3 Kuliner Tradisional dari Luar Jawa yang Wajib Kamu Cobain di Pasar Kangen Jogja

Kuliner pasar kangen (Photo: IG @pasarkangen)

MOJOK.COSelama sepuluh hari sejak Kamis (28/7/2023), Pasar Kangen 2023 digelar di halaman dan teras Taman Budaya Yogyakarta. Acara tahunan tersebut sukses didatangi banyak pengunjung.

Sejak dulu, kehadiran Pasar Kangen selalu dinantikan warga Jogja. Acara tahunan Jogja ini mengedepankan aspek pelestarian budaya. Pada gelaran kali ini, pelestarian budaya difokuskan pada ragam jajanan tradisional.

“Budaya ‘asing’ membuat kita terlena dan melupakan tradisi yang sudah lama memandu kita, termasuk soal pangan,” kata Ong Hari Wahyu selaku Koordinator sekaligus Pasar Kangen, disadur dari IDN Times.

Bukan hanya kuliner tradisi Jawa saja yang disuguhkan, melainkan kuliner lokal Nusantara secara luas. Berikut 3 kuliner dari luar Pulau Jawa yang bisa dinikmati di Pasar Kangen 2023.

Minuman rempah dari Tidore

Juanga Culture, rumah budaya Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Maluku Utara, membuka kedai minuman rempah. “Maluku, termasuk Tidore, ‘kan, terkenal rempahnya,” ungkap Akib, sang bartender, tentang alasan di balik rempah-rempah di minumannya.

Rempahnya meliputi kayu manis, cengkeh, pala, dan beberapa printilan rempah Tidore lainnya. “Rahasia dong, Bang,” kata Akib sambil memberi potongan kecil daun pandan di atas teh yang siap sruput. Kayu manisnya membuat teh makin lengket, cengkehnya menajamkan aroma, dan pandan memberi kesan wangi di sana.

Kuliner pasar kangen mojok.co
Rempah Kopi Dabe (Ardhias Nauvaly/Mojok.co)

Meski tidak sempat mencicipi, kopi dari kedai para bujang Tidore ini unik. Kopi Dabe, begitulah namanya. “Dabe itu bahasa Tidore artinya direbus,” ujarnya menerangkan muasal kata.

Proses pembuatannya dimulai dengan mencampurkan rempah-rempah khusus dengan susu. Kemudian, racikan tersebut direbus sampai mendidih agar aromanya menguar. Setelah itu, barulah teh dan gula dicemplungkan dan diaduk sebentar. Seperti halnya sajian teh dan susu, Kopi Dabe pun bisa ditambah es.

Halaman selanjutnya…

Choipan Oey dari Pontianak

Choipan Oey dari Pontianak

Salah satu tenan yang ramai dikunjungi adalah Choipan Oey. Pada Rabu sore (2/8/2023), terpantau sempat ada 20 orang yang mengantre kudapan khas Kalimantan Barat ini. Bahkan, ada pasangan yang memilih untuk mundur dan berkeliling ke lain tempat setelah menyaksikan animo pengunjung yang begitu tingginya terhadap kudapan tionghoa ini.

Kata ‘choipan’ sendiri berasal dari bahasa Hakka yang berarti ‘kue sayur’. Memang, di Pasar Kangen 2023, Choipan Oey mengisi kuenya dengan bengkoang yang kemudian dicampur ebi. Selain isian, yang membuat choipan unik adalah kulitnya yang transparan seperti halnya dimsum jenis hakau. Kulit tipis ini berbahan tepung beras dan tapioka yang kemudian adonannya digilas sampai tipis.

Choipan Oey (Ardhias Nauvaly/Mojok.co)

Bila biasanya choipan Pontianak hanya dikukus, di Pasar Kangen mereka juga menggorengnya di atas teflon dengan minyak sedikit dan api kecil. Digoreng sebentar sampai terlihat kriuk bagian pinggir yang ditekan seperti kue pastel, choipan lalu ditiriskan dan diberi saus pedas-asam sesuai selera.

Segarnya Es Kuwut Bali

Salah satu dagangan minuman yang selalu dipadati pembeli adalah Es Dawet Jembatan Butuh. Lalu, selain Es Dawet Jembatan Butuh, bila kalian sedang butuh yang segarnya plong, tidak berminyak macam dawet dan minuman berbahan santan lainnya, es kuwut Bali bisa jadi pilihan. Dedi Agustian, penjualnya, mengiyakan bahwa kesegaran yang jadi keunggulan dagangannya.

“Pertama kali mencicipi saat diminta bos menjual es kuwut, langsung cocok di tenggorokan,” kata Dedi yang memang bukan asli Bali ini.

Es Kuwut di Pasar Kangen Jogja (Ardhias Nauvaly/Mojok.co)

Dedi dan tim sebenarnya sudah pernah berdagang Pasar Kangen sejak tahun lalu; mereka menjajakan mendoan. “Sepengamatan kami, belum ada yang menjual tahun lalu,” tutur Dedi tentang alasan lain menjual minuman berbahan dasar air kelapa muda ini. Memang benar, pada gelaran tahun ini, hanya mereka yang menawarkan es kuwut Bali.

“Paling laris jelas yang ditambah sirup melon,” katanya tentang produk unggulannya. Di samping rasa melon, mereka juga menyediakan rasa mangga, lemon, dan cocopandan. Meski mengaku laris, Dedi merasa dagangannya belum sempurna. “Mestinya ada parutan kelapa muda, namun saat ini belum ada,” ujarnya, sembari meminta doa bisa tambah laris dan membikin esnya makin sempurna.

Penulis: Ardhias Nauvaly
Editor: Iradat Ungkai

BACA JUGA Alasan Bus Cebong Jaya Masih Menguasai Jalur Wonosobo-Purwokerto Meski Diterpa Banyak Keluhan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

 

Exit mobile version