MOJOK.CO – Lebih baik Manchester United jualan takjil gratis aja ketimbang main bola. Anggap aja jadi jalan tobat karena selama ini jadi penyembah setan. Nggak tahu diri banget.
Kalau suka sepak bola dan sering main Twitter, harusnya nggak asing sama istilah football twitter. Buat kalian yang belum tau, football twitter merupakan akun fansbase klub bola yang banyak beredar di media sosial, salah satunya Twitter.
Ada beberapa ciri akun fanbase di media sosial. Salah satunya, biasanya, memakai nama pemain idola di klub yang dia dukung. Contohnya BillyGilmourSZN yang mengidolakan Chelsea dan Billy Gilmour atau Pøgba Senior yang mengidolakan Manchester United dan Pogba.
Topik yang dibahas cukup beragam. Mulai dari memuji-muji pemain idolanya, mencibir habis-habisan jika sang pemain bermain sangat buruk, sampai ejek-ejekan dengan fanbase klub lain.
Perdebatan fanbase yang sedang ramai di Twitter sebelum liga dihentikan karena pandemi Covid-19 berkisar perebutan zona Liga Champions, semenjak Liverpool melaju sendirian di perebutan juara (walaupun belum pasti bakal dapat gelar beneran atau enggak). Total ada dua tim yang secara serius berebutan satu tempat zona Liga Champion, yakni Chelsea dan Manchester United.
Lah gimana dengan Arsenal dan Tottenham Hotspur? Wah, jangan bawa-bawa nama mereka di perebutan satu tempat di kompetisi termahal di dunia. Arsenal dan Spurs lebih cocok bersaing di zona degradasi. Kedua tim ini memang konsisten…konsisten untuk tidak konsisten. Kompetisi Eropa? Posisi klasmen aja di bawah Wolves dan Sheffield United. Lebih baik sadar diri dan masuk goa.
Kembali ke persaingan Chelsea dan MU. Persaingan kedua tim sebenarnya cukup sengit. Terutama kalau mengingat masa awal Roman Abrahamovich mengakusisi Chelsea pada 2003 hingga Sir Alex Ferguson mundur pada tahun 2013.
Selama kurun waktu 10 tahun tersebut, Chelsea juara Liga Inggris 3 kali dan Manchester United juara 5 kali. Kedua tim bahkan saling bertemu di final Piala FA 2007 dan Liga Champions 2008 dan saling mengalahkan di kedua final tersebut.
Setelah Sir Alex Ferguson mundur, level Manchester United di Liga Inggris mentok alias nggak dapet gelar sama sekali sampai saat ini sedangkan Chelsea masih bisa nambah 2 gelar.Coba MU nggak banyak dibantu wasit, level mereka itu bahkan di bawah Arsenal dan Spurs. Cocoknya main di Liga 3 Indonesia bareng Persinga Ngawi.
Awal musim ini, kedua fanbase kembali ramai gara-gara antara Chelsea dan Manchester United dilatih oleh legenda masing-masing klub. Fans MU yakin bakal bisa mengangkangi Chelsea dan begitu sebaliknya. Namun kenyataannya sampai musim dihentikan sementara, Chelsea justru mengungguli MU.
Kalau ada pertanyaan dari fans penyembah setan, “Chelsea aja keok tiga kali lawan MU kok dibilang mengungguli Chelsea,” sini saya jawab. Chelsea boleh kalah di Piala Liga lawan Manchester United. Tapi, MU ujungnya juara nggak? Wong pada akhirnya mentok di semifinal, kalah lawan Manchester City. Chelsea boleh kalah kandang-tandang di Liga Inggris tapi di klasmen lebih tinggi siapa, nih? Lagian udah di voor juga masih nggak bisa nyalip Chelsea.
Perlu diingat, Chelsea kena hukuman larangan transfer yang bikin nggak bisa beli pemain baru di awal musim. Sedangkan klub setan itu belanja pemain hampir 200 juta paun cuma buat nangkring di bawahnya Chelsea!
Itu Sir Alex Ferguson pasti malu liatnya. Malu-maluin. Kalaupun musim ini terpaksa diakhiri, klasmen akhir dihitung point per game karena jumlah pertandingan yang udah dilaksanakan setiap tim beragam.
Pakai hitung-hitungan point per game aja Manchester United masih di bawahnya Chelsea. Haduh, ini tim nggak ada bagus-bagusnya sama sekali. Kecuali, kecuali nih ya, Manchester City dan pengacaranya gagal menangguhkan sanksi larangan main di turnamen Eropa gara-gara melanggar Financial Fair Play.
Tapi apa nggak malu, main di Liga Champions hasil giveaway? Mana giveaway-nya hasil penderitaan tim lain pula. Kalau mau dapet giveaway mending jadi subcriber Jess No Limit aja, Bos. Sekali yang namanya Setan yang Setan. Udah absolut jijiknya.
Selain keyakinan fans Manchester United bakal masuk Liga Champions yang bikin ngakak, para fans juga haqqul yaqin bisa memulangkan Jadon Sancho ke Inggris. Ngakunya sih Sancho temen deketnya Rashford sama Lingard.
Yaelah, kalo ngaku-ngaku gitu, Limbad juga bisa ngaku temen deketnya Pogba. Sancho juga mikir lah, masak pulang kampung (atau mudik, terserah pakai istilahnya apa) ke Inggris cuma main di Liga Malam Jumat. Nggak ada bagus-bagusnya. Apalagi, Sancho juga bilang kalau dia mengidolakan Lampard dan Drogba. Udah kode banget itu, kayak gebetan nunggu ditembak.
Intinya, sebagai fans Chelsea yang baik, saya mengingatkan fans setan supaya tahu diri. Ketimbang main bola, yang mana kalian itu punya banyak musuh, mending tobat dan banyakin ibadah. Misalnya dengan jualan takjil di bulan yang suci ini. Jangan minta bayaran, tapi takjilnya digratisin. Bisa jadi jalan tobat tuh karena selama ini jadi penyembah setan.
Selain jualan takjil gratis, ada satu hal berfaedah lagi yang bisa dilakukan Manchester United, yaitu bubar. Serius, deh. Bubar aja ketimbang malu-maluin. Itu Old Trafford jadiin kolam pemancingan. Lumayan buat ngisi waktu dan jadi sumber pangan orang banyak. Ketimbang jadi penyembah setan, kan ya. Entar ribet kalau ditanya-tanya sama malaikat Munkar sama Nakir di dalam kubur kalian.
BACA JUGA Omong Kosong Fans Liverpool yang Katanya Nggak Butuh Pengakuan Juara atau terjangan dua kaki lainnya di rubrik TEKEL.