Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Tidak Melulu Tempat Prostitusi, di Sarkem Ada Kampung Turis Pertama yang Jadi Penyelamat Backpacker

Kenia Intan oleh Kenia Intan
8 September 2023
A A
Kampung Turis Pertama Jogja Berada di Sarkem MOJOK.CO

Kampung Turis Pertama Jogja Berada di Sarkem MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Banyak orang terlanjur mengenal kawasan Pasar Kembang atau Sarkem sebagai tempat prostitusi. Padahal Sarkem lebih dari itu. Di sana ada kampung turis pertama di Jogja yang jadi penyelamat backpacker.

Tidak sedikit kenalan saya dari luar kota yang menanyakan letak Sarkem ketika berkunjung ke Jogja. Mereka sekadar penasaran dengan tempat prostitusi yang berdekatan dengan pusat wisata Malioboro itu. Apalagi, tempat prostitusi di Sarkem punya sejarah panjang karena sudah ada sejak zaman Belanda.

Padahal kalau mau menilik lebih jauh, Pasar Kembang atau Sarkem sebenarnya sebuah kawasan yang terletak di selatan Stasiun Tugu Yogyakarta. Di kawasan itu terdapat dua kampung yakni Sosrowijayan Wetan dan Sosrowijayan Kulon. Tempat prostitusi sebenarnya berada di Sosrowijayan Kulon. Sementara Sosrowijayan Wetan lebih dikenal sebagai kampung turis atau kampung internasional.

Sedikit gambaran, apabila kalian memasuki kawasan Sarkem dari Jalan Pasar Kembang, gang 1 dan gang 2 yang terlihat dari jalan termasuk Kampung Sosrowijayan Wetan. Sementara gang 3 termasuk Sosrowijayan Kulon. Hanya di gang ini prostitusi ditemukan.

Ketika menelusuri gang-gang di Sosrowijayan Wetan, kalian akan melihat deretan hotel dengan berbagai fasilitas dan konsep. Harganya pun relatif terjangkau. Saking banyaknya pilihan hotel yang tersedia, gang-gang di kampung ini disebut juga dengan gang 1000 penginapan.

Cikal bakal Sosrowijayan Wetan jadi kampung turis 

Jasa penginapan yang tumbuh subur di area ini tidak terlepas dari banyaknya turis asing yang mampir. Mojok pernah menelusuri cikal bakalnya. Itu bermula di era 1970-an. Turis asing yang kebanyakan backpacker kerap mengetuk pintu rumah warga demi mendapatkan tumpangan. Mereka yang mengetuk pintu biasanya karena kehabisan penginapan.

Kalau melihat posisinya, Sosrowijayan Wetan memang strategis. Berdekatan dengan Stasiun Tugu di sisi utara dan Malioboro di sisi timur. Barangkali hal ini yang mendorong para turis asing banyak mencari tumpangan di kampung ini.

Kejadian seperti itu tidak hanya terjadi sekali atau dua kali. Warga kemudian mempersiapkan rumahnya untuk kehadiran para turis asing. Pola seperti itu terus berkembang hingga akhirnya menjamur jasa penginapan di gang-gang Sosrowijayan Wetan. Uniknya, di zaman dahulu, turis yang mampir tidak sekadar menginap. Mereka juga bisa menyaksikan dan berbaur dengan kehidupan masyarakat setempat.

Kejayaan Sosrowijayan Wetan mencapai puncaknya pada 1980-an hingga 1990-an. Di era itu turis asing sangat mudah ditemui di kampung ini, membaur dengan penduduk lokal. Terutama saat liburan musim panas di bulan Juli hingga Agustus. Saking ramainya turis asing, Sosrowijayan Wetan mendapat julukan sebagai Kampung Internasional.

Sebenarnya, ada dua kampung turis di Jogja yang ternama. Selain Sosrowijayan, ada Kampung Prawirotaman yang terletak di sisi selatan pusat Kota Jogja. Saat ini Prawirotaman tengah menggeliat, sehingga lebih terkenal sebagai kampung turis.

Padahal, kalau mau menilik kembali ke belakang, Kampung Sosrowijayan terlebih dahulu hadir sebagai kampung turis di Jogja. Prawirotaman berangkat dari kawasan produsen batik yang kemudian menjelma menjadi daerah wisata. Perubahan itu terjadi sebagai siasat Prawirotaman dalam menghadapi bisnis batik yang kian merosot.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA 5 Fakta Tentang Sarkem Jogja yang Tidak Banyak Orang Tahu
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 8 September 2023 oleh

Tags: kampung turis Jogjapasar kembangsarkemsosrowijayan
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Ziarah Sarkem, Dulu, Kini dan Nanti MOJOK.CO
Hiburan

Besok di TBY, Ziarah Sarkem, Dulu, Kini dan Nanti

17 Oktober 2024
Gang Dolly Surabaya Lebih Memuaskan ketimbang PSK Sarkem Jogja MOJOK.CO
Ragam

Kepuasan di Gang Dolly Surabaya yang Tak Ditemukan di Sarkem Jogja, Kenangan Lepas Perjaka hingga Tawaran Bercinta dengan Bule

3 Juli 2024
Prostitusi di lokasi wisata Jogja selain Sarkem.MOJOK.CO
Ragam

Dulu Kami Tak Perlu ke Sarkem, Sebab di Alun-Alun Utara Jogja Banyak Tenda Remang-Remang yang Tarif Jasanya Lebih Murah

16 Juni 2024
guru honorer di TK tengah Sarkem Jogja.MOJOK.CO
Sosok

Kisah Guru Honorer 15 Tahun Mengajar TK di Tengah Sarkem, Upah Jauh di Bawah UMR Jogja Niatnya Harus “Kerja Bakti” dan Ibadah

12 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.