MOJOK.CO – Tulus jadi artis lokal yang paling banyak diputar versi Spotify Wrapped 2019 Indonesia. Ada beberapa teori pendukung yang menjelaskan hal ini, tapi ada juga satu tempat yang bakal sulit ditaklukkan oleh Tulus—setulus apa pun dia.
Apa yang dilakukan orang-orang menjelang akhir tahun, selain mulai memperdebatkan apakah haram atau halal hukumnya mengucapkan “Selamat Natal”? Jawabannya: menggunakan fitur Spotify Wrapped dan menunjukkan kilas balik kehidupan melalui daftar lagu dan penyanyi yang paling sering didengarkan di Spotify.
Tagar #SpotifyWrapped masuk ke jajaran trending kemarin. Hampir semua orang me-review apa yang mereka dengar selama satu tahun terakhir dan saya bukan kecuali. Iya, kemarin saya ikut-ikutan membuat #SpotifyWrapped saya sendiri dan menemukan bahwa playlist yang saya dengar sepanjang tahun 2019 masih berkisar soal patah hati, lalu hubungan yang bersemi kembali, lalu patah hati lagi, lalu bersemi kembali lagi, lalu patah hati lagi—
–intinya, tahun 2019 masih sama mangkelinnya buat saya, setidaknya kalau dilihat dari daftar lagu yang terbanyak saya dengarkan.
Tapi, benarlah kata ayat dalam Al-Qur’an: bersama kesulitan, pasti ada kemudahan. Spotify tahun 2019 buat saya adalah bukti bahwa tahun ini penuh dengan luka dan babak belur, tapi—di suatu tempat di luar sana—Tulus pasti tidak sepakat dengan saya.
Loh, kok Tulus?
Iya, soalnya, Tulus—si penyanyi laki-laki Indonesia yang suaranya, subhanallah, menenangkan hati itu—baru saja resmi menjadi…
*JENG JENG JENG*
…Artis Lokal yang Paling Banyak Diputar di Spotify di Indonesia!!!!1!!!!1!!!
(Tentu saja, gelar di atas ini berarti bahwa Tulus adalah artis Indonesia yang lagunya paling banyak diputar di Spotify Indonesia—bukan Tulus-nya yang diputar-putar kayak perasaanmu padanya.)
Sebagai penikmat (agak) setia dari Tulus, saya jelas turut bangga karena lelaki yang bernama asli Muhammad Tulus Rusydi ini berhasil menjadi penyanyi yang paling sering didengar sepanjang tahun 2019. Di daftar Spotify Wrapped saya saja, Tulus menduduki peringkat nomor dua. Tapi di hati saya, dia jelas dapat peringkat nomor satu. Haha. Semoga Tulus baca ini dan me-notice saya. Amin.
Keberhasilan Tulus ini bagaikan follow-up dari prestasinya tahun lalu. Di tahun 2018, ia menjadi artis Indonesia pertama yang memecahkan rekor satu juta pengikut di Spotify, seperti dikutip dari Tirto. Tahun ini—tahun 2019—Tulus berhasil mengungguli artis-artis lokal lainnya yang juga masuk ke dalam daftar lima besar di Spotify, yaitu Fiersa Besari, Sheila On 7, Andmesh, dan Glenn Fredly.
Wow. Wow. Wow. Apa yang bisa kita simpulkan dari melambungnya nama Tulus di belantika Spotify Indonesia ini?
Pertama, yang paling mudah diamati, keadaan ini menunjukkan bahwa orang Indonesia memanglah orang yang berbudaya dan penuh sopan santun. Loh, kok bisa? Kenapa memangnya? Ya soalnya mereka suka Tulus. Kalau nggak suka Tulus, kan jadinya pamrih. Hehe.
Kemungkinan kedua, melejitnya nama Tulus ini disebabkan oleh kehebatan lagu-lagunya yang sangat relate dengan kehidupan. Sebagai contoh, mari lihat di lagu “Pamit” yang hingga hari ini masih sering diputar. Di sana, ada lirik begini:
Izinkan aku pergi dulu. Yang berubah hanya tak lagi ku milikmu.
Kau masih bisa melihatku. Kau harus percaya kutetap teman baikmu.
Lihat baik-baik lirik di atas: apakah kamu menemukan ada yang aneh?
Tentu saja ada. Izinkan saya meng-highlight-nya sekalian. Biar puas:
Kau masih bisa melihatku. Kau harus percaya kutetap teman baikmu.
(((KUTETAP TEMAN BAIKMU)))
Ya, ya, ya. Lagu di atas mengisahkan seseorang yang ingin pisah, tapi meyakinkan si calon mantannya dengan kalimat “kau harus percaya kutetap teman baikmu”.
Maksud saya—duh, apa-apaan??? Kamu mau putus, tapi kok bisa se-PD itu merasa kita bakal tetap jadi teman baik? Memang kamu pikir gampang, ya, mengakhiri hubungan dan langsung oke-oke saja jadi sahabat, tanpa memedulikan hati yang tersayat sana-sini karena luka dan kenangan? Hmmm?
Sangat tidak masuk akal, tapi—tentu saja—sangat relate karena sering diucapkan oleh kita (hah kita???)—pelaku-pelaku minta putus yang tetap ingin menjaga perasaan calon mantan kekasih.
Hih. Padahal mah putus ya putus aja, nggak usah repot-repot membuatnya jadi tampak seperti putus baik-baik.
Ketiga, keberadaan Tulus sebagai penyanyi lokal nomor satu di Spotify di Indonesia ini tentu saja tidak lepas dari platform Spotify itu sendiri. Kalau filsuf Prancis Descartes bilang “Cogito ergo sum” yang artinya “Aku berpikir, maka aku ada,” mungkin Tulus bisa menyebut “Aku di Spotify, maka aku ada.”
Bukan apa-apa, nih, Mas Tulus dan seluruh penggemarnya yang tersebar di Nusantara. Tapi, coba aja kita berpikir sebentar: kalau tagar yang beredar tadi namanya bukan Spotify Wrapped, melainkan Indomaret Wrapped, hasilnya pasti akan berbeda. Besar kemungkinan, Tulus pasti kalah.
Kalah sama siapa? Tentu saja sama Andmesh, pelantun lagu “Cinta Luar Biasa” yang selalu diputar saat kita semua sedang mengantre sembako di kasir Indomaret.
BACA JUGA Empat Lagu Dangdut Koplo yang Cocok Jadi Bahan Kontemplasi atau omongan soal musik lainnya di sini.