Ketika Iis Dahlia di KDI Dikeroyok Fatin Shidqia, Citra Scholastika, dan Netizen

MOJOK.CO – Iis Dahlia diserang oleh netizen atas komentar pedasnya kepada peserta audisi KDI karena tampil apa adanya. Para juara audisi pencarian bakat lain pun ikut-ikutan komentar.

Iis Dahlia memulai rantai bullying dengan memberikan komentar pedas kepada Waode Sofia peserta audisi Kontes Dangdut Indonesia (KDI) asal Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Di tengah Beniqno dan Trie Utami, Mbak Isda berlaku seperti juri antagonis, atau jangan-jangan malah ingin menjadi Simon Cowell-nya Indonesia. Beliau “mengusir” Sofia karena tidak tampil “uuuh manjah” seperti peserta lainnya.

Saat itu Sofia yang berumur di bawah 17 tahun memang tampil natural tanpa bedak dan lipstik seperti remaja sebaya pada umumnya. Ternyata hal ini bikin barisan para juri nyap-nyap. Tampak Sofia begitu tertekan dan hampir menangis dibully oleh tiga orang pedangdut senior yang mana salah satunya adalah pria dewasa.

Setelah itu, Sofia dibantu make up oleh Evi Masamba sang jawara kontes dangdut tetangga sebelah. Dalam sekejap, Sofia bertransformasi menjadi pedangdut cilik dengan gaun ulala dan dandanan cetar membahana. Malah admin YouTube KDI MNC TV memberi judul click bait dengan menyebut Sofia setelah di-make over berubah menjadi syantik, syantik bagai bidadari, bidadari di hatimu. Namun, make up tak bisa menutupi ekspresi sedih di wajah Sofia akibat disemprot oleh juri sebelumnya. Nah lho.

Perlakuan Iis Dahlia kepada Waode Sofia ini memancing para juara dari ajang pencarian bakat tetangga sebelah untuk turun gunung. Contohnya, Fatin Shidqia pemenang Fear Factor, eh, X Factor Season pertama. Fatin ikut berkomentar dan menyebut para juri KDI berlaku kocak. Maklum, saat audisi, Fatin tampil sebelas-duabelas seperti Waode Sofia; no make up.

Fatin malah masih pakai seragam sekolah kayak anak SMK jurusan TKJ bolos ke warnet. Pakai seragam sekolah begitu, mau masuk ke mal aja bakalan diusir satpam, ini malah diloloskan dari tahap audisi sampai jadi juara segala. Ahmad Dhani kerjanya apa sih itu?

Kemudian, Mytha Lestari juga ikut nimbrung. Mytha kembali mengingatkan kita semua bahwa dia adalah juara satu Mama Mia Indonesia. Fiuh, saya saja hampir lupa. Mytha merasa perlakuan tiga juri berlebihan karena sudah mempermalukan satu peserta. Mytha membayangkan bagaimana traumanya Waode Sofia setelah melewati hari audisi.

Mytha memang lebih beruntung ketimbang Sofia. Sofia ikut KDI, Mytha ikut Mama Mia dengan tagline “Mama Managerku”. Jadi, sewaktu audisi, peserta Mama Mia diantar oleh mamanya masing-masing. Kalau ada juri yang ngeledek peserta, bisa-bisa emaknya marah. “Lo mau bikin nangis anak gue? Cari lawan sepantaran, ribut sama gue sekalian.”

Citra Scholastika sebagai jebolan Indonesian Idol tidak mau ketinggalan. Dia membandingkan Iis Dahlia dengan Rossa. Saat audisi Rossa fokus buka telinga dan tutup mata dengan penampilan Citra yang buluk tudemaaaaxx.

Alhamdulillah, Citra jadi juara dan kita bisa menyindir para mantan dengan lagu Everybody Knew. Sayangnya, juara The Master season 2 tidak ikut-ikutan mengemukakan pendapatnya. Kalau sampai iya, kita bakalan mendengar komentar Master Limbad yang inspiratif,

“Hhmmm hhmm hhmmm hhmmm hmmm hhmmmm mmmm.”

Lho? Itu Limbad atau Nissa Sabyan?

Kehadiran Trie Utami di komposisi juri KDI tidak banyak membantu. Sebelumnya Mbak Tri terkenal sebagai juri yang membesarkan Akademi Fantasi Indosiar (AFI). Bersama Ari Tulang yang konsentrasinya mengajari kontestan AFI dalam koreografi selama karantina, Mbak Tri menjadi “daging” dengan melatih vokal. Mbak Tri yang dikenal sebagai juri kontes menyanyi dengan fokus pitch control, malah ikutan menilai penyanyi dari busananya. Padahal urusan fashion itu jatahnya Ivan Gunawan. Mak Igun, mata pencaharian lo disikat orang nih.

Memang betul, standar penilaian juri KDI mengharuskan setiap peserta tidak hanya punya suara menawan tapi juga harus tampil dangdutgenic. Mereka mungkin lupa jika penyanyi dangdut paling terkenal akhir-akhir ini, Via Vallen berpenampilan seperti penyanyi pop. Begitu juga dengan Cita Citata. Malah Ayu Ting Ting menjadikan K-Pop sebagai referensi bermusik.

Hal ini berbanding terbalik dengan audisi Stand Up Comedy, baik SUCI maupun SUCA. Dalam stand up comedy, peserta malah tidak boleh try to be funny dengan berpenampilan seperti badut atau berdandan dengan tujuan mengundang tawa seperti pelawak Srimulat atau OVJ. Itu adalah peraturan dasar dalam berkomedi tunggal. Sebab hal penting dari stand up comedy adalah materi komedi dan cara penyampaiannya alias teknik delivery.

Saya bertanya-tanya apakah format KDI musim ini adalah versi kebalikan dari The Voice? The Voice punya sesi blind audition, juri disuruh menghadap belakang dan fokus dengan suara dan teknik menyanyi peserta untuk dinilai. Kalau sikap Iis Dahlia cs ini dibenarkan, seharusnya KDI diganti namanya jadi The Face.

Jadi pesertanya nyanyi, jurinya pakai ear plug. Suara peserta nggak dinilai, yang penting gayanya. Terus, kalau begitu, kenapa masih harus ikut audisi? Padahal sekarang sudah ada Tik Tok sebagai media pencarian bakat tanpa capek-capek antre. Toh, gaya dan penampilan penggunanya bisa dinilai langsung oleh netizen.

Sebab, mau bagaimana juga netizen adalah juri yang sebenarnya. Sekumpulan vigilante di alam internet. Boleh saja Iis Dahlia bersikap keras terhadap peserta audisi, tapi beliau harus siap menanggung akibatnya di luar studio. Setiap netizen akan menegakkan keadilan dengan caranya sendiri. Salah satu hukuman untuk public figure yang dinilai kelewat batas adalah penghakiman di kolom komentar Instagram.

Bullying seperti rantai makanan. Iis Dahlia bully peserta audisi. Iis Dahlia dibully netizen. Paripurna sudah, sebab netizen adalah raja di puncak piramida makanan.

Hal ini bisa dilihat pada setiap akun Instagram @isdadahlia upload foto. Begitu posting langsung diserbu oleh komentar-komentar pedas netizen. Namun, ternyata Iis Dahlia adalah wanita yang cukup tangguh. Beliau bisa melancarkan counter attack. Beberapa netizen yang mengeroyoknya, dibalas dengan bully yang tak kalah pedih olehnya. Netizen lain tentu tidak tinggal diam, kembali melawan Mbak Iis secara opensip.

Ternyata, Iis Dahlia belum mau kalah, pemirsa. Selanjutnya, beliau mulai defensif dengan tameng menunjukkan kebahagiaan di caption foto, “Maaf, orang yang Anda bully sedang santai.” Tentunya netizen belum lelah. Sudah gitu bergiliran pula. Yang shift pagi off, gantian shift malam. Setdah, ini netizen apa Lambe Turah emangnya?

Exit mobile version