MOJOK.CO – GG Shiver menawarkan sensasi dingin yang stabil. Selain itu, desain rokok menthol ini sangat elegan dan nyaman digenggam.
Sore kemarin, seorang teman memberi saya sebungkus rokok kretek mild menthol premium GG Shiver. Dia tahu jika saya terbiasa gonta-ganti rokok dari berbagai merek dan pabrikan rokok kretek. Pesan pentingnya yang saya tangkap, dia ingin saya mencoba dan memberikan penilaian.
Tapi dugaan saya, Ibil Widodo, nama teman saya itu, sebenarnya ingin beralih ke rokok GG Shiver yang diberikannya pada saya. Dugaan saya tentu dengan alasan bahwa pekerjaannya yang setiap hari suntuk berhadapan dengan layar komputer tentu butuh rokok yang lembut dan ringan.
Tantangan dari teman
Ibil Widodo, selain sibuk dengan rutinitas hariannya sebagai webmaster, dalam hal merokok sebenarnya juga sama seperti saya; sering gonta-ganti merek rokok hanya untuk menikmati beragam jenis kretek yang ada di Indonesia. Lalu biasanya kami berkumpul bersama teman lainnya, mendiskusikannya bersama-sama. Mulai dari desain kemasan, rasa, hingga harganya: apakah sepadan dengan apa yang ditawarkan oleh produk rokok tersebut?
“Jika menurutmu rokok mild premium ini enak, saya akan beralih ke rokok ini. Karena untuk saat ini saya butuh rokok yang ringan, halus, dan segar,” pintanya. Ibil adalah salah satu teman terbaik saya. Dia satu-satunya penjaga iman dalam lingkup pertemanan kami. Hatinya selalu menuju langit. Saya sangat menghormatinya. Jangankan hanya memberikan rekomendasi rokok, seandainya dia meminta saya jadi saksi pernikahannya pun akan saya lakukan dengan tulus ikhlas.
Saya menimang sebungkus rokok GG Shiver pemberian Ibil di telapak tangan.
“Oke, jawabannya hari Rabu, ya. Kita ketemu sambil ngopi di tempat biasa,” kata saya. Yang saya maksud dengan tempat biasa adalah Kancane Coffee & Tea Bar yang lokasinya berada di Jalan Damai. Saya dan kawan-kawan bisa berkumpul di sini usai seharian beraktivitas. Tentu sambil menikmati rokok, juga ngopi dan mengudap makanan ringan, sambil membicarakan banyak hal.
Sayangnya, langit sore kemarin mendung. Mungkin malamnya akan turun hujan. Saya harus segera pulang karena jarak rumah saya dengan kantornya lumayan jauh. Saya rada malas berganti jas hujan jika sudah asyik di atas sepeda motor.
Mazhab perokok di Indonesia
Malamnya saat di rumah, sambil bersantai di beranda saya membuka laptop untuk membuat catatan. Saya melihat ulang sebungkus rokok mild menthol pemberian Ibil; GG Shiver dari PT Gudang Garam, Kediri. Bagi perokok kiwari, PT Gudang Garam merupakan salah satu mazhab di antara tiga mazhab.
Dua mazhab lainnya yaitu PT HM Sampoerna Surabaya dan PT Djarum Kudus. Karena kekuatan tiga mazhab itulah perokok di Indonesia terbelah soal selera merokok; Selera Jawa Timuran dan selera Kudusan. Perihal selera rokok tentu hanya perokok saja yang tahu karena berkaitan dengan rasa. Walaupun rasa dalam tubuh manusia tak terhingga namun tetap saja nisbi dan relatif.
Misalnya, perokok yang suka selera rokok Jawa Timuran biasanya akan menolak jika diberi rokok yang berasal dari Kudus. Begitu juga sebaliknya. Namun ada juga perokok yang seleranya bisa beradaptasi dengan dua aliran selera tadi. Perokok yang model begini biasanya sudah melampaui kenisbian rasa yang tak terhingga. Jenis perokok model begini, di kalangan perokok, biasanya diberi predikat sebagai perokok asbak karena seleranya melampaui batas rasa. Dan di antara perokok-perokok asbak itulah ada saya dan Ibil.
Sebagai salah satu mazhab di antara tiga mazhab, Gudang Garam tentu tidak akan main-main dengan produk yang diluncurkannya. Karena mazhab itu diimani oleh pabrikan rokok yang maqam-nya berada di bawahnya. Makanya, saat saya memegang GG Shiver, sudah terasa beda sejak dalam genggaman, dalam pandangan, dan tentu saja nanti rasanya saat saya mulai membakarnya untuk dinikmati.
Desain yang membuat GG Shiver nyaman digenggam
Secara keseluruhan, desain kemasan produk rokok premium memang terasa nyaman dilihat dan dipegang. Perpaduan warnanya pas sekali dengan gaya hidup anak muda kota besar. Ukuran kemasannya yang nyaman dalam genggaman lazimnya kemasan rokok modern.
Tiap sudut sambungan dan lipatannya rapi dan presisi. Perlakuan finishing cetak GG Shiver juga standar tinggi. Untuk produk rokok kelas premium, pabrikan mazhab besar selevel Gudang Garam tentu tidak akan sembrono menyajikan produknya untuk kalangan kelas menengah ke atas.
Sistem buka tutup kemasannya “engsel” ke atas dan ke bawah lazimnya model kemasan rokok premium. Secara detail, desain kemasan GG Shiver berwarna dasar hitam berlaminating doff. Di atas warna dasar hitam itu terdapat watermark bermotif vector art deco dengan finishing spot uv sehingga motifnya terlihat berkilau jika bias cahaya.
Pada tampilan mukanya terdapat lingkaran berwarna biru kehijauan dengan gradasi warna dari biru kehijauan ke warna yg lebih terang. Batas-batas gradasi warna itu diberi garis melingkar menuju warna yang lebih terang mengikuti arah muka pola huruf G yang menguasai lingkaran.
Di bagian tengah lingkarannya terdapat tulisan GG Shiver berwarna perak yang juga berkilau jika terkena cahaya. Pada sudut bagian bawah kanan terdapat tulisan Menthol Fiber di atas bentuk pola filter yang pada bagian tengahnya terdapat titik berwarna senada, hijau kebiruan.
Desain GG Shiver memang elegan
Bentuk pola filter itu ada juga terdapat pada bagian belakang kemasan yang berdampingan dengan tulisan GG Shiver. Sementara pada bagian bawahnya terdapat deskripsi tentang isi rokok ini dalam Bahasa Inggris: “A menthol fiber technology that gives you consistent cool stream.” Wuih, apa iya beneran konsisten rasa dinginnya?
Jika melihat secara keseluruhan, kemasan GG Shiver ini terlihat elegan jika diletakkan di atas meja tongkrongan. Kemasannya mudah ditandai karena dua huruf “GG” yang ikonik pada tampilan muka yang berjejer dengan kata “Shiver” yang berkilau.
Pabrikan mazhab besar memang selalu menampilkan desain kemasan dengan standar tinggi, apalagi untuk produk rokok premium seperti GG Shiver. Karena kemasan rokok yang elegan dan keren juga berpengaruh atas status sosial penikmatnya. Dari sisi kemasan produk, rokok mild menthol GG Shiver ini memang patut dapat acungan jempol dan layak untuk dibawa ke tempat beraktivitas maupun saat sedang berkumpul dengan teman di kafe.
Fiber Menthol Technology
Saat tutup kemasannya dibuka terdapat tulisan GG pada foil berwarna hitam. Susunan batangannya dua baris dengan masing-masing sisi berjumlah delapan.
Rokok GG Shiver ini berisi 16 batang dan masuk kategori Sigaret Kretek Mesin (SKM) Low Tar Low Nicotine (LTLN). Batas maksimal nikotin rokok mild itu 1 mg, sedangkan tar-nya maksimal 15 mg. GG Shiver ini memiliki kadar nikotin 1.0 mg dan Tar 14 mg.
Sebagaimana lazimnya rokok mild, bentuk batangannya juga kecil. Ukuran panjang batangannya 8,8 sentimeter. Sama persis dengan ukuran panjang rokok SKM reguler. Hanya, rokok mild kalah besar diameternya yang hanya 7 mm. Sedangkan rokok SKM reguler diameternya 8 mm.
Di dalam batangan filternya terdapat titik hijau. Titik hijau inilah yang dimaksud dengan Menthol Fiber Technology. Utas berupa benang yang diresapi rasa menthol dan ditanam presisi pada bagian tengah filternya. Gunanya agar rasa dingin menthol dari ujung bakar hingga batas filter stabil rasa dinginnya.
Sensasi dingin dari awal sampai akhir
Saya mencabut sebatang dari bungkusnya. Kertas batangannya bergaris pattern horizontal sampai batas filternya. Sedangkan kertas filternya putih diberi initial ikonik brand “GG” berwarna biru dan “Shiver” dengan font yang lebih kecil dibaliknya.
Saat didekatkan ke hidung, aroma batangannya lembut dan terasa segar. Saat dibakar, tarikan awalnya terasa ringan dan halus. Sensasi rasa dingin menthol langsung menyergap indra pengecap dan menyentuh tenggorokan pada level ringan dan lembut.
Teknologi Menthol Fiber yang ditanam di dalam filternya membuat rasa dinginnya stabil pada tiap isapan. Rasa dingin itu menaungi rasa manis dan fruity. Oleh sebab itu, rasa manis dan fruity-nya tidak menonjol karena kalah dominan dengan rasa dinginnya.
Rasa khas tembakau Gudang Garam juga masih terasa walaupun juga tetap kalah dominan dengan sensasi menthol. After taste-nya saat asap diembuskan lewat hidung tidak menimbulkan sengatan rasa dingin. Rasa dingin itu hanya berada di area mulut dan tenggorokan saja. Saat saya menikmati GG Shiver ini, durasi isapnya berkisar 10 sampai 12 menit. Proses bakarannya mirip dengan GG Signature Mild yang slow burn.
Saya menguji beberapa saat meletakkan batangan GG Shiver di atas asbak. Baranya perlahan redup sehingga aman jika terlupa menaruh rokok ini di asbak karena tidak bakalan menyisakan filternya.
Saya suka tipe rokok menthol seperti ini karena menawarkan rasa dingin yang stabil sejak awal dibakar hingga menjelang filternya. Namun, asiknya, juga tidak meninggalkan ciri khas rasa tembakau produk mazhab besar jawatimuran. Rokok ini sangat pas dinikmati saat bersantai rehat dari aktivitas, maupun saat nongkrong bareng teman di kafe.
Harga sebanding dengan rasanya
Harga Jual Eceran (HJE) di pita cukai tahun 2022 adalah Rp30.500. Ketika saya bertanya ke beberapa warung dan toko retail, harganya ada di kisaran Rp26 sampai Rp29 ribu. Mungkin di warung retail lain ada juga yang menjual Rp30 ribu. Setiap warung rokok atau toko kelontong berbeda-beda dalam mengambil margin keuntungannya.
Untuk rokok kelas premium berisi 16 batang seperti GG Shiver, harga yang ditawarkan oleh produsen masih masuk akal. Mengingat setiap unsur-unsur produksi untuk pemenuhan kenikmatan konsumen sudah terpenuhi dengan standar tinggi.
Unsur-unsur itu dimulai dari kemasan elegan hingga pemilihan tembakau berkualitas tinggi yang menciptakan rasa seimbang. Lalu, yang paling mutakhir adalah utas yang diresapi rasa menthol dan ditanam dalam filternya merupakan gagasan cemerlang PT Gudang Garam dalam memenuhi setiap unsur kenikmatan yang dibutuhkan oleh penikmat rokok. Berkat Menthol Fiber Technology, kestabilan rasa menthol sejak mula rokok diisap tidak akan mengganggu mood perokok saat menikmati sensasi rasa dinginnya hingga tuntas.
Saat saya baru saja selesai menekan tombol command-S pada keyboard laptop, ada pesan WhatsApp dari Ibil yang mengirimkan sebuah foto rokok GG Shiver yang dipegang tangannya dengan label harga Rp26.500 berlatar rak toko rokok.
Saya balas pesannya: “Ok, besok malam kita ketemu di tempat biasa. Rokok ini memang berkelas dan cocok untuk orang yang berprofesi seperti dirimu.”
Saya matikan laptop dan menyulut sebatang lagi rokok GG Shiver. (**)
BACA JUGA 5 Rahasia di Balik Logo Gudang Garam yang Legendaris dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.
Penulis: Eko Susanto
Editor: Yamadipati Seno