Betapa Sulitnya Melupakan

Betapa sulitnya melupakan

Betapa sulitnya melupakan

Tanya

Dear Cik Prim nan Chantique dan Gus Mul yang apique.

Perkenalkan, daku Toink, pemuda yang kisah cintanya tak semanis cerita di FTV Remaja tentang tukang singkong ganteng yang berjodoh dengan si cantik putri majikannya. Dakulah yang sempat curhat ke Mojok tentang hubungan yang menggantung dengan seorang akhwat, tapi belum sempat kalian jawab, gantungan itu ternyata sudah pedot di tengah jalan. Kandas. Aku nyeseque, kakak…!!!

Sebagai cowok yang pantang ngemis-ngemis kasih sayang kepada orang yang sama dan sudah tidak suka, ya daku ingin menemukan sosok lain yang siap bersanding di pelaminan nanti.

Nah, persoalannya dada ini masih terasa sesaque saat mengingatnya. Sesekali lewat itu bayang wajahnya di sini. Sakit, kak.. Pedih. Dan daku ingin bertanya perkara klasik, yakni: bagaimana cara menyembuhkan sakit hati, lalu move on yang asyik juga cepat, tanpa mendapat predikat melarikan diri, menjadikan orang lain sebagai pelarian sakit hati.

Mohon pencerahannya dan jangan banyak-banyak hina saya yang sudah nista ini. Suwun.

Lagi, terima kasih banyak lo, Cik & Gus… Dari Toink yang sedang mencari Cinta.

Jawab

Dear Toink yang merana. Jujur, tadinya saya ingin sekali membalas emailnya dengan kata-kata keprihatinan, namun mengingat sekarang kata “Prihatin” sedang menjadi trademark tokoh tertentu, maka saya urungkan niat saya tersebut.

Begini Toink, saya paham, paham sekali malah, tentang apa yang sampeyan rasakan saat ini, sebab saya sendiri berkali-kali mengalaminya. Menyukai seseorang, lalu mendekatinya, berusaha mendapatkan hatinya, dan berharap ia menyukai balik. Dan ternyata, apa yang diharapkan tidak terjadi. Menyakitkan. Sungguh. Namun begitulah resiko menjadi seorang pencinta. Kau berani jatuh cinta, kau pun harus berani cintamu jatuh.

Untuk yang satu ini, saya anggap sampeyan sudah berani, bahkan sudah terlalu berani.

Nah, oke, kita langsung kepada persoalan. Pada intinya, sampeyan berharap mendapat penyelesaian bagaimana cara move on yang asyik dan cepat. Ini sebuah perkara yang sebenarnya klise, klasik, namun cukup sulit.

Mas Toink yang merana. Berusaha melupakan seseorang yang begitu kita cintai memang susah, bahkan sampai ada quote anonim yang bilang begini: “Trying to forget someone you love is like trying to remember someone you never met” (Saya rasa saya tak perlu menerjemahkannya, sebab saya yakin, walau sampeyan buruk dalam kisah cinta, tapi pasti sampeyan tidak terlalu buruk soal bahasa inggris). Kalau mau yang lebih syahdu lagi, masih ada quote-nya Pablo Neruda: “Love is so short, forgetting is so long.”

Sebenarnya saya masih punya banyak koleksi quote tentang melupakan seseorang, tapi cukup dua saja yang saya tuliskan, sebab ini adalah Mojok, bukan kedai kopi yang kebanyakan majang poster quote.

Salah satu kesalahan terbesar orang-orang yang gagal melupakan seseorang adalah karena kesalahan niatnya. Melupakan bukanlah perkara yang harus selalu diluruskan niatnya. Untuk melupakan seseorang, jangan pernah meniatkan diri untuk melupakan. Sebab ia justru akan berat. Saya selalu percaya pada lirik lagu Ketaman Asmoro-nya Didi Kempot: “Wis tak lali-lali. Malah sansoyo kelingan”, sudah berusaha dilupa-lupakan tapi malah semakin teringat.

Melupakan itu soal afirmasi. Bagaimana mungkin sampeyan bisa lupa jika sampeyan terus saja mengingatnya sebagai tujuan.

Nah, fakta ini membuat saya belajar, bahwa cara terbaik untuk melupakan adalah dengan mengingat. Maksudnya adalah, mengingat yang baru untuk melupakan yang lama. Perasaan itu mas Toink, seperti air di dalam telinga, sampeyan butuh air yang lain untuk bisa mengeluarkannya.

Pahami bahwa sampeyan harus segera mencari yang lain. Segera buat direktori baru. Mulailah melakukan pendataan, cari target buruan baru yang lebih memungkinkan. Dekati, dan jangan terlalu terburu-buru. Nikmati prosesnya. Untuk melupakan A, sampeyan butuh untuk mulai mengenal B, andaipun nanti ternyata, si B juga kemudian mematahkan hati sampeyan, maka sampeyan tinggal gunakan rumus yang sama: Untuk melupakan B, sampeyan butuh untuk mengenal C, dan begitu seterusnya. Tenang saja, alpabet masih menyediakan huruf sampai Z, kalaupun nanti sudah sampai Z dan sampeyan masih saja dipatahkan hatinya, sampeyan masih bisa menggunakan AA, AB, AC, dst… dst…

Ini cara yang mungkin tidak asyik dan tidak cepat. Tapi ya memang harus begitu. Kalau asyik dan cepat, bukan melupakan namanya, tapi masturbasi.

Mas Toink yang baik namun merana. Ini mungkin jawaban yang kurang memuaskan, namun alhamdulillah, saya pernah (dan hampir selalu ) berhasil menyelesaikan diri saya sendiri dengan cara sederhana ini. Dan saya harap, sampeyan juga berhasil dengan cara yang sama.

Semoga beruntung mas Toink.

 

Disclaimer: #CurhatMojok menerima kiriman curhat asmara pembaca yang akan dijawab oleh dua redaktur Mojok, Agus Mulyadi dan Cik Prim. Tayang tiap malam Minggu pukul 19.00, setiap curhat yang dimuat akan mendapat bingkisan menarik. Kirimkan curhatmu ke redaksi@mojok.co dengan subject “Curhat Mojok”.

Exit mobile version