MOJOK.CO – Northern Illinois University (NIU) memberikan penghargaan gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) kepada puteri sulung Raja Keraton Yogyakarta sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan HB X, GKR Mangkubumi. Penghargaan ini diberikan atas peran Mangkubumi di bidang Humane Letters atau kemanusiaan dan filantropi kepada masyarakat.
Executive Director for Global Initiatives of NIU, Eric Jones dalam penganugerahan gelar DR HC di Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Rabu (28/06/2023) mengungkapkan Mangkubumi dinilai mendukung visi dan misi NIU. Ketua Kadin DIY itu berperan aktif dalam pengembangan pendidikan yang inklusif. Mobilitas sosial dan pihak yang memiliki kepedulian dalam pelestarian budaya Jawa.
“Peran Gusti Mangkubumi dengan memberikan tanah milik keluarga keraton untuk dijadikan kampus Widya Mataram sangat besar, termasuk dalam mengembangkan fasilitas, program, inisiasi di tingkat global,” paparnya.
Dukung pengembangan pendidikan di jogja
Sementara Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Edy Suandi Hamid mengungkapkan GKR Mangkubumi sudah sejak lama mendukung pengembangan kampusnya. Bahkan saat ini berposisi sebagai Bendahara Yayasan Mataram.
Karenanya sepantasnya GKR Mangkubumi mendapat penghargaan dari sebuah perguruan tinggi yang cukup terkenal dan bereputasi global seperti NIU. Salah satunya gelar Doktor HC dari kampus bergensi.
“Mudah-mudahan penghargaan ini memberi manfaat bagi masyarakat luas, dan semakin meningkatkan kiprah GKR Mangkubumi di dunia akademis dan di masyarakat,” ungkapnya.
Pekerjaan yang dilakoni tiap hari
Mangkubumi mengungkapkan, penghargaan di bidang sosial dan budaya yang ia terima memang suatu hal yang ia tekuni dan kerjakan. Ia mengaku selama ini belajar menambah ilmu pengetahuan maupun pergaulan sosial melalui dinamika dalam berbagai macam organisasi/lembaga.
Di antaranya Karang Taruna, KNPI, gerakan Pramuka, Kadin DIY, dan lain lain. Melalui organisasi dan lembaga tersebut, dia menyadari itulah dunianya.
“Inilah dunia saya, karena saya bisa mendalami masalah-masalah sosial yang ada, seperti kesetaraan gender dalam penguatan pemberdayaan perempuan, problematika UMKM, masalah lingkungan hidup, akses keadilan bagi masyarakat marginal, hingga isu-isu politik dan ketatanegaraan,” paparnya.
GKR Mangkubumi antusias kembangkan sektor pendidikan
Mangkubumi menambahkan, pendidikan fokus yang ia garap selama ini. Contohnya pada tahun 2000, dia bersama teman-teman mendirikan Yayasan Anak Bangsa Mandiri. Program ini fokus pada kurikulum sekolah agar para siswa dapat mempelajari Matematika dan Fisika dengan mudah dan menyenangkan.
Dalam kegiatan kesehariannya, dia juga melakukan upaya pelestarian budaya Jawa. Kegiatan Mangkubumi bukan saja sekadar membina berbagai komunitas budaya di DIY. Namun, juga ikut terlibat langsung dalam aktivitas budaya, termasuk sebagai penari, yang tampil tidak hanya di Indonesia, namun hingga ke mancanegara.
“Saya aktif mengajak pemuda untuk turut terlibat dalam aktivitas budaya dan menjaga kelestariannya, sehingga nilai-nilai luhur dan warisan nenek moyang ini tidak hilang digerus zaman,” imbuhnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Alasan Polres Bantul Punya Ide Ujian SIM tanpa Angka Delapan dan Zig-zag
Cek berita dan artikel lainnya di Google News