Harga BBM Pertamax Rp17.300, Pertalite Rp10.000, Pertamina Minta Masyarakat Tak Panik

BBM Naik, pertamax dan Pertalite

Eksekutif GM PT Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Dwi Puja Airstya usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X. (Yvesta Ayu?Mojok.co)

MOJOK.COPemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis gasoline, baik Pertamax maupun Pertalite. Harga Pertamax saat ini di SPBU dijual Rp12.500-Rp13.000 per liter. Kemungkinan, harganya akan naik menjadi Rp17.300 per liter. Sedangkan Pertalite naik harganya dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Meski dimungkinkan terjadi kenaikan harga BBM, PT Pertamina menjamin ketersediaan BBM di DIY dan Jawa Tengah mencukupi. Karenanya masyarakat diminta tidak panic buying atau membeli berlebihan yang akhirnya malah melakukan penimbunan BBM.

“Jadi kalau dari lama ketersediaan stok, saya kira hitungannya bukan hari lagi, tapi sudah lebih. Apalagi untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY ini, pola pendistribusian kita lakukan secara reguler,” papar Eksekutif GM PT Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Dwi Puja Airstya usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (30/08/2022).

Menurut Dwi, untuk mengantisipasi penimbunan karena kenaikan BBM, Pertamina melakukan sejumlah antisipasi. Diantaranya mengamankan jalur distribusi BBM di Jateng dan DIY.

Karenanya Dwi berharap tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi kenaikan harga dengan menimbun BBM. Apalagi dipastikan hingga saat ini stok BBM di DIY dan Jateng masih normal.

“Kita koordinasi dengan aparat, dengan kepolisian kita usaha mengamankan seluruh jalur distribusinya kita. Memang untuk kepolisian kita support data-data yang dibutuhkan, intinya untuk mengamankan jalur distribusi,” jelasnya.

Pertamina memiliki tujuh depo untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat DIY. Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah juga memiliki satu pipa penyalur BBM yang terhubung langsung dengan kilang minyak. Sampai saat ini semuanya terpantau aman.

Dwi menambahkan, saat ini pihaknya telah memiliki dua pola pendistribusian yang dapat diaktifkan jika terjadi kondisi darurat. Keduanya adalah pola alternatif dan pola emergency.

“Kedua pola ini memang dipersiapkan bagi DIY karena memiliki potensi bencana seperti gunung merapi dan gempa bumi,” tandasnya.

Subsidi, Pertamina kerja sama dengan Pemda

Sementara terkait subsidi, Pertamina bekerja sama dengan Pemda di masing-masing daerah. Dengan demikian program subsidi tepat bisa dijalankan di DIY.

“Kami berkoordinasi dengan gubernur, sekaligus menyampaikan kesiapan Pertamina dalam hal pelayanan dan pendistribusian, baik itu BBM maupun LPG. Kami juga menyampaikan mengenai program subsidi tepat yang akan dijalankan di DIY,” imbuhnya.(yvesta ayu/mojok.co)

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Ekonom: Subsidi BBM Tepat Sasaran Mendesak Diterapkan

Exit mobile version