golden buzzer untuk meloloskan Putri Ariani untuk langsung mengikuti semifinal AGT di Los Angeles (LA). Nama remaja 17 tahun itu pun langsung viral di berbagai negara. Simon Cowell menyebut Putri sebagai penyanyi dengan suara terbaik selama dia menjadi juri di AGT.

Sejumlah artis dan tokoh di Indonesia pun beramai-ramai memberikan pujian pada Putri Ariani melalui media sosial (medsos) mereka. Bahkan Menparekraf RI, Sandiaga Uno pun menyampaikan kebanggaannya pada Putri.

Kemampuan puteri pasangan Ismawan Kurnianto dan Reni Alfianty memang tak perlu diragukan. Putri Ariani pernah menjadi pemenang Indonesia’s Got Talent pada 2014, gadis ini juga pernah membawakan lagu “Song of Victory” saat pembukaan Asian Para Games 2018 di Jakarta dan menjadi finalis The Voice Kids musim kedua.

Kepala SMM/SMKN 2 Kasihan, Agus Suranto, Rabu (07/06/2023) mengungkapkan keseharian Putri. Mengambil kelas Mayor Instrumen Flute, satu-satunya siswa disabilitas di kelas XI ini merupakan siswi yang rendah hati.

“Setelah diantar orang tua ke sekolah, teman-temannya langsung membantu putri jalan di kelas. Putri anak yang tidak caper, tidak menonjol meski punya banyak prestasi, banyak kawan yang simpati sama dia,” jelasnya.

Siswi yang multitalenta

Menurut Agus, meski sarat prestasi, ia bisa mengimbangi keterampilannya dalam bermusik sekaligus dalam bidang akademik. Putri Ariani juga terbilang pintar, terampil dan cerdas dan mampu menempatkan diri.

Putri selama ini banyak belajar instrumen lain meski di sekolah memilih flute sebagai kelas utamanya. Sekolah memang membebaskan siswanya untuk belajar dan mengeksplore musik seluas-luasnya.

Agus menambahkan, keberangkatan Putri ke AS sekitar Mei 2023 lalu. Dia berada di LA sekitar 10 hari setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah.

Meski berada di AS, Putri tetap mengerjakan berbagai tugas dari gurunya. Hal itu sangat membanggakan sekolah karena siswinya tersebut tidak mengesampingkan sekolah untuk cita-cita lainnya.

“Dia minta izin ke sekolah [untuk ke Amerika] dan memang harus harmoni [antara akademis dan lainnya]. Tapi saya bersyukur karena Putri menyadari betul mengikuti pembelajaran akademis di sekolah harus juga stabil. Meski di luar negeri tetap bersekolah dan mengerjakan tugas, ada banyak solusi [belajar],” tandasnya.

Sekolah berharap Putri Ariani tetap rendah hati

Meski kini Putri Ariani yang kini sudah dikenal masyarakat dunia berkat suara indahnya, Agus berharap muridnya itu bisa tetap rendah hati dan terus belajar karena ilmu tidak habis untuk dipelajari. Siap menghadapi berbagai tantangan.

Apalagi dalam setiap diskusi Putri Ariani dengan Agus, sosok yang sudah mengeluarkan album ini ingin menjadi superstar. Tak khawatir dengan keterbatasan fisiknya, Putri justru menjadi motivasi bagi banyak orang untuk meraih cita-cita tertinggi.

“Dia sudah selesai dengan dirinya sendiri, sudah memikirkan orang lain. Dia karyanya bikin sendiri, komposisi sendiri dan menyanyikannya sendiri. Di YouTube banyak yang menonton,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA PO Putra Remaja, Bus Legendaris Milik Mantan Kondektur Ramayana

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Exit mobile version