Bisakah Algoritma Jodoh Memprediksi Jonru Menikah dengan Anzi Matta? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Bisakah Algoritma Jodoh Memprediksi Jonru Menikah dengan Anzi Matta?

Rajian Sobri Rezki oleh Rajian Sobri Rezki
24 Juli 2016
0
A A
Bisakah Algoritma Jodoh Memprediksi Jonru Menikah dengan Anzi Matta?

Bisakah Algoritma Jodoh Memprediksi Jonru Menikah dengan Anzi Matta?

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Ada satu pertanyaan yang senantiasa merampok tidur nyenyak kaum muda urban dan terus merongrong mereka. Pertanyaan eksistensial nan krusial ini punya akar historis yang panjang, yakni dari zamannya gunung Olympus masih banyak demitnya.

Konon, Aristophanes pernah bercerita bahwa tiap manusia dulunya memiliki empat lengan, empat kaki, dan satu kepala dengan dua wajah. Rada mirip Machamp gitu. Ada tiga gender: Pria, wanita, dan androgini. Masing-masing memiliki dua set alat vital, dengan androgini memiliki kelamin lelaki dan perempuan. Katanya sih, manusia memiliki kekuatan besar dan mengancam kedudukan kaum dewa.

Dewa-dewi yang mendadak minder-terancam namun tidak ingin kehilangan sesaji pemberian manusia pun melakukan pemecahan masalah yang kreatif. Zeus lalu membelah setiap manusia menjadi dua, untuk melemahkan mereka sekaligus melipatgandakan jumlah calon penyetor persembahan.

Dan sejak itu, tiap manusia hanya memiliki satu alat kelamin. Ia dikutuk untuk mencari belahan diri yang terpisah darinya, separuh jiwanya. Jika tidak berhasil, ia akan menapaki hidup dalam kesunyian, dan akhirnya mati dikoyak-koyak sepi. Jika beruntung, ia dan belahan jiwanya akan saling mengenali dan memahami tanpa kata-kata. Berjalan dan tidur bersisian, bersama sampai tua.

Di sinilah muncul pertanyaan teramat penting tadi: Bagaimana menemukan belahan jiwa kita, dan memastikan bahwa dia memang orangnya?

Baca Juga:

Konsep Menikah yang Tak Biasa dan Keinginan Keluarga

Membaca Modus Fakboy dan yang Berharap Jodoh di Dating Apps

Ketika Memilih Menikah Tanpa Cinta Sebagai Usaha Bertahan Hidup

Think about it. Belahan jiwa. Soulmate.

Jiwa adalah esensi abstrak dari seorang manusia, yang terkadang muncul sebagai ekspresi secara konsisten, terkadang tidak. Kita tidak bisa dengan gampangnya membuka tengkorak orang untuk melihat isi kubah pikirannya. Kebanyakan waktu, kita harus mengambil lompatan keyakinan untuk mempercayai seseorang, dan mengevaluasi penilaian seiring waktu berlalu.

Jiwa sulit diidentifikasi, berbeda dengan fisik yang banyak memiliki ciri khas individual. Bisa berupa catatan gigi, sidik jari, dan DNA. Bisa juga berupa tanda lahir, tato, atau tahi lalat. Tanda-tanda inilah yang bisa dijadikan patokan untuk mengenali dan memastikan identitas seseorang, baik ketika hidup maupun mati.

Misalnya dalam kasus pria yang ditembak Satgas Tinombalo di Poso pada Senin kemarin. Dia memiliki bentuk wajah, rambut dan jenggot seperti Santoso, juga tahi lalat di kening, seperti pada foto-foto Santoso. Namun, status awalnya adalah terduga Santoso, bukan Santoso. Jenazah pria itu lalu diuji dengan tes DNA untuk memastikan apa benar dia Santoso atau bukan.

Jiwa sulit diidentifikasi seakurat itu. Kita tidak bisa, misalnya, seenaknya mengambil sampel hormon otak banyak manusia dan memasangkan mereka yang nominalnya mendekati. Identitas jiwa manusia adalah mozaik protean. Kaya dan penuh keping warna, sekaligus lentur dan bisa berkembang sepanjang hayat. Karenanya, perkara menetapkan rumusan pengenalan belahan jiwa adalah urusan aproksimasi, perihal kira-kira, dan tidak bisa terlalu eksak.

Pada poin ini, buku “The Third Chimpanzee” oleh Jared Diamond bisa berguna.

Dalam salah satu bab buku itu dijabarkan suatu kesimpulan dari banyak percobaan. Yakni nilai urgensi dari tiap-tiap faktor yang membentuk imaji pencarian: Kaca pembesar untuk mencari si dia, yang kita gunakan baik secara sadar maupun tidak sadar. Faktor-faktor ini bisa berupa kepribadian, latar belakang, ciri fisik, dan sebagainya.

Nilai tiap faktor dinyatakan sebagai koefisien korelasi, dengan skala dari -1 sampai +1. Jika nilainya +1 artinya korespondensi sempurna, misalnya pria berambut pirang akan menikahi wanita berambut pirang. Nilai 0 berarti keacakan sempurna, misalnya pria Islandia berpasangan dengan wanita Mongolia. Nilai -1 berarti oposisi sempurna, misalnya Arman Dhani menikahi Elizabeth Olsen.

Berdasarkan penelitian, yang memiliki koefisien-koefisien korelasi tertinggi (sekitar +0,9) adalah agama, etnis, ras, status sosio-ekonomi, usia, pandangan politik, dan sebagainya. Patokan terbaik berikutnya (sekitar +0,4) adalah ukuran kecerdasan dan kepribadian, yakni ekstroversi, kerapian, IQ, dan lain-lain. Dan yang terendah (rata-rata +0,2) adalah untuk ciri-ciri fisik. tinggi badan, berat badan, warna (kulit, rambut, mata), dan lainnya.

Agama, pandangan politik, dan kecerdasan berkorelasi dengan nilai-nilai pedoman hidup seseorang. Makin cocok, makin baik. Seorang Anzi Matta tidak akan sudi menikah dengan Jonru, misalnya. Sedangkan ras, etnis, dan status sosio-ekonomi terkait dengan lingkungan tempat seseorang dibesarkan, gaya hidupnya, dan orang-orang yang sering ditemuinya.

Kesemua faktor di atas umumnya tercetak di masa kanak-kanak (sebelum usia tujuh tahun), yakni masa pembentukan yang umum bagi seseorang. Mereka bersatu membentuk suatu profil untuk basis pencarian, yang kadang muncul sebagai mitos.

Pernah dengar cerita cewek suka pada cowok yang mirip ayah si cewek? Ini bisa jadi benar, kalau sang ayah adalah sosok yang berpengaruh besar pada sistem nilai si cewek. Selain itu, jelas ayah sering ditemui seorang anak dalam hidup sehari-hari, dan memiliki kemiripan fisik dengan si anak.

Dari semua faktor di atas, yang patut anda kepoin adalah yang rata-ratanya +0,9 dan +0,4; karena mereka adalah patokan pencarian pasangan jangka panjang (menikah, bahagia-langgeng, tidak bercerai). Sedangkan patokan ciri fisik adalah untuk barisan mantan yang singgah (gebetan, pacar, cinta satu malam, dan sebagainya).

Ini lumayan berguna, lho.

Setidaknya kini saat mencari pasangan, Anda tidak seperti menembak dalam gelap. Syukur kalau kena. Kalau meleset, bisa-bisa putus, lalu remuk redam seperti Awkarin yang nangis dan merana selama 28 menit di Youtube setelah diputusin Gaga Muhammad. Itu masih untung, kalau sial bisa-bisa kena sindrom patah hati yang bisa berakhir fatal. Game over, deh.

Demikianlah. Mencari Pokemon saja ada GPS-nya, masa mencari jodoh enggak ada petunjuknya?

Selamat kembali mencari belahan jiwa, ya. Semoga dengan artikel ini, kutukan jomblo Agus Mulyadi dan Arman Dhani lepas dari pundak anda. “Kenali dirimu dan musuhmu, maka seratus pertempuran, seratus kemenangan,” demikian Tsun Zu pernah berkata. Kenali dirimu dan imaji jodohmu, maka biar sedikit gebetan, ada yang nyantol dengan bahagia di pelaminan.

Semoga beruntung. Kalaupun terus gagal, ya, apa boleh bikin: Selamat menempuh kesialan sepanjang hayat!

Tags: algoritmaanzi mattafeaturedjodohJonru
Rajian Sobri Rezki

Rajian Sobri Rezki

Artikel Terkait

Menikah dengan cara tak biasa, di atas mobil kebakaran

Konsep Menikah yang Tak Biasa dan Keinginan Keluarga

25 Mei 2021
Fakboy biasa menggunakan dating app untuk mencari korbannya. Alexander Sinn

Membaca Modus Fakboy dan yang Berharap Jodoh di Dating Apps

21 April 2021
Menikah Tanpa Cinta Bisa Saja Terjadi, Itu Namanya Usaha Bertahan Hidup MOJOK.CO

Ketika Memilih Menikah Tanpa Cinta Sebagai Usaha Bertahan Hidup

23 April 2020
Betapa Ribetnya Orang Batak kalau Cari Jodoh

Betapa Ribetnya Orang Batak kalau Cari Jodoh

6 Maret 2020
mendebat orang marah perbuatan sia sia mentraktir jeff bezos kekayaan penghasilan jeff bezos meredakan amarah mengendalikan amarah emosi menenangkan pacar pertengkaran dalam hubungan pelukan

Sering Bertengkar Artinya Jodoh? Ah, Perasaanmu Saja

25 Januari 2020
Jomblo Konsisten Itu Juga Jihad

Santri Nakal yang Mau Melamar Putri Kiai Kholil

15 November 2019
Pos Selanjutnya
File Sharing, Profit, dan Pembajakan: Ode untuk Artem Vaulin

File Sharing, Profit, dan Pembajakan: Ode untuk Artem Vaulin

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Bisakah Algoritma Jodoh Memprediksi Jonru Menikah dengan Anzi Matta?

Bisakah Algoritma Jodoh Memprediksi Jonru Menikah dengan Anzi Matta?

24 Juli 2016
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun MOJOK.CO

Kota Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun

2 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Buntut rusuh suporter Persis, seorang tukang parkir kritis

Buntut Ricuh Suporter, Seorang Juru Parkir di Babarsari Kritis

26 Juli 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020

Terbaru

Sri Sultan Mampu Redam Konflik Pemaksaan Jilbab Secara Taktis, Bukti Jogja (Mungkin) Masih Istimewa MOJOK.CO

Sri Sultan Mampu Redam Konflik Pemaksaan Jilbab Secara Taktis, Bukti Jogja (Mungkin) Masih Istimewa

9 Agustus 2022
keuangan mahasiswa mojok.co

Pentingnya Pengelolaan Keuangan bagi Mahasiswa, Agar Tak Kehabisan Uang di Tengah Bulan

8 Agustus 2022
Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

8 Agustus 2022
menyusui mojok.co

Tips Menyusui Agar Kebutuhan Kalori Bayi Tercukupi 

8 Agustus 2022
Adisurya: Chef Jenaka Asal Jogja yang Suka Bereksperimen Sambil Bercanda

Adisurya: Chef Jenaka Asal Jogja yang Suka Bereksperimen Sambil Bercanda

8 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In