Drama Panjang di Balik Elon Musk Akuisisi Twitter

elon musk akuisisi twitter mojok.co

Ilustrasi Elon Musk (Ega Fansuri/Mojok.co)

MOJOK.COElon Musk akhirnya resmi akuisisi Twitter Inc dengan nilai US$44 miliar pada Kamis (27/10/2022) malam, waktu Amerika Serikat. Akuisisi resmi ini mengakhiri polemik panjang keduanya selama enam bulan terakhir. 

Drama Elon Musk akuisisi Twitter sebetulnya dimulai sejak ia bergabung sebagai dewan direksi perusahaan tersebut di awal April 2022. Obrolan mengenai dirinya masuk dalam jajaran dewan direksi sebenarnya mulai muncul di akhir Maret 2022, setelah ia menjadi pemegang saham terbesar. Sebagai pengingat, Elon Musk mengempit hingga 9,2% saham Twitter. 

Pria terkaya sedunia itu tampak senang dengan jabatan barunya. Dalam beberapa cuitannya ia optimistis Twitter dapat menjadi lebih baik. Kondisi berubah ketika ia dan CEO Twitter Parag Agrawal tidak sejalan mengenai cara membenahi perusahaan media sosial itu. 

“Membenahi Twitter dengan berdiskusi bersama Parag tidak akan berhasil,” katanya melalui pesan singkat kepada Ketua Dewan Direksi Twitter, Bret Taylor seperti dikutip dari BBC News Indonesia

Elon Musk akhirnya memutuskan untuk membeli perusahaan media sosial itu. Ia mengumumkan akan mengakuisisi Twitter dengan nilai US$44 miliar pada 14 April 2022. 

Setelah melalui berbagai pertimbangan, pada 25 April 2022 Dewan Direksi Twitter menerima tawaran itu. Padahal awalnya mereka sempat menolak, bahkan sampai di titik membuat ketentuan khusus agar Elon Musk tidak membeli perusahaan. 

Akun bot Twitter memperalot kesepakatan

Beberapa bulan setelah kesepakatan pembelian tadi, Elon Musk mulai mempertanyakan banyak hal, termasuk berapa banyak akun pengguna asli Twitter. Ia berulang kali meminta datanya. Selama ini ia memang sering mengeluhkan banyaknya akun bot di Twitter.

Data yang diterimanya dari eksekutif Twitter menyebutkan, akun bot di Twitter berjumlah kurang dari 5% pengguna aktif harian. Mengetahui kenyataan ini, pada 8 Juli 2022 Elon Musk mengumumkan ingin mundur dari kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya.  

Beberapa pihak menduga, mundurnya Elon Musk dari kesepakatan bukan karena akun bot. Pada saat itu banyak analis mulai menganalisis nilai penawaran yang dipatok Elon Musk terlalu tinggi. Beberapa bulan setelah kesepakatan, saham perusahaan-perusahaan teknologi berguguran, termasuk Twitter. 

Merasa sudah memberikan banyak informasi mengenai pengguna, pihak Twitter tidak terima. Mereka kemudian menggugat di pengadilan. Disebutkan persidangan akan digelar pada 17 Oktober 2022. 

Entah apa pertimbangan Elon Musk, ia akhirnya mau melanjutkan kesepakatan akuisisi. Padahal saat digugat Twitter Inc, pria yang juga pendiri dan CEO Tesla itu sempat melontarkan berbagai tuduhan ke Twitter. Salah satunya menuduh jumlah akun bot Twitter berkali-kali lipat lebih banyak dibanding yang dilaporkan. 

Belajar dari sebelumnya, pihak Twitter tidak serta merta membatalkan pengadilan. Mereka lebih memilih untuk menunda pengadilan. Hingga akhirnya, pada Kamis (27/10/2022), Elon Musk benar-benar membereskan pengambilalihan Twitter dengan nilai US$44 miliar. 

Dengan resminya akuisisi, maka Twitter akan menjadi perusahaan tertutup. Dilansir dari Bisnis Indonesia, Twitter tidak akan tercatat di bursa saham di Amerika Serikat. Oleh karenanya, setiap pemegang saham Twitter akan menerima pembayaran hingga US$54,2 per sahamnya. 

Setelah resmi membeli Twitter, Elon Musk memang memiliki kewenangan penuh atas perusahaan yang berdiri sejak 2006 itu. Ia langsung memberhentikan sejumlah pimpinan yaitu CEO Parag Agrawal, Head of Legal Vijata Gadde, Chief Financial Officer Ned Segal, dan penasihat umum Sean Edgett. Terkait kabar pemecatan 75% pegawai Twitter, Elon Musk membantah hal itu. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA LinkedIn Swindler Bakal Nangis Darah! Personal Branding Pasti Hancur dan Kamu Dibenci HRD Sedunia

Exit mobile version