Di balik kesuksesan seorang tokoh, pasti akan selalu ada kisah miris di belakangnya. Maklum, hidup memanglah roda yang berputar, ia tak melulu selalu berada di atas. Akan selalu ada masa-masa tergelap dan terkelam.
Nah, salah satu sosok yang di balik kesuksesannya ternyata menyimpan kisah miris dan tragis tentu saja adalah sosok Hotman Paris Hutapea. Pengacara pilih tanding yang kekayaannya ngeda-edapi ini ternyata juga punya kisah kisah kelam di masa lalu.
Usut punya usut, Hotman di masa muda ternyata pernah untuk mencoba bunuh diri dengan cara meminum cairan baygon atau pembunuh serangga.
Kisah soal bunuh diri ini diceritakan langsung oleh Hotman melalui postingan di akun Instagramnya. Melalui postingannya tersebut, ia menceritakan bagaimana muasal ia bisa punya keinginan untuk bunuh diri sampai bagaimana ia urung melakukannya.
Kegagalan Hotman Paris.
Awal 1982, saya sudah menyisihkan ratusan lawyer. Diterima di kantor pengacara internasional yang banyak bulenya. kantor Adnan Buyung.
Tapi Prof Subekti mantan Ketua Mahkamah Agung dan Retno Wulan memanggil saya untuk mewakili Fakultas Hukum Universitas Parahyangan bekerja di Bank Indonesia, tanpa testing.
Ternyata saya di Bank Indonesia saya frustasi, stres.
Akhirnya bulan Maret 1983 saya hampir bunuh sudah mau minum Baygon. Pada saat saya mau minum Baygon, saya mendengar tukang becak di pinggir jalan ketawa-ketawa.
Di situlah saya tiba-tiba sadar, ‘kok tukang becak saja bisa ketawa-ketgawa apalagi saya pegawai central bank’
Akhirnya saya berhenti minum Baygonnya dan langsung bangkit lagi semangat saya.
Dan kamu tahu, gubernur Bank Indonesia saat ini adalah teman seangkatan saya di Bank Indonesia.
Jadi kegagalan adalah kunci kesuksesan. Seperti pemilik honda yang pernah jatuh miskin.
Yah, semua orang mungkin pernah mengalami depresi, stress, frustrasi, bahkan sampai pernah punya keinginan untuk bunuh diri. Yang membedakan hanyalah alasan dan sebabnya.
Yang lain pengin bunuh diri karena putus cinta atau dililit utang, tapi Hotman pengin bunuh diri karena diterima kerja di Bank Indonesia.
Dasar orang kaya, sebab untuk bunuh dirinya pun beda.
Setidaknya, sesangar-sangarnya Hotman, kalau bunuh diri, minumnya tetap Baygon, bukan Sianida.