Juara Olimpiade Karate di Usia 40 Tahun Berbagi Ilmu dengan Atlet Jogja

atlet karate mojok.co

Atlet karate juara dunia asal Spanyol, Sandra Sanchez(kiri) dan pelatihnya menggelar coaching clinic bersama atlet DIY di UPNVY, Selasa (27/09/2022).(yvesta ayu/mojok.co)

MOJOK.CO – Sandra Sanchez, atlet karate asal Spanyol yang berhasil menyabet emas olimpiade di usia 40 tahun datang ke Jogja. Ia berbagi cerita soal pengalamannya di dunia karate selama ini.

Sandra Sanchez bertandang ke Jogja, Selasa (27/9/2022) untuk membagikan pengalamannya menjadi juara Olimpiade di usia 40 tahun. Ia hadir ditemani pelatih sekaligus suaminya, Jesus del Moral.

Pada Olimpiade 2020 di Jepang, Sandra berhasil mengalahkan atlet tuan rumah, Shimizu Kiyou. Padahal banyak orang yang meragukannya untuk bisa jadi juara dunia di usianya yang tak lagi muda untuk seorang atlet.

“Saya menjadi juara dunia dalam Olimpiade di Jepang pada 2020 lalu di usia 40 tahun,” papar Sandra saat memberikan coaching clinic di kampus UPN Veteran Yogyakarta.

Atlet perempuan kelahiran 16 September 1981 tersebut mengaku pada 2019 lalu sempat disebut sudah terlalu tua untuk olahraga tersebut. Namun anggapan tersebut justru memicunya untuk meraih yang terbaik di ajang Olimpiade.

Kerja kerasnya berbuah manis. Kemenangan itu bukan tanpa proses panjang. Sandra berlatih karate sejak berusia 4 tahun. Selama 33 tahun terakhir, dia mengikuti beragam kejuaraan karate di Spanyol hingga ke luar negeri.

Dalam kunjungannya ke Jogja, Sandra berbagi ilmu dan teknik karate kepada para atlet karate lainnya. Ia kagum dengan semangat atlet-atlet muda yang cepat belajar dan tak kenal lelah.

“Setelah lama berkompetisi dalam kejuaraan dunia serta menjalani proses latihan, kami ingin membagikan pengetahuan dan pengalaman kami kepada seluruh dunia. Kami ingin mengajarkan banyak orang bagaimana karate yang benar,” paparnya.

Jesus menambahkan, mereka ingin berbagi teknik karate lain pada atlet di DIY. Sebab saat ini mayoritas karate di Indonesia ikut aliran shotokan. Aliran karate ini dikembangkan oleh Gichin Funakoshi dan anaknya Gigo Funakoshi.

“Kami ingin membagikan apa yang kami tahu, menyatukan antara teknik dan atletiknya. Kami ingin mengenalkan juga teknik dari aliran yang lain,” jelasnya,

Sementara itu, manajer Tim Karate UPNVY, Edwi Arief Sosiawan  mengatakan Sandra Sanchez dan Jesus Del Moral kali ini hadir berbagi pengalaman dalam latihan. Hal ini untuk bekal atlet DIY menghadapi pertandingan atau kejuaraan baik nasional maupun internasional seperti World Karate Federation (WKF) November 2022 mendatang serta POMNAS dan Porprov di masing-masing daerah.

“Diharapkan latihan bersama yang dilakukan akan berdampak pada teknik dan mental atlet,” ucapnya.

Pembina UKM Karate UPNVY YK, Rudi Wibowo menjelaskan, coaching clinic yang dikemas dalam exclusive training bersama atlet dunia baru pertama kali digelar oleh perguruan tinggi di Indonesia. Sandra bahkan membatalkan acara Seminar karate di Venezuela demi bisa hadir di Indonesia.

“Mereka ingin berbagi pengalaman sebagai atlet didampingi pelatih kelas dunia. Sehingga nanti mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan teknik-teknik berlatih yang benar dari atlet kelas dunia,” jelasnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Petenis Yayuk Basuki Buka Rahasia, Pernah Mengalah di US Open Demi Ikut PON

 

Exit mobile version