MOJOK.CO – Keisya Levronka tak henti-hentinya jadi pembicaraan netizen dalam beberapa waktu terakhir. Penampilannya dikritik karena berulang kali gagal mencapai nada tinggi di single andalannya ‘Tak Ingin Usai’.
Puncaknya, Keisya lagi-lagi tidak bisa menyanyikan bagian bernada tinggi pada panggung internasional Anugerah Industri Muzik (AIM) ke-23 di Malaysia, Minggu (11/9/2022). Setelah penampilannya itu, kritik pedas tidak henti-hentinya mengalir di media sosial. Salah satunya komentar dari akun Twitter @usuallyerudite.
” Keisya Levronka ga kapok2 perform live pake lagu Tak Ingin Usai, ini ampe netizen Malaysia yang komen. I know that you’re still learning, tapi stop showing your incapability please. Go create a new song and sing a new one please.”
Cuitan yang menuai 1.588 Likes dan 194 Retweet itu dilanjutkan dengan,
“I mean ya gpp kalau salahnya cuman sekali 2 kali tapi ini kayak udah berkali-kali almost every perform dia begitu 😅 ga diturunin juga nadanya sama dia”
“Don’t get me wrong, she has an amazing voice tapi dia itu professional singer, gw rasa ga tolerable kalau setiap kali perform terus-terusan gagal di nada tinggi.”
Bertebarnya komentar pedas netizen terhadap penampilannya di panggung internasional akhirnya ditanggapi oleh Keisya. Dalam wawancara di kanal YouTube Denny Sumargo, jebolan Indonesian Idol musim kesepuluh itu mengaku memang melakukan kesalahan ketika bernyanyi, sehingga pantas menerima kritikan. Ia mengaku tidak sakit hati.
“Kalau aku enggak salah kan mereka enggak akan bully juga,” ujar Keisya.
Ia menyertakan penjelasan, pada saat tampil di atas panggung itu, ia tidak menyadari suaranya sengau. Kesya tidak menggunakan ear monitor, sebuah alat yang digunakan penyanyi atau musisi agar mendengar suara lebih jelas.
Ia juga sering grogi karena sudah dua tahun vakum menyanyi. Di sisi lain, selama ini Keisya hanya hobi bernyanyi dan belum memiliki dasar-dasar yang kuat di bidang tersebut.
Penyanyi yang lahir 19 tahun silam itu sebenarnya mampu mencapai nada-nada tinggi yang sulit ketika gladi resik. Akan tetapi, ketika tampil di atas panggung secara langsung, hasilnya lebih sering gagal. Ia sempat konsultasi dengan psikolog, ternyata secara tidak sadar, perisakan-perisakan yang diterima membuatnya trauma. Dia pun disarankan oleh psikolog untuk lebih fokus agar tenang ketika bernyanyi.
Kendati tidak sakit hati, Keisya sempat kecewa ketika tidak banyak netizen yang mengapresiasinya ketika mendapatkan penghargaan. Ia merasa, banyak orang hanya fokus pada kesalahan, tetapi tidak pada pencapaian positifnya.
Asal tahu saja, Keisya bisa tampil di panggung AIM karena dinominasikan dalam kategori “Lagu Bahasa Melayu Terbaik yang Dipersembahkan oleh Artis Luar Negara”. Ia juga keluar menjadi pemenang dalam kategori tersebut.
Ramainya komentar pedas netizen memancing pelatih vokal Indra Aziz berkomentar. Di kanal YouTube-nya ia mengungkapkan, nada tinggi dalam single “Tak Ingin Usai” memang bagian puncak yang ditunggu-tunggu oleh penonton. Oleh karenanya, kegagalan membawakan bagian tersebut akan menjadi fatal.
Akan tetapi Aziz tidak memungkiri, menyanyi di hadapan banyak orang secara langsung memang seperti medan perang. Ada adrenalin yang muncul ketika membawakan lagu secara live, sehingga ada perasaan seperti menggebu-gebu. Belum lagi faktor dari penonton yang berisik, suara musik yang kurang terdengar, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
“Suara kita sendiri bisa-bisa tidak terdengar saat live, sehingga tidak tahu pitch benar atau tidak. Itu masalah monitoring,” jelas Indra.
Kondisi-kondisi tadi memunculkan overpower yang bisa menggoyangkan teknik-teknik bernyanyi. Oleh karenanya, ketika membawakan lagu secara langsung, power harus seimbang agar tidak berujung fals.
“Masalah overpower ini bukan masalah Keisya saja. Banyak penyanyi yang juga melakukannya dan tertangkap kamera,” imbuh Indra.
Vakum bernyanyi selama dua tahun, ditambah bagian lagu yang memiliki tingkat kesulitan tinggi turut berkontribusi pada kesulitan Keisya membawakan single yang sudah diputar 77 juta kali di Spotify itu.
Indra pun menyarankan untuk melakukan sound check dan memastikan suara penyanyi terdengar jelas menggunakan ear monitor maupun monitor panggung. Saran lain, ketika mesti bernyanyi secara langsung, tidak ada salahnya menurunkan nada pada lagu-lagu berisiko tinggi. Penyanyi juga perlu terus melatih teknik-teknik vokalnya.
Single “Tak Ingin Usai” yang dirilis tahun 2022 berhasil memuncaki tangga lagu di berbagai platform musik digital di Indonesia. Lagu itu diciptakan oleh Mario Gerardus Klau dan diproduseri oleh musisi ternama Indonesia, Tohpati. Sebelum merilis single yang tenar ini, Keisya sempat memiliki empat single sebelumnya bersama Universal Music Indonesia.
Sumber: Kanal Youtube Denny Sumargo, Kanal Youtube Indra Aziz, Twitter
Penulis: Kenia Intan