Nabi Yahya dan Nabi Isa Memang Satu Era tapi Cara Mereka Berdakwah Berbeda - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai Kolom

Nabi Yahya dan Nabi Isa Memang Satu Era tapi Cara Mereka Berdakwah Berbeda

Muhammad Zaid Sudi oleh Muhammad Zaid Sudi
5 Mei 2021
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

“Pada Hari Kiamat kelak setiap anak Adam akan datang membawa dosa, kecuali Yahya bin Zakariya,” sabda Nabi saw.

Dalam Al-Quran Nabi Yahya disebut dengan banyak banyak keistimewaan. Di antaranya ia diberi keselamatan di tiga waktu penting dalam kehidupan manusia yakni ketika dilahirkan, ketika wafat dan ketika akan dibangkitkan kembali.

Karena itu, diceritakan Nabi Isa pernah memohon kepada Nabi Yahya dimintakan ampun kepada Allah karena ia menganggap Nabi Yahya lebih baik dari dirinya. Tapi Nabi Yahya balas meminta Nabi Isa yang memintakan ampun untuk dirinya, karena Nabi Isa dianggap lebih baik dari dirinya.

Kedua nabi ini hidup sezaman dan memiliki pertalian darah. Nabi Yahya lebih tua. Namun keduanya, menurut Ibn Qayyim al-Jauziyah, menempuh metode dakwah yang berbeda. Jika Nabi Isa lebih memilih menemani orang-orang yang “jahat”, maka Nabi Yahya lebih memilih bergaul dengan orang-orang saleh.

Nabi Yahya dikenal sangat berhati-hati dalam bertindak dan bergaul. Jika Nabi Isa kadang masih terlihat tertawa, maka Nabi Yahya tidak. Di luar kegiatan berdakwah ia lebih banyak menyendiri dan menangis. Dia juga memiliki pola makan yang tidak biasa. Nabi Yahya lebih memilih makan daun dan minum air dari mata air.

Baca Juga:

Bapak, Tuhan Itu Apa?

Kalau Mati Bisa Dihadapi oleh Sains, Agama Pasti Nggak Laku Lagi

Nabi Muhammad dan Riwayat soal Malaikat di Sekitar Kita

Nabi Yahya sangat takut mengambil bagian burung dan hewan sehingga akan menunggu mereka selesai, kadang-kadang bahkan memakan sisa makanan mereka. Pola makan Nabi Yahya ini acap menjadi bahan pertanyaan di antara para sufi.

“Siapa yang paling baik makanannya?” jawabannya adalah Yahya bin Zakariya.

Pembawaan Nabi Yahya tenang, lembut, sangat berbelas kasih kepada manusia dan pada semua ciptaan Allah. Ia tidak pernah marah. Karena itulah dalam Al-Quran ia disebut sebagai sayyidan wa hashura, karena ia bisa menguasai amarah, lisan, dan hawa nafsunya.

Suatu ketika Nabi Isa pernah meminta wasiat kepadanya. Nabi Yahya menjawab, “Jangan marah.

“Aku tidak bisa kalau tidak marah,”

“Kalau begitu jangan terpedaya oleh harta benda,”

“Kalau itu, semoga aku bisa,” jawab Isa.

Marah dapat merampas kendali akal sehat dalam diri seseorang dan menurunkan manusia kepada kondisi yang buruk. Orang yang dikuasai amarah bisa melakukan tindakan memalukan dan terseret pada banyak kejahatan lain.

Marah juga dapat menumbuhkan rasa benci dan permusuhan kepada makhluk bahkan kepada Allah.  Tidak puas dengan ketentuan yang menimpa dirinya. Kecewa dengan garis hidup yang dijalani. Nabi saw. pernah bersabda, “Marah itu merusak keimanan sebagaimana cuka merusak madu.”

Karena itulah para nabi selalu mengajarkan cara mengendalikan marah. Mulai dari tips demi tips praktis seperti meninggalkan lokasi yang memicu kemarahan, mengganti posisi atau sikap tubuh: kalau ia berdiri maka harus duduk, kalau duduk maka harus berbaring, atau berwudu, atau membaca taawuz sebagai bentuk mengingat Allah, sampai yang fundamental.

Saran yang diberikan Nabi Yahya kepada Nabi Isa agar tidak terpedaya adalah cara mengendalikan marah dalam bentuk yang paling fundamental. Sebab sumber utama kemarahan adalah kecintaan terhadap diri sendiri yang kemudian menjalar kepada kecintaan pada dunia; kekayaan, kehormatan, kekuasaan.

Kecintaan pada dunia itu membangkitkan api kemarahan. Dunia menjadi prioritas utama hidupnya dan mengambil alih hidupnya, sehingga ia tidak rela kekayaan, kehormatan, kekuasaannya diusik oleh orang lain. Karena itu, orang harus mengambil jarak dari dunia agar tidak terpedaya olehnya. Dengan adanya jarak seseorang dapat melihat dunia dengan lebih baik.

Dan sejak kecil Nabi Yahya memang sudah terpesona dengan kehidupan yang berjarak dengan dunia, kehidupan asketis. Sebuah riwayat menyebut bahwa ketika usianya baru tiga tahun, ketika teman-teman sebayanya mengajaknya bermain, Yahya menolak. “Hidup bukan untuk bermain-main,” katanya.

Tujuan hidupnya tegas, yakni mengabdi kepada Allah. Ia banyak beribadah dan menangis karena rasa takutnya kepada Allah dan siksa neraka. Ada yang mengatakan sekiranya di kedua matanya terdapat batu niscaya batu itu akan terbakar.

Sampai-sampai ketika Nabi Zakariya hendak menceritakan tentang neraka kepada kaumnya, ia akan menoleh ke kiri dan kanan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa putranya tidak ada di sekitar mereka. Sebab jika kata neraka sampai terdengar olehnya, ia tidak akan berhenti menangis.

Nabi Zakariya pernah kehilangan anaknya selama tiga hari. Ia mencari ke mana-mana sampai kemudian menemukan anaknya sedang menangis di dalam kubur yang digalinya sendiri. “Aku mencarimu dirimu selama tiga hari dan ternyata kamu berada di kuburan yang telah kau gali sendiri.”

“Wahai Ayah, bukankah Ayah sendiri yang telah memberitahukan kepadaku bahwa di antara surga dan neraka terdapat lembah yang tidak akan dapat diseberangi kecuali dengan lelehan air mata.” Keduanya lalu menangis.

Keistimewaan lain yang digambarkan Al-Quran tentang Nabi Yahya adalah bahwa ia dilahirkan dari rahim yang mandul. Karena itu pula, konon, ia diberi nama Yahya yang berarti hidup, sebab ia menghidupkan rahim ibunya.

Ia juga dikarunia kecerdasan tinggi dan gandrung pada ilmu pengetahuan, sehingga sejak usia sangat muda sudah menguasai Taurat. Ia mendakwahkan ajaran dan hukum-hukumnya dan menjadi hakim bagi kaumnya. Petuah-petuahnya menyentuh dan menarik banyak pengikut.

Dan berbeda dari kebanyakan nabi yang tugas kenabiannya diberikan ketika usia 40-an, kenabian Yahya dimulai pada usia yang lebih muda.


Sepanjang Ramadan, MOJOK menerbitkan KOLOM RAMADAN yang diisi bergiliran oleh Fahruddin Faiz, Muh. Zaid Su’di, dan Husein Ja’far Al-Hadar. Tayang setiap hari.

Terakhir diperbarui pada 4 Mei 2021 oleh

Tags: Cerita NabiKolom RamadanNabi IsaNabi Yahya
Muhammad Zaid Sudi

Muhammad Zaid Sudi

Kadang penulis, kadang penerjemah, kadang guru ngaji. Tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Tuhan Itu Apa

Bapak, Tuhan Itu Apa?

14 Januari 2022
Kalau Mati Bisa Dihadapi oleh Sains, Agama Pasti Nggak Laku Lagi

Kalau Mati Bisa Dihadapi oleh Sains, Agama Pasti Nggak Laku Lagi

9 Juli 2021

Nabi Muhammad dan Riwayat soal Malaikat di Sekitar Kita

10 Mei 2021

Bertambah Wawasan, Bertambah Kegelisahan

9 Mei 2021

Kisah Nabi Isa dan Orang Bebal

8 Mei 2021

Izinkan Saya Bercerita Tentang Ayah Saya

7 Mei 2021
Pos Selanjutnya
Yang Ngamuk Lihat Gus Miftah Orasi di Gereja, kalau Lihat Muslim Salat di Gereja kayak Kami Gimana Ya?

Yang Ngamuk Lihat Gus Miftah Orasi di Gereja, kalau Lihat Muslim Salat di Gereja kayak Kami Gimana Ya?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Nabi Yahya dan Nabi Isa Memang Satu Era tapi Cara Mereka Berdakwah Berbeda

5 Mei 2021
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022
Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar MOJOK.CO

Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab

30 Juni 2022

Terbaru

ganja medis mojok.co

IDI Angkat Bicara Soal Wacana Penggunaan Ganja untuk Medis

5 Juli 2022
ACT Bikin Geger! Petingginya Tilap Miliaran Dana Kemanusiaan MOJOK.CO

ACT Bikin Geger! Petingginya Tilap Miliaran Dana Kemanusiaan, Kepercayaan Publik Berpotensi Koyak

5 Juli 2022
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Imdadun Rahmat. (Dok. Baznas.go.id)

Deputi Baznas Sebut Global Zakat Milik ACT Tak Punya Izin

4 Juli 2022
Sepeda motor dibakar dalam bentrok di Babarsari, Senin (04/07/2022)

Bentrok Antarkelompok di Babarsari, Sri Sultan Minta Polisi Tindak Keras Pelaku 

4 Juli 2022
sri sultan hb x mojok.co

Masa Jabatan Sri Sultan HB X Habis, DPRD DIY Geber Pembentukan Pansus

4 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In