MOJOK.CO – Raja Dangdut Rhoma Irama menutup panggung Prambanan Jazz Jumat (14/7/2023) dengan memuaskan. Di usia yang tidak lagi muda, Bang Haji Rhoma, begitu biasa ia disapa, berhasil menggoyang penonton dan Fans of Rhoma Irama and Soneta (Forsa) yang jauh-jauh datang dari berbagai daerah ke Yogyakarta.
Usai musisi asal Denmark, Lukas Graham, tampil di panggung Prambanan Jazz, Mukhibatul Mila (58) masuk ke area “Experience Festival” alias tempat penonton yang paling jauh dari panggung. Tidak sendiri, Mila datang bersama kawan-kawan Forsa lain yang berasal dari berbagai daerah.
Belasan Forsa yang terlihat malam itu sekilas menyita perhatian penonton. Bagaimana tidak, mereka kompak mengenakan baju bernuansa hitam dengan corak merah di kerah dan lengan. Lengkap dengan tulisan “Soneta The Voice of Moslem” di bagian punggungnya.
Mereka asyik berbincang dan tertawa sambil menunggu panggung disiapkan untuk Bang Haji Rhoma dan band pengiringnya, Soneta. Malam itu Bang Haji Rhoma akan tampil pukul 22.00 WIB. Masih ada sisa waktu kurang lebih setengah jam lagi sebelum idolanya manggung.
Jauh-jauh dari Blitar
Mila, begitu biasa ia disapa, jauh-jauh datang dari Blitar demi menonton Bang Haji Rhoma. Ia bersama dua temannya mengendarai mobil dari Blitar selama kurang lebih lima jam. Mereka baru sampai di Yogyakarta sore menjelang malam dan harus kembali ke Blitar malam itu juga karena pekerjaan yang menanti esok hari.
Selain Mila, ada anggota Forsa lain yang datang dari luar kota seperti dari Semarang, Surabaya, dan daerah-daerah lain yang kebanyakan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Militansi Forsa memang tidak diragukan lagi. Hampir setiap Rhoma Irama dan Soneta tampil, pasti ada saja anggota Forsa yang menonton. Bahkan, Fans Bang Haji Rhoma dan Soneta ini layaknya partai politik yang kepengurusannya terstruktur dari pusat hingga daerah. Kalau tidak percaya bisa kalian kunjungi laman resmi Dewan Pimpinan Pusat Fans of Rhoma and Soneta di sini.
Mila sendiri bagian dari DPC Forsa Blitar. Sudah dua tahun ia menjabat sebagai bendahara. Kesukaannya pada Rhoma Irama yang mendorongnya terus aktif di organisasi itu
“Iya Mbak, saya ingat sudah suka sejak usia tujuh tahun. Ikut orang tua saya yang suka (Rhoma Irama) duluan,” kenang dia.
Pertama kali kenal Bang Haji Rhoma lewat radio dan televisi yang diputar oleh orang tuanya yang ngefans berat. Saat Mila masih anak-anak, Rhoma Irama memang sedang jaya-jayanya.
Kesukaan dengan sosok Rhoma Irama dan karya-karyanya terus berlanjut hingga beranjak remaja dan dewasa. Sayang, saat itu ia hanya bisa menonton melalui televisi yang seingatnya tidak selalu menampilkan Rhoma Irama dan Soneta. Apalagi pilihan saluran televisi pada waktu itu hanya ada TVRI.
Oleh karena itu, keinginan menonton Sang Idola secara langsung baru ia luapkan saat ini, di saat usianya sudah menembus kepala lima. Menonton Bang Haji Rhoma seolah menjadi “healing” di tengah kesibukannya. Ia pun tidak mempermasalahkan harga tiket yang mesti dibayar untuk menonton konser. Selama ada kesempatan menonton, ia akan berangkat ke mana pun Raja Dangdut itu tampil.
Pada panggung Prambanan Jazz malam itu, Mila sebenarnya tidak berharap banyak pada penampilang Bang Haji Rhoma dan Soneta. Ia yakin idolanya akan tampil memuaskan seperti biasanya. Ia hanya berharap bisa berfoto bersama Bang Haji Rhoma kalau memang memungkinkan. Di konser-konser sebelumnya, ia selalu luput melakukan itu.
“Ya kalau engga nanti bisa selfie dari sini saja,” kata Mila dengan pasrah. Sebagai gambaran, area “Experience Festival” berjarak kurang lebih 10 meter dari panggung. Penampil tampak mungil dari area ini saking jauhnya.
Kolaborasi dengan Trio Lestari Bikin Penasaran
Malam itu, Rhoma Irama dan Soneta tidak tampil sendiri. Raja Dangdut berusia 76 tahun itu berkolaborasi dengan Tompi dan Sandy Sandhoro yang tergabung dalam grup pop-jazz Trio Lestari. Perpaduan genre dangdut dan jazz memang menjadi daya tarik pada puncak hari pertama untuk gelaran minggu kedua Prambanan Jazz 2023.
Asal tahu saja, pada tahun ini, Prambanan Jazz terselenggara selama enam hari yang terbagi menjadi dua minggu. Pekan pertama pada 8-9 Juli 2023 dan pekan kedua pada 14-16 Juli 2023.
Bagi Mila yang selama ini mendengarkan Rhoma Irama sebagai penyanyi dangdut, kolaborasi dengan Trio Lestari membuatnya penasaran. Walau tidak mengikuti lagu-lagu Trio Lestari, ia mengaku mengetahui grup pop-jazz itu. Anaknya sering mendengarkan lagu-lagu mereka sehingga grup ini tidak asing baginya.
“Malah penasaran saya, nanti jadi gimana ya,” katanya. Ia pun tidak mempermasalahkan genre dangdut mau dikolaborasikan dengan genre lain. Yang penting, Bang Haji Rhoma, idolanya selama puluhan tahun itu yang manggung.
Kolaborasi Rhoma Irama, Soneta, dan Trio Lestari baru muncul di kurang lebih 15 menit menjelang panggung berakhir. Saat awal muncul, Tompi sempat memuji Bang Haji Rhoma yang masih prima walau sudah menyanyikan banyak lagu selama hampir satu jam penuh.
“Ini 10 lagu masih aman lho napasnya,” ujar Tompi dari atas panggung. Pujian itu sekaligus menjadi pengiring untuk masuk ke lagu kolaborasi pertama yang mereka bawakan yakni “Darah Muda”. Selain itu mereka juga membawakan “Begadang” dan “Judi” bersama-sama.
Walau berbeda genre, Trio Lestari dan Bang Haji Rhoma tampak luwes saja malam itu. Sesekali mereka membagi suara menjadi tiga bagian, indah betul. Tidak malu-malu mereka menambahkan scat singing alias improvisasi vokal yang sering hadir pada pertunjukan-pertunjukan jazz.
Sebelum kolaborasi berlangsung, Rhoma Irama dan Soneta terlebih dahulu membawakan kurang lebih 10 lagu. Mereka bermain dengan rapi dengan menambahkan koreografi di sana-sini. Rhoma Irama sesekali menyelipkan wejangan sambil menghibur penontonnya. Sementara penonton yang hadir malam itu asyik bergoyang hingga berkeringat. Di akhir acara, sempat ada teriakan “we want more” dari penonton. Namun permintaan itu tidak berbalas karena waktu sudah menunjukkan hampir pukul 12 malam.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi