Kemenangan Oposisi Malaysia, Sinyal Kemenangan Oposisi di Indonesia?

Kemenangan Oposisi Malaysia, Sinyal Kemenangan Oposisi di Indonesia?

Tak bisa dibantah bahwa dulu banyak negara-negara Asia-Afrika punya semangat dan inspirasi untuk merdeka salah satunya karena Indonesia merdeka. Begitulah memang hukum kemenangan bekerja. Kemenangan satu pihak bisa menjadi inspirasi kemenangan bagi pihak yang lain.

Sekarang, menjelang pilpres 2019 Indonesia mendatang, hukum kemenangan bisa kembali dipakai. Kemenangan Mahathir Mohamad di pemilu Malaysia ternyata dianggap membawa inspirasi dan angin segar bagi para oposisi pemerintah Indonesia yang selama ini rajin menggelorakan semangat ganti presiden. Maklum saja, posisi Mahathir Mohamad di pemilu Malaysia memang sebagai tokoh oposisi, dan ia menjadi oposisi pertama yang berhasil mengalahkan koalisi partai yang berkuasa selama 60 tahun terakhir.

Menangnya oposisi di pemilu Malaysia banyak dianggap sebagai pertanda, utamanya oleh tokoh-tokoh opisisi pemerintah Indonesia bahwa di pemilu mendatang, koalisi pemerintah bisa tumbang oleh oposisi.

Trio penyerang utama oposisi, Fahri Hamzah, Fadli Zon, dan Mardani Ali Sera, seperti biasa sudah mulai bermanuver.

“Tampak-tampaknya memang kita akan memiliki pemimpin baru, orang yang lebih mengerti perasaan masyarakat, yang akan sanggup menjurubicarai perasaan yang tidak terkatakan. Dan itu akan datang suatu kelompok yang mengerti apa yang sedang terjadi dan bagaimana kita melihat masa depan kita yang lebih baik dan optimistis,” kata Fahri Hamzah.

Kompatriot Fahri Hamzah sesama wakil ketua DPR, Fadli Zon malah lebih jelas lagi. Ia menyebut ini sebagai tanda-tanda keyakinan atas tagar #2019GantiPresiden.

“Tanda-tanda zaman, selamat pada Mahathir Mohamad yang menang dalam pemilu dan jadi perdana menteri dalam usia 92 tahun, semakin yakin #2019GantiPresiden,” kata Fadli Zon.

Sementara Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera melihat kemenangan oposisi sebagai angin perubahan yang kemungkinan juga bisa bertiup di pilpres Indonesia 2019 nanti.

“Saya ingin mengatakan kalau di Malaysia angin perubahan itu ada, Indonesia yang selama ini jadi pioner perubahan, lebih kuat lagi angin itu ada, 2019 ganti presiden,” kata Mardani Ali Sera.

Lantas, apakah tahun 2019 oposisi bakal menang? Entahlah. Yang jelas, di tahun 1981, saat Mahathir Mohamad terpilih sebagai perdana menteri pertama kalinya, Liverpool berhasil menjadi juara Liga Champions setelah mengalahkan Real Madrid. Dan sekarang, Mahathir Mohamad kembali terpilih menjadi perdana menteri.

Semoga kita semua peka terhadap sinyal ini.

mahathir mohamad

Exit mobile version