Apa Jadinya Jika Star Wars Ditulis Orang Indonesia

Star_wars_last_Jedi_mojok

Star_wars_last_Jedi_mojok

[MOJOK.CO] “Sinopsis film Star Wars versi galaksi Mojok.”

Suatu hari, Luke Skywalker mengecek droid yang baru dibeli oleh pamannya. Droid berbentuk deodorant raksasa itu memiliki nama R2-D2. Ketika dipencet, keluar hologram berwujud seorang putri. Putri tersebut sedang dalam bahaya dan memberi pesan bahwa dirinya butuh pertolongan Obi-Wan Kenobi.

“Jadi, fungsi droid ini menyimpan data, Tuan. Di galaksi nun jauh di sana, di sebuah planet bernama Bumi, untuk kegunaan yang sama, penduduknya memakai benda berukuran kecil yang disebut flashdisk,” terang droid lainnya yang berbentuk robot warna emas bersuara mas-mas. Namanya C-3PO yang bertugas sebagai penerjemah. Dibeli sepaket dengan 2R. Sudah seperti ponsel Smartfren dan modem mifi-nya.

“Kita harus pergi menemui Obi-Wan Kenobi!” cetus Luke.

“Sebaiknya kita beli saja flashdisk dari Bumi, kemudian kita jual di galaksi kita. Dijamin laku di sini. Sebab jauh lebih praktis daripada droid sebesar termos seperti kawanku ini,” cerocos 3PO panjang-lebar. Star Wars ini ribet amat yak?

Tanpa peduli saran bisnis 3PO, Luke beranjak untuk menanyakan tentang Obi-Wan Kenobi kepada Paman Owen. Bukannya jawab, pamannya malah mengalihkan topik dengan bertanya, “Droid R2-D2 ini bisa dipakai masak nasi, nggak? Mirip rice cooker dikasih roda.”

Pada malam hari, karena tidak mau dijadikan penghangat nasi, R2-D2 kabur untuk menemui Obi-Wan Kenobi. Paginya, Luke dan 3PO mencari R2 yang mencari Obi-Wan.

Ketika berhasil bertemu Obi-Wan Kenobi, Luke malah diberi tahu kabar duka.

“Untunglah kamu kesini. Kalau masih di rumah, kamu bakalan dibunuh oleh stromtroopers seperti paman dan bibimu,” ucap Obi santai.

“Hah?” Luke nganga.

“Kalau nggak percaya, ayo, kita kesana,” ajak Obi.

Benar saja, rumah pamannya sudah porak-poranda.

Stromtroopers mengincar R2 yang menyimpan data rahasia tentang markas mereka,” kata Obi.

“Seandainya aku tidak meminta paman untuk membeli droid ini,” sesal Luke.

“Tenang saja, Tuan. Di galaksi nun jauh di sana, tepatnya di planet bernama Bumi, ada pemuda yang juga membuat pamannya terbunuh. Tapi dari kejadian itu, dia bangkit dan menjadi superhero yang menjaga lingkungan sekitarnya dari kejahatan. Jadikanlah momen ini sebagai pemicu jiwa kepahlawanan dalam dirimu,” ucap 3PO tanpa empati mirip host Rumah Uya. Maklum, robot.

Kemudian, Obi memberi tahu jika perempuan yang mengirim SOS adalah Putri Leia Organa. Putri Leia berhasil mencuri rancangan stasiun Death Star yang menjadi markas Darth Vader. Karena itulah dia diburu oleh The Galactic Empire. Obi pun mengajak Luke bersama dua droid untuk melanjutkan misi Putri Leia menghancurkan stasiun Death Star. Sebelum itu Obi mengajari Luke tentang Force.

“Force bisa membuat seseorang menjadi lebih kuat. Tapi apabila dikuasai kebencian, seseorang akan membangkitkan sisi gelap Force. Contohnya Darth Vader, mantan murid saya yang berubah menjadi penjahat karena tidak bisa menahan godaan tersebut,” tutur Obi-Wan.

“Misalkan seseorang menjadi jahat, berarti bukan salah Force. Melainkan salah orang tersebut yang tidak bisa melawan kebencian dan meredam amarah dalam dirinya. Begitu, kan?” Tanya Luke.

Ini Star Wars apa sinetron Misteri Gunung Berapi sih?

“Ya benar sekali. Alih-alih belajar Force, ini lebih mirip kuliah filsafat ya,” tukas Obi. “May Force be with you.”

“Maybe.” Luke mengangkat bahu.

Obi juga memberikan lightsaber warisan dari ayah Luke. Obi melatih Luke menggunakan lightsaber layaknya bermain pedang-pedangan.

“Lightsaber ini boleh dipakai nonton konser idol group?” Luke mengoyang-goyangkan lightsaber sembari teriak, “Oi! Oi! Oi!”

“Kalau kamu mau idola kamu kehilangan betisnya sih silakan,” jawab Obi sekenanya.

Selanjutnya, mereka menemui seorang pilot jempolan bernama Han Solo dan sidekick-nya, Chewbacca, sesosok wookiee ras berbulu.

“Han, antar kami,” pinta Obi.

“Ngendi?” ucap Han Solo dengan logat daerahnya.

“Ke tempat di mana saya akan dibunuh Darth Vader,” ucap Obi datar.

“Yo wes, berangkat! Ojo ditunda-tunda!” pungkas Han.

Dengan menaiki pesawat Millenium Falcon milik Han Solo, mereka pergi menuju stasiun Death Star. Di sana, Luke bertemu dengan Putri Leia yang dikerangkeng. Putri Leia berhasil diselamatkan, tapi benar saja Obi-Wan dibunuh Darth Vader. Setelah sebelumnya kedua Pengabdi Force tersebut terlibat adu lightsaber. Obi-Wan kalah karena lightsaber miliknya low bat duluan.

Luke tidak terima dengan apa yang terjadi di depan matanya.

“Ojo ditangisi,” hibur Han Solo.

Dengan semangat kuat diadepi, ora kuat ditinggal rabi, Star Wars mulai masuk dalam genre fiksi koplo ilmiah.

Atas arahan Putri Leia, mereka kabur ke Planet Yavin IV, markas rahasia para pemberontak. Di sana mereka menyusun rencana untuk menghancurkan stasiun Death Star. Luke bergabung dengan pasukan pemberontak. Namun, Han Solo tidak mau ikut-ikutan karena urusannya sudah selesai ketika berhasil mengantarkan Obi-Wan Kenobi kepada Darth Vader untuk dibunuh.

Yang terjadi selanjutnya adalah perang-perangan memakai pesawat tempur. Sebelum berhasil menghancurkan stasiun Death Star, pesawat pasukan pemberontak berguguran ditembaki oleh Darth Vader. Sampai akhirnya, tersisa pesawat Luke, X-Wing.

Ketika hendak menyerang pesawat Luke, pesawat Darth Vader digempur dari belakang oleh pesawat yang baru ikut campur.

Darth Vader pun nyungsep.

“Itu pasti Han Solo!” Luke berprasangka baik. Namun, ketika melihat ke spion, pesawat di belakang bukanlah Millenium Falcon. Melainkan Milano, pesawat antariksa yang dikendarai oleh Guardians of the Galaxy.

“Kami datang membantu,” kata Rocket Racoon sembari menembaki Death Star sampai meleduk.

“Inilah tugas penjaga galaksi,” timpal Drax.

“Sesama pahlawan dari Studio Disney harus tolong-menolong,” seloroh Star-Lord.

Gamora memperingatkan, “Ada pesawat lain di belakang kita!”

“Kalian mencuri bagianku! Minggir!” Han Solo datang dengan Falcon menyejajari Milano. Agar Chewbacca bisa ngobrol dengan Groot.

“Chewie, marahi mereka!” Han memberi perintah kepada sang co-pilot.

“Auuu hrrrr argghhh!” omel Chewbacca.

“I am Groot!” Groot menyahuti.

“Aaarghh hhhhrrrr auuu,” balas Chewbacca.

“I am Groot?” Groot bingung.

Sama-sama nggak nyambung.

Exit mobile version