MOJOK.CO – Pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan beberapa waktu yang lewat bikin ribuan relawan Satgas Covid-19 mengundurkan diri.
Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. sekaligus pernikahan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan pada Sabtu, 14 November 2020 lalu benar-benar mengundang reaksi kekecewaan dari banyak pihak. Sikap aparat yang dianggap tidak tegas dalam menegakkan aturan protokol kesehatan ditambah dengan langkah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memberikan sebanyak 20 ribu masker dan hand sanitizer kepada massa yang hadir di Petamburan semakin melengkapi kekecewaan tersebut.
Salah satu pihak yang paling kecewa atas insiden tersebut tentu saja adalah para relawan pendukung Gugus Tugas Covid-19. Maklum saja, selama berbulan-bulan, mereka terus menyuarakan kepada masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan demi memutus rantai penularan Covid-19.
Maka, tak berlebihan jika para relawan kecewa ketika pihak yang seharusnya mencegah dan menindak tegas pelanggaran protokol kesehatan ternyata tak bisa diharapkan.
Dampak dari kekecewaan yang memuncak tersebut, sebanyak 2 ribu orang yang tergabung dalam Relawan Pendukung Gugus Tugas Covid-19 Jabodetabek menyatakan mengundurkan diri.
Dengan diwakili oleh beberapa relawan yang hadir dalam pernyataan pengunduran diri di depan Hotel The Media, Jakarta Pusat, pada Kamis, 19 November 2020 kemarin, mereka meluapkan kekecewaan mereka dengan melepas rompi dan juga id-card Relawan Satgas Covid-19.
Mereka kecewa dan geram dengan pelanggaran protokol terang-terangan di Petamburan. Terlebih, pihak BNPB justru memberikan masker kepada massa yang hadir.
“Kami Relawan Satgas Penanganan Covid-19 mengecam keras bahwa tindakan yang dilakukan BNPB telah mencederai usaha yang sudah kita bangun selama delapan bulan terakhir,” terang Koordinator Relawan Pendukung Gugus Tugas Covid-19 Jabodetabek Abdul Mufid saat membacakan pernyataan sikap seperti dikutip dari Republika.
Menurut Abdul Mufid, pelanggaran protokol yang terjadi di Petamburan seharusnya ditertibkan, bukannya malah terkesan “difasilitasi” dengan pembagian masker.
Kepada para wartawan, Mufid mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sesama relawan akan tetap melanjutkan tugas sosialisasi pencegahan Covid-19 di lembaganya masing-masing tanpa harus terikat dengan Gugus Tugas Covid-19.
“Kami Relawan Satgas Penanganan Covid-19 akan tetap berkomitmen melanjutkan aktivitas kemanusiaan sebagai Relawan Pencegahan Covid-19 di lembaga dan cara masing-masing,” ujarnya.
Nah lho, kalau para relawan yang sudah teruji komitmennya saja sudah kecewa, apalagi yang rakyat biasa.
Ah, berat betul cobaan Covid-19 di negeri ini.
BACA JUGA Setelah Bagikan Masker kepada Massa Pengajian di Markas FPI, Kepala BNPB Doni Monardo Minta Maaf dan artikel KILAS lainnya.