ERK Rilis Album ‘Rimpang’ yang Bercerita Soal Pergerakan Bawah Tanah

erk rimpang mojok.co

'Rimpang' album baru ERK (IG @sebelahmata_erk)

MOJOK.COBand alternatif Efek Rumah Kaca (ERK) merilis album baru bertajuk Rimpang. Laiknya makna harafiahnya, kata “rimpang” dipilih untuk menggambarkan adanya sebuah pergerakan dan pertumbuhan yang tersembunyi di bawah tanah.

Album Rimpang resmi dirilis pada hari ini, Jumat (27/1/2023). Ini menjadi album penuh keempat sepanjang karir ERK, dan yang pertama dalam delapan tahun terakhir. Terakhir kali ERK merilis album penuh adalah pada 2015 berjudul Sinestesia.

Rimpang, juga menjadi album pertama yang menandai formasi baru ERK. Kini, band ini berisikan kuartet alias empat personel yang terdiri dari Cholil Mahmud, Reza Ryan, Akbar Bagus Sudibyo, dan Poppie Airil.

“Saya dan Reza mewakili dua personel lainnya yang sedang berada di Amerika, mengucapkan terima kasih atas dukungan semua orang di album ini,” ujar sang penggebuk drum, Akbar Bagus Sudibyo, saat memberi sambutan dalam acara dengar album di Flixcinema, Ashta Mall, Senin (23/1/2023) malam, dikutip dari Tempo.

“Kami merasa bersukacita sekaligus agak deg-degan juga karena akhirnya bisa merilis album penuh baru,” sambung Akbar.

Gambarkan pergerakan bawah tanah

Sementara sang gitaris, Reza Ryan, membebarkan makna tajuk album terbaru ERK tersebut. Menurutnya, kata “rimpang” dipilih untuk menggambarkan adanya sebuah pergerakan dan pertumbuhan yang tersembunyi di bawah tanah.

“Seperti tanaman yang menjalar di bawah tanah,” kata Reza Ryan, dikutip dari CNN Indonesia.

Terinspirasi dari teori rhizome oleh Deleuze dan Guattari, Rimpang merupakan gambaran tentang betapa harapan-harapan, baik kecil maupun besar muncul secara acak, tak linier, tanpa hierarki, dan dalam berbagai situasi. Harapan-harapan itu pun juga menjalar secara diam-diam.

Lebih lanjut, kata “rimpang” sebenarnya juga dapat dilihat sebagai analogi perlawanan yang terus menjalar. Sebagaimana diketahui, ERK memang menjadi band yang kerap melontarkan kritik politis dalam lagu-lagu mereka.

“Atau [Rimpang] dimaknai sebagai analogi suatu perlawanan atau bentuk protes yang bisa menjalar, tidak terlihat tapi menjalar di bawah dan kuat,” jelasnya melanjutkan.

Sebenarnya, ERK sudah mulai menggarap album Rimpang sejak 2016, setahun setelah merilis Sinestesia. Namun, pengerjaan album Rimpang memakan waktu yang panjang karena Cholil Mahmud, sang vokalis band, mesti bolak-balik Amerika dan Indonesia.

Berisi sepuluh trek lagu

Pengerjaan album Rimpang awalnya juga sempat terhambat setelah pada 2020 lalu, band yang berdiri sejak 2001 ini merilis album mini, bertajuk Jalan Enam Tiga.

Album mini tersebut, memakan tiga dari 10 materi album Rimpang yang sudah ada sebelumnya. Sehingga, mereka mesti membuat tiga lagu baru pengganti untuk album penuh di tahun ini. Akhirnya, tiga lagu pengganti ini baru digarap ketika Reza Ryan masuk sebagai personel

“Tadi tiga lagu diambil [untuk Jalan Enam Tiga], tinggal tujuh. Akhirnya pas Reza masuk, kami bikin tiga lagu yang baru, Sondang, Heroik, dan Ternak Digembala,” ungkap Akbar.

Dalam pengerjaannya pun, Rimpang juga menggandeng sejumlah musisi pada beberapa lagu, termasuk Morgue Vanguard dan Suraa. ERK juga mengakui bahwa album ini terasa lebih berat dari yang sebelumnya, dengan pemakaian diksi lirik yang mengejutkan dan juga bentuk baru dari segi pemilihan musik.

Adapun, 10 trek lagu dalam album Rimpang (2023) antara lain:

  1. Fun Kaya Fun feat. Suraa
  2. Bergeming
  3. Heroik
  4. Tetaplah Terlelap
  5. Sondang
  6. Kita yang Purba
  7. Ternak Digembala
  8. Rimpang
  9. Bersemi Sekebun feat. Morgue Vanguard
  10. Manifesto

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Membayangkan Kehidupan dan Kematian dalam Lagu Putih-nya Efek Rumah Kaca

Exit mobile version