Amit-Amit, Jangan Bandingkan Jonru Ginting dengan Prof. Quraish Shihab
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Amit-Amit, Jangan Bandingkan Prof. Quraish Shihab dengan Jonru Ginting

Arman Dhani oleh Arman Dhani
25 Juni 2017
0
A A
ESAI Jonru QURAISH SHIHAB

ESAI Jonru QURAISH SHIHAB

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Sudah lama saya lelah dengan Jonru Ginting. Ia gemar memotong kata-kata. Ia hobi memutarbalikkan pernyataan.

Kita tahu ia tak punya standar minimum untuk dapat dipercaya sebagai orang yang berintegritas, apalagi sebagai ustadz. Ia tak punya rekam jejak keilmuan yang jelas, tak memiliki kemampuan dasar memahami bahasa arab, serta tak punya pengetahuan apa pun tentang metode penafsiran Al-Qur’an dan hadis. Tapi kita juga tahu, ia didengar dan para pendengarnya nyaris taklid buta.

Dulu, saya kira Jonru bisa dihadapi dengan lelucon. Atau pada titik paling jengah, saya mengabaikannya. Saya berharap, waktu akan mengajarinya berbenah. Tapi belakangan, nyaris dari hari ke hari, ia semakin menunjukkan penurunan mutu nalar. Pendukungnya pun demikian. Hingga saya percaya, mereka, Jonru dan para penggemarnya, diciptakan sejoli, serupa nanah dan kumpulan lalat.

Saya pernah mengira ia akan berhenti menghina atau merendahkan Prof. Quraish Shihab. Tapi postingan terakhirnya, yang disebarkan hingga viral di media sosial, mengulangi itu lagi dan membuat saya sangat terganggu.

Saya tidak sepakat dengan orang-orang yang mencaci-maki Jonru di media sosial karena anjurannya untuk mencari masjid lain untuk salat Id selain di Istiqlal. Memilih masjid, lebih menyukai imam atau khatib satu dibanding yang lain, tentu hak masing-masing. Kita tidak perlu merendahkan Jonru karena preferensinya.

Baca Juga:

Maulid Nabi Muhammad: Meneladani Nabi yang Nggak Hobi Menyalahkan

Kenapa KPK Pakai Istilah Penyintas Korupsi untuk Para Koruptor?

Emang Kenapa kalau Syiah?

Tapi, alasan penolakannya terhadap Prof. Quraish Shihab itu sungguh-sungguh biadab. Dalam delusi Jonru, Prof. Quraish tidak layak menjadi khatib karena tiga hal: tidak mewajibkan jilbab, berpendapat bahwa Nabi Muhammad tidak dijamin masuk surga, dan membela Karbala.

Mari kita periksa satu per satu.

Pertama, khotbah seorang PROFESOR BIDANG FIKIH YANG MENGUASAI BAHASA ARAB DAN TAFSIR tidak layak didengar karena ia tidak mewajibkan jilbab. Maka kita perlu tahu, khotbah macam apa yang mutunya baik dalam standar Jonru? Apakah yang menolak Pancasila dan berbaiat kepada ISIS? Atau yang menyerukan khilafah? Khotbah seruan untuk membunuh dan memancung orang kafir?

Kedua, ia menuduh Prof. Quraish berpendapat bahwa Nabi Muhammad tidak dijamin masuk surga. Saya tidak tahu di mana Jonru belajar tafsir, tapi yang jelas dalam khazanah keilmuan Islam, perdebatan tentang masuk surga telah melahirkan banyak tradisi kritis terhadap hidup setelah mati. Kita simak salah satu hadis yang membahas ini:

“Dari Jabir, ia berkata: saya pernah mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda: ‘Amal saleh seseorang di antara kamu tidak dapat memasukkannya ke dalam surga dan tidak dapat menjauhkannya dari azab api neraka, dan tidak pula aku, kecuali dengan rahmat Allah.” (HR Muslim)

Imam Muhyiddin An-Nawawi dan Imam Ahmad Ash-Shawi Al-Maliki menafsirkan hadis di atas dengan surat Al-A’raaf:43, yang berbunyi, “Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.”

Profesor Quraish lalu menafsirkan dan memberi konteks, berdasarkan hadis tadi, ia menilai bahwa seseorang tak bisa masuk surga tanpa rahmat dari Allah. Jika Nabi menyebut bahwa seseorang masuk surga karena rahmat Allah, mengapa Al-Quran menyebut surga dihadiahkan kepada orang atas perilakunya? Maka kita perlu memahami apa itu mukhtalif al-hadits; ilmu mempelajari pertentangan sesama hadis atau ayat Qur’an.

Dari sini kita bisa memilih, percaya Prof. Quraish yang teruji keilmuannya atau Jonru yang saya tak tahu sanad ilmunya.

Terakhir, menurut Jonru, Prof. Quraish tidak layak didengar khotbahnya karena membela Karbala. Maksudnya bagaimana? Seorang muslim tidak boleh membela kelompok yang ditindas, dihina, dan dibantai di padang Karbala?

Tahukah Jonru siapa yang dibunuh di Karbala? Cucu Nabi Muhammad sendiri, Imam Husain. Dan seluruh pendukung Imam Husain dibunuh dengan kejam, dinista. Mereka tidak boleh dibela? Manusia macam apa yang merayakan kekejaman seperti itu?

Tidak ada aturan dalam Islam yang menyebutkan bahwa syarat sah menjadi khatib adalah menista karbala, atau mewajibkan perempuan memakai jilbab dalam kehidupan sehari-hari. Dalam adab orang-orang berilmu, mereka yang bertikai dan berbeda mazhab tidak akan mengharamkan apalagi melarang pengikutnya untuk turut salat di belakang imam dari mazhab lain.

Pengetahuan semacam ini jelas hal dasar yang dikuasai dan dipahami oleh orang yang mengerti adab. Apakah orang NU melarang bermakmum di belakang imam dari Muhamadiyah hanya karena perbedaan tafsir? Tentu tidak, mereka yang melarang jelas tidak memahami apa syarat menjadi imam.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Mas’ud Al-Badri disebutkan, “Yang boleh mengimami suatu kaum adalah orang yang paling pandai di antara mereka dalam memahami kitab Allah (Al Qur’an) dan yang paling banyak bacaannya di antara mereka. Jika pemahaman mereka terhadap Al-Qur’an sama, maka yang paling dahulu di antara mereka hijrahnya (yang paling dahulu taatnya kepada agama). Jika hijrah (ketaatan) mereka sama, maka yang paling tua umurnya di antara mereka”.

Kita tahu, Prof. Quraish Shihab memenuhi semua kriteria tersebut. Ia memiliki pemahaman dan penguasaan Al Qur’an yang baik. Ia menyusun kanon Tafsir Al-Misbah yang diakui mutunya oleh sarjana-sarjana Islam dunia. Prof. Quraish jelas jauh lebih otoritatif daripada Jonru.

Atau anggaplah Jonru Ginting setara pemahaman Al-Qurannya dengan Prof Quraish Shihab. Sebagai orang yang lebih sepuh dan lebih dahulu masuk Islam, Prof. Quraish Shihab jelas lebih layak.

Soal ketaatan? Amit-amit, saya menolak membandingkan.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2021 oleh

Tags: Imam HusainJilbabJonruJonru GintingKarbalaQuraish Shihab
Arman Dhani

Arman Dhani

Arman Dhani masih berusaha jadi penulis. Pada 2012 meraih penghargaan Ahmad Wahib Award sebagai penulis blog terbaik. Bersama Patron Syndicate mengembangkan konten visual di YoutTube. Pernah bekerja sebagai Script Writer untuk Visinema (2018) Vice (2020). Menulis buku "Dari Twitwar ke Twitwar" (2015). Eminus Dolere (2020). Yang Ditulis Usai Berpisah adalah buku ketiganya. Bisa ditemui di IG: @armndhani dan twitter @arman_dhani

Artikel Terkait

Maulid Nabi Muhammad: Meneladani Nabi yang Nggak Hobi Menyalahkan dan Menghargai Perbedaan MOJOK.CO

Maulid Nabi Muhammad: Meneladani Nabi yang Nggak Hobi Menyalahkan

14 Oktober 2021
Ganti Istilah Koruptor dengan Penyintas Korupsi atau Garong Duit Rakyat Nih yang Bener? Calon Penghuni Neraka: PNS Cimahi Korupsi Dana Pemakaman Korban Covid-19 mojok.co

Kenapa KPK Pakai Istilah Penyintas Korupsi untuk Para Koruptor?

30 Agustus 2021

Emang Kenapa kalau Syiah?

12 Mei 2021

Yang Unik dari Cara Gus Baha Melihat Ramadan

14 April 2021
Lepas Hijab tapi Justru Merasa Lebih Beriman

Lepas Hijab tapi Justru Merasa Lebih Beriman

9 April 2021
Poligami karena Merasa Selevel dengan Nabi Adalah Sikap Sombong dan Bodoh

Poligami karena Merasa Selevel dengan Nabi Adalah Sikap Sombong dan Bodoh

12 Februari 2021
Pos Selanjutnya
KHOTBAH KIRI Komunis Mojok

Khotbah Idul Fitri dari Komunis

Komentar post

Terpopuler Sepekan

ESAI Jonru QURAISH SHIHAB

Amit-Amit, Jangan Bandingkan Prof. Quraish Shihab dengan Jonru Ginting

25 Juni 2017
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022
Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar MOJOK.CO

Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab

30 Juni 2022

Terbaru

Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Imdadun Rahmat. (Dok. Baznas.go.id)

Deputi Baznas Sebut Global Zakat Milik ACT Tak Punya Izin

4 Juli 2022
Sepeda motor dibakar dalam bentrok di Babarsari, Senin (04/07/2022)

Bentrok Antarkelompok di Babarsari, Sri Sultan Minta Polisi Tindak Keras Pelaku 

4 Juli 2022
sri sultan hb x mojok.co

Masa Jabatan Sri Sultan HB X Habis, DPRD DIY Geber Pembentukan Pansus

4 Juli 2022
Dwi Pertiwi: Legalkan Ganja untuk Medis Segera!

Dwi Pertiwi: Legalkan Ganja untuk Medis Segera!

4 Juli 2022
hotel di jogja mojok.co

Liburan Sekolah, Tingkat Okupansi Hotel di Jogja Meroket

4 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In