Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Semua Makanan di Warteg Itu Red Flag dan Alasan Ekspansi Warteg Kharisma Bahari Adalah Kabar Baik untuk Jogja

Moddie Alvianto W. oleh Moddie Alvianto W.
5 Juli 2023
A A
Makanan Warteg Itu Red Flag kecuali Warteg Kharisma Bahari Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi Makanan Warteg Itu Red Flag kecuali Warteg Kharisma Bahari Jogja. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Warteg Kharisma Bahari kali pertama menancapkan kakinya di Jogja pada November 2022. Gerai pertama mereka buka di di depan gedung FE UII Condongcatur, Sleman. Nah, saat ini, Juli 2023, cabang mereka sudah mencapai 20 buah gerai. Bahkan, saya curiga kalau jumlah cabang mereka sudah bertambah ketika saya selesai menulis ini.

Siapa tahu, Warteg Kharisma Bahari akan menjadi pesaing meme Mixue. Dulu, orang bilang jangan membiarkan sebuah lahan itu kosong terlalu lama, nanti Mixue akan muncul di sana. Nah, kalau sekarang, begitu ada lahan kosong, maka Warteg Kharisma Bahari yang akan lahir. Bahkan nggak cuma lahan kosong, lho. Saya melihat di pertigaan Jalan Besi Jakal, bekas warung pempek sudah berubah menjadi Kharisma Bahari. 

Saya pribadi nggak heran kalau misalnya, dalam satu tahun ke depan, Warteg Kharisma Bahari menguasai Jogja. Mereka saja sukses menginvasi Jabodetabek. Konon, tahun lalu, Kharisma Bahari sudah mempunyai 1.500 cabang hanya di Jabodetabek. Katanya lagi, setiap 300 meter, pasti ada gerai “waralaba rakyat” ini.

Sebagai konsumen, sebenarnya strategi Warteg Kharisma Bahari untuk mengekspansi sebuah daerah itu sederhana. Pertama, menjaga kebersihan gerai di mana lantai keramik menjadi salah satu ciri khasnya. Kedua, keragaman lauk di mana kebersihan dan kesegarannya terjaga. Maklum, sebagai waralaba, mereka sangat menjaga kualitas.

Nah, ini seharusnya sudah bisa menjawab kegelisahan Mas Muchlis di atas. Nggak semua warteg itu nggak bisa membersihkan udang, kerang, dan wortel. Ada juga yang mampu menjaga kebersihan dan kesegaran bahan. Bahkan sudah mengekspansi sebuah wilayah sedemikian luas seperti Jabodetabek berbekal kemampuan mereka menjaga kualitas.

Warteg Kharisma Bahari adalah kabar baik untuk Jogja

Nah, bagi konsumen, ekspansi Warteg Kharisma Bahari adalah kabar baik untuk Jogja. Jadi, kalau tidak salah menghitung, jumlah sayur dan lauk yang biasanya ada di Kharisma Bahari ada 30 jenis. Artinya, rumah makan ini menawarkan keragaman sayur dan lauk untuk warga Jogja. Lebih spesifik lagi, saya pengin kita ngobrol soal sayur.

Bagi saya pribadi, mencari menu sayur untuk makan malam di Jogja itu lumayan susah. Kalau sudah malam, menu yang lazim dan mudah kamu temui di Jogja, antara lain penyetan, sego sambel, variasi bakmi jawa serta nasi goreng, sate-satean, dan kuliner khas Jogja, yaitu ayam goreng Olive.

Sebagian besar warga Jogja masih menganggap sayur sebagai sebuah menu yang sewajarnya dimasak sendiri. Misalnya sop dan sayur bening. Sangat sulit menemukan dua variasi sayur itu untuk makan malam. Sop, sih, ada tetapi tidak murni sebagai sayur. Pasti sudah menjadi variasi sendiri seperti sop ayam dari Klaten atau sop iga.

Warteg Kharisma Bahari bisa menjadi solusi di sini. Sejauh pengetahuan saya, sayur yang mereka sediakan selalu segar. Ya memang tidak lagi panas atau hangat. Namun, masih dalam kategori sangat layak konsumsi untuk makan malam. Kamu bisa membayangkan betapa asyiknya di Jogja ketika bisa makan sayur kapan saja. 

Nah, saya membayangkan jaringan Warteg Kharisma Bahari bisa buka 24 jam seperti beberapa warmindo di Jogja. Jadi, ketika lapar di tengah malam, menunya nggak cuma mie instan atau nasi telur saja. Bayangin, kamu bisa makan nasi sop yang masih hangat, lauk tempe garit yang baru diangkat dari penggorengan, dan sambal tomat dengan kepedasan wajar di pukul dua dini hari. Nikmat sekali.

Penulis: Moddie Alvianto W.

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Hal yang Bikin Saya Jengkel Saat Beli Makan di Warteg dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 5 Juli 2023 oleh

Tags: JogjaKharisma Baharimakanan warteg red flagwartegwarteg kharisma bahariWarteg Kharisma Bahari JogjaWKB
Moddie Alvianto W.

Moddie Alvianto W.

Analis di RKI. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.