Jangan Khawatir, Lelaki kayak Chef Juna atau Darius Sinathrya Mungkin Ada di Sekitarmu Juga

MOJOK.COMana yang lebih disukai? Laki-laki maskulin dan demokratis kayak Chef Juna atau laki-laki yang hobi public display of affectionkayak Darius?

Minggu ini Chef Juna ramai disebut-sebut di Twitter. Nama Chef Juna masuk gelanggang setelah minggu lalu, wajah Darius Sinathrya yang lebih dulu hilir mudik di beranda platform burung biru.

Chef Juna bikin melting hati perempuan, kali ini bukan karena faktor kegantengan belaka, namun karena jawaban-jawabannya dalam sesi wawancara di Podcast Deddy Corbuzier yang memukau.

Deddy bertanya tentang keinginan memiliki anak, jawaban Chef Juna adalah ia menyerahkan keputusan punya anak 100% kepada perempuan. Pandangan itu tampak pada redaksi kalimatnya “if my wife wants kids…”, artinya, keinginan itu ada pada perempuan, dan laki-laki yang tidak menjalankan pengalaman mengandung sembilan bulan, ikuti saja apa keinginan pasangan.

Deddy Corbuzier, sempat menggugat pernyataan itu. Tapi Juna mempertegas pandangannya dengan bertanya kembali, “Apakah kamu yang akan hamil sembilan bulan? Jika kamu tidak mengalaminya, maka kamu tidak bisa memaksa pasanganmu untuk melakukannya.”

Kenapa pernyataan begitu rupa kemudian mendapat tepuk tangan dan sorak sorai dari para perempuan? Citra Chef Juna tentu punya pengaruh.

Laki-laki yang selama ini dalam layar televisi dipersonakan sebagai pribadi yang maskulin, juga cenderung beracun dengan sikap otoriter, penuh kontrol dan berhamburan kekerasan psikologis kepada para kontestan di MasterChef Indonesia, tiba-tiba muncul dengan pernyataan yang penuh empati kepada pengalaman tubuh perempuan.

Ibarat kata, jangan ketipu bungkusan luar yang tampak abusive. Siapa sangka, ternyata dalemannya hati bidadari.

Berbeda dari Chef Juna, minggu lalu Darius Sinathrya bikin iri masyarakat sebab postingan-postingan Instagramnya yang mempertontonkan love language secara eksplisit kepada Donna Agnesia.

Foto terakhir yang bikin perempuan-perempuan jadi halu adalah foto Donna sedang tidur dengan ditatapi mesra Darius. Kata Darius, menatapi Donna yang sedang tidur adalah momen untuk introspeksi diri, supaya ia bisa menjadi pendamping yang lebih baik lagi.

Hampir setiap hari, Darius mengungkapkan rasa kasih dan sayang kepada Donna. Perkawinan mereka menuju 15 tahun, tapi Darius merasa tak ada yang berubah dari Donna. Donna adalah satu-satunya, yang paling cantik dan paling sempurna. Aduh, tiba-tiba semua perempuan mau berubah jadi Donna Agnesia.

Pertanyaannya: lantas mana yang lebih disukai, laki-laki maskulin dan demokratis seperti Chef Juna atau laki-laki yang hobi public display of affection seperti Darius?

Kalau dipikir-pikir, dua laki-laki ini seperti tokoh laki-laki di karakter fiksi dalam novel yang kita baca atau film populer yang kita tonton. Seorang super hero protagonis dambaan karakter utama perempuan yang menunggu hadirnya cinta sejati.

Sebagaimana karakter fiksi itu, mau Chef Juna dan Darius, ya memang fiksi buat kita semua.

Semua pesan yang disampaikan dalam wawancara Chef Juna yang kita dengar maupun foto dan caption Darius yang kita baca, tidak bisa meng-capture dinamika hubungan serta relasi gender mereka. Chef Juna dan pasangannya pasti punya masalah. Begitu pula dengan Darius dan Donna Agnesia, relasi dalam rumah tangga hampir pasti tak bebas masalah.

Lalu, kembali kepada siapa yang ada di hadapan kita saat ini.

Barangkali, manusia di hadapanmu itu juga sudah lama punya pikiran yang sama dengan Chef Juna. Hanya saja, kamu nggak pernah nanya. Kamu juga nggak pernah berinisiatif buat menyampaikan hal-hal yang kamu inginkan terkait hak dan kesehatan reproduksimu.

Di alam bawah sadarmu, kamu menjalankan hidup dengan meneruskan tradisi kolektif yang diwariskan, dan kamu pikir, pasanganmu juga manusia yang taat tradisi. Akhirnya, kalian tidak saling mengobrol dan tidak pernah benar-benar mengetahui prinsip masing-masing.

Kalau berani, mulai hari ini, cobalah jadi penanya yang detail sebagaimana Deddy Corbuzier. Tanya hal-hal yang menurutmu tidak mungkin dijawab oleh kekasihmu, tapi siapa yang tahu kemungkinannya jika tak dicoba?

Tanyakan kepadanya tentang perencanaan kehamilan, tentang cara melahirkan, tentang jenis kelamin anak, tentang kontrasepsi, tentang perencanaan pendidikan dan ekosistem yang membentuk karakternya, tentang bagaimana jika kamu melahirkan anak disabilitas, tentang bagaimana jika di masa depan anak ternyata coming out sebagai LGBT… tanyakan saja apa pun yang melintas dalam kepalamu. Dan biarkan ia menjawab dengan jujur.

Barangkali juga, seseorang yang ada di hadapanmu juga hobi menatapimu ketika sedang tidur. Tapi, masalahnya, kamu bukan Donna Agnesia yang tidur dengan pose teratur dan tetap manis.

Dalam hal ini, kalau dia nggak pernah post foto kamu yang acak-acakan, amis, dan ileran pas lagi tidur, sepertinya justru akan menyelamatkan rumah tanggamu.


Kamu bisa baca kolom Kelas-Kalis lainnya di sini. Rutin diisi oleh Kalis Mardiasih, tayang saban hari Minggu.

Exit mobile version