McD Bukan Tempat Nugas yang Layak karena Warmindo dan Coffee Shop Lebih Masuk Akal. Benarkah?

McD Nggak Layak untuk Nugas Seperti Warmindo atau Coffee MOJOK.CO

Ilustrasi McD Nggak Layak untuk Nugas Seperti Warmindo atau Coffee. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COApakah benar, kalau McD itu tempat yang layak untuk nugas? Bukankah warmindo dan coffee shop lebih masuk akal buat mahasiswa? 

Beberapa hari yang lalu, saya menemukan sebuah konten yang menggelitik di TikTok. Konten tersebut menceritakan bahwa McD itu bukan tempat nugas bagi mahasiswa. Banyak yang setuju, banyak juga yang membela. Mereka yang setuju merasa warmindo atau coffee shop lebih masuk akal. Benarkah demikian?

Sebagai pengajar, menurut saya ini diskusi yang menarik. Pertama, kita sama-sama tahu bahwa sudah terjadi perubahan besar terhadap kebiasaan mahasiswa untuk mengerjakan tugas. Sebuah perubahan yang membuat perpustakaan sepi di momen-momen tertentu. Kedua, menarik karena saya sendiri sudah merasakan “nugas” di McD, warmindo, dan coffee shop.

Saya bisa mendukung opini yang setuju bahwa McD itu enak untuk nugas. Masalahnya, di sisi lain, saya juga merasa relate dengan kelemahan gerai makanan cepat saji sebagai alternatif mahasiswa mengerjakan tugas. Jadi, enaknya bagaimana? Mari kita bahas secara singkat saja. Perkara setuju dan tidak setuju, saya serahkan semuanya ke pembaca saja.

Rata-rata McD menyediakan wifi kencang 

Jadi, rata-rata mereka yang setuju McD menjadi tempat nugas berpendapat bahwa wifi di sana kencang. Saya, sebagai pengajar dan beberapa kali mengerjakan deadline di sana, setuju dengan pendapat tersebut. Meski dalam kondisi agak ramai, kecepatan wifi di sana cukup stabil. Bahkan, di sekeliling saya cukup banyak anak remaja yang sedang bermain game online.

Sementara itu, tidak semua warmindo atau coffee shop bisa menyediakan layanan wifi kencang. Bahkan malah ada yang nggak menyediakan internet gratis untuk pengunjung. Ada coffee shop yang begitu, karena ingin pengunjung di sana fokus menikmati kopi, mengobrol, atau membaca buku.

Tentu kebijakan tersebut tidak salah. Kan, semua tergantung dari konsep sebuah coffee shop. Sementara itu, tidak banyak warmindo yang kecepatan internetnya bisa diandalkan. Hal ini bisa melahirkan kekhawatiran bagi beberapa mahasiswa, yang harus mengirimkan tugas berukuran besar via email atau Google Drive. Oleh sebab itu, untuk alasan kecepatan wifi, McD memang bisa diandalkan. 

Untuk harga makanan/minuman, warmindo tak bisa dikalahkan

Saya rasa untuk aspek ini kita tidak perlu berdebat. Sunaring Pangastuti, lewat sebuah tulisannya di Terminal Mojok, mampu menjelaskan hal ini secara terang. Jadi, dia bilang begini:

“Simulasikan kita memesan sepiring nasi goreng, lengkap dengan telur, dan segelas es teh manis. Kebanyakan warmindo mematok harga dari Rp12 sampai Rp15 ribu saja. Kenyang, nyaman, melegakan.”

Lalu, dia melanjutkan begini:

“Ambil satu coffee shop yang menyediakan menu makan berat seperti simulasi sebelumnya. Saya mengambil sampel, di sekitar daerah Kasihan, Bantul. Mereka menyediakan menu magelangan Rp23 ribu. Belum segelas es teh manis, harganya Rp10 ribu. Praktis, cuan yang dikeluarkan sudah 2 kali lebih besar.”

Itu baru makanan dan minuman di coffee shop “pinggiran”. Kalau di daerah Seturan (Sleman), pasti jauh lebih mahal. Apalagi kalau ngomongin harga makan berat di McD. Misalnya kita mengambil contoh paket PaNas 1, yang isinya nasi-ayam-telur-soda. Harganya? Rp34.545.

Kalau ngomongin nugas, tidak mungkin mahasiswa cuma memesan 1 kali saja. Minimal, selama 2 jam dia nugas, akan memesan 2 atau 3 kali. Jadi, soal harga, warmindo tak bisa dikalahkan.

Harga di McD bukan masalah karena kenyamanan itu penting

Nah ini, sampai juga kita di bagian yang agak sulit dibantah. Jadi, mahasiswa yang setuju kalau McD itu tempat nugas adalah mahasiswa yang mencari kenyamanan. Jadi, bagi mereka, uang itu bukan masalah. Apalah arti habis Rp200 ribu untuk nugas di McD kalau mereka mendapatkan kenyamanan dan tugas selesai tepat waktu?

Jadi, ada banyak akun yang mengungkapkan bahwa mereka akan menuju McD untuk nugas di jam tertentu. Misalnya, ada yang datang setelah tengah malam karena coffee shop langganan cuma buka sampai pukul 11 malam. Selain itu, di daerah mereka, warmindo yang layak untuk nugas juga nggak buka 24 jam.

Nah, datang setelah tengah malam memberi mereka kenyamanan. McD yang sepi menjadi tujuan yang nyaman untuk mengejar deadline. Kalau sudah merasa nyaman, kamu punya daya apa untuk mengubah pendirian mereka? Lagipula, kalau sudah nyaman, selanjutnya adalah cinta, kawan.

Faktor kebersihan juga perlu dipertimbangkan

Lagi-lagi saya setuju dengan pendapat bahwa McD itu tempat nugas karena alasan kebersihan yang terjaga. Ya maklum, mereka memang punya karyawan khusus yang tugasnya menjaga kebersihan. Selain itu, petugas kebersihan ini bekerja tanpa henti selama durasi kerja per hari. 

Bagaimana dengan warmindo dan coffee shop? Warmindo, biasanya berupa bangunan semi ruko atau malah rumah biasa yang “disulap” menjadi tempat usaha. Mereka yang bertugas menjaga kebersihan ya “para akang”, yang juga harus menggoreng telur, membuat Indomie, hingga membuat racikan bumbu gorengan. 

Intinya, mereka bukan tenaga kebersihan yang proper. Makanya, banyak yang malas menggunakan kamar mandi di warmindo.

Sementara itu, untuk coffee shop, kebersihan (biasanya) juga terjaga. Yah, setidaknya nggak bikin orang kapok untuk kencing di sana. Saya sendiri sangat sering menemukan coffee shop di sekitaran Sleman yang kamar mandinya sangat menyenangkan. Namun, hal ini tidak menggugurkan bahwa kebersihan McD membuat mahasiswa nyaman nugas di sana.

Soal variasi makanan/minuman yang sebetulnya bersaing

Terakhir, soal variasi makanan/minuman. Untuk soal ini, warmindo bisa menyaingi McD. Kalau coffee shop, ya entar dulu, deh. Tapi ini soal variasi saja, ya. Soal rasa kan kembali ke lidah masing-masing.

Nah, kalau soal variasi, McD dan warmindo lebih variatif. Saya tidak perlu menjelaskan menu makanan dan minuman mereka, kan? Yakin, kalian lebih sudah sangat akrab dengan menu mereka. Jadi, selama nugas, misalnya 3 jam ngetik, kamu bisa menikmati berbagai menu mereka. Tentu, di sini, harga bukan masalah.

Coffee shop? Jujur saja, kalau menurut saya, agak kurang adil jika menyertakan coffee shop di aspek ini. Ada istilah “coffee” di nama mereka. Jadi, (seharusnya) spesialisasi mereka adalah kopi. Namun, ada 1 fakta lucu yang diungkapkan oleh Riyanto di Terminal Mojok.

Katanya, menu coffee shop yang paling laris itu bukan kopi, melainkan es teh! Sudah begitu, bahan baku membuat es teh enak itu murah sekali. Lalu, sebuah kedai menjualnya dengan harga Rp20 ribu. Sudah pasti cuan! Tapi, kalau untuk nugas, apa ya cuma mau memesan es teh saja kalau di coffee shop?

Kesimpulan

Jadi, apakah McD itu tempat nugas? Sekali lagi, hati saya terbelah antara setuju dan ingin membantah. Apalagi sudah ada unsur “kenyamanan” bagi mahasiswa untuk nugas. Mau tempat itu ramai, makanan mahal, hampir semua minuman bersoda, kandungan gula tinggi, tapi kalau sudah nyaman, ya kita bisa apa?

Makanya, saya kembalikan semua ke pembaca. Kamu setuju? Atau warmindo tetap tak terkalahkan? Atau mau nugas di tempat pemancingan saja? Sebuah tempat yang bakal memacu adrenalin sekaligus mengajari mahasiswa soal kesabaran. Kesabaran ini penting, apalagi di masa-masa revisi skripsi nanti. Mamam!

Penulis: Moddie Alvianto W.

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Secret Menu McD yang Ramah di Kantong dan Wajib Kamu Pesan dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Exit mobile version