[MOJOK.CO] “Retaknya hubungan Jose Mourinho dan Paul Pogba. Dingin, tak ada Gong Xi Fa Cai di antara mereka.”
Cara bermain dan posisi pemain tak hanya berpengaruh kepada prestasi. Salah satu aspek yang juga akan terpengaruh adalah suasana hati si pemain. Apalagi, ketika si pemain tak merasa nyaman dengan cara bermain timnya. Seperti yang dirasakan Paul Pogba di bawah asuhan Jose Mourinho.
Retak, hubungan keduanya terasa dingin. Tak ada “Gong Xi Fa Cai” di antara keduanya.
Semuanya diawali ketika Manchester United kalah dari Tottenham Hotspur di lanjutan Liga Primer Inggris. Salah satu buntut kekalahan yang (memang sudah biasa) dirasakan United malam itu adalah kritik tajam kepada Paul Pogba. Gelandang asal Prancis tersebut dianggap kurang memberi kontribusi ketika Setan Merah kehilangan bola.
Situasi yang sama kembali terjadi ketika United (karena sudah terbiasa) kalah dari tuan rumah Newcastle United dengan sor 1-0. Gol yang diderita United berawal dari tendangan bebas diagonal jarak jauh. Bola lambung diarahkan kepada dua pemain Newcastle yang berdiri di ujung kiri kotak penalti United. Terlihat, ada dua pemain United yang menjaga dua pemain Newcastle tersebut.
Namun, ketika bola lambung datang, dua pemain United tak ikut melompat untuk mengamankan bola. Alhasil, bola lambung hasil tendangan bebas bisa diteruskan salah satu pemain Newcastle ke tengah kota penalti menggunakan sundulan kepala. Bola “liar” berhasil disontek dengan keras. United kebobolan. Salah satu dari dua pemain United tidak yang melompat untuk mengamankan bola adalah Paul Pogba.
Jose Mourinho merespons “kemalasan” Pogba dengan langkah nyata. Manajer asal Portugal tersebut langsung mengganti Pogba dengan pemain lain. Kecewa, Pogba dikabarkan mulai gelisah. Ia mulai merasa bahwa bergabung dengan United (baca: Mourinho) adalah langkah yang salah dalam kariernya.
Pogba ingin Mourinho mengubah skema dan cara bermain United. Tentu tujuannya supaya Pogba bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan tidak dibebani dengan tugas bertahan. Secara spesifik, Pogba ingin United bermain tiga gelandang. Dalam skema tersebut, Pogba ingin dirinya berposisi di sebelah kiri dalam pola tiga gelandang dengan peran menyerang.
Mourinho sendiri banyak menggunakan Pogba dalam skema dua gelandang, berduet dengan Nemanja Matic. Salah satu tugas Pogba adalah “menjemput” bola dari kaki bek ketika United tengah membangun serangan.
Namun sayang, tugas itu tidak dijalankan dengan baik oleh Pogba. Ia seperti tak merasa nyaman dengan tugas yang terlalu kompleks. Pogba itu seperti mirip anak sekolah yang datang pagi hanya untuk mencontek tugas sekolah dari anak lain yang lebih rajin. Cari gampang ya, bos!
Bagaimana jawaban Mourinho? Mantan pelatih Real Madrid tersebut memandang Pogba sebagai pemain tengah dengan teknik yang lengkap dan stamina yang mumpuni. Oleh sebab itu, seharusnya, Pogba bisa tetap sukses ketika dimainkan di mana saja, di posisi pemain tengah.
Kegagalan Pogba menjalankan instruksi, baik dalam proses bertahan atau membangun serangan, membuat Mourinho panas hati. Mungkin lebih baik Mourinho tak memberi Pogba banyak pekerjaan.
Cukup tiga saja, yaitu mengumpan bola, gonta-ganti gaya rambut, dan belajar gerakan dance paling baru. Nge-dabbing itu sudah usang. Mungkin sudah waktunya Pogba belajar jaipong sama mantan penyerang Persib Bandung, Redouane Barkaoui.
Bara panas ini memang belum merembet, membuat Pogba ingin hengkang dari United. Namun, menyimpan bara kegelisahan tentu tak sehat, apalagi untuk pemain dan pelatih dengan figur yang sangat menjual seperti Pogba dan Mourinho. Segala ucapan mereka akan dipelintir oleh media sedemikian rupa.
Pembaca tahu makna ucapan “Gong Xi Fa Cai”? Masih banyak yang mengartikannya sebagai selamat tahun baru Cina atau selamat Imlek. Yang betul, “Gong Xi Fa Cai” berarti selamat berbahagia atau selamat sejahtera.
Melihat hubungan Pogba dan Mourinho yang mulai retak, di hari Imlek ini, nampaknya tak ada ucapan riang “Gong Xi Fa Cai” yang terdengar. Tak ada kebahagiaan di antara sosok ikonik Manchester United tersebut. Tak ada kebahagiaan, yang ada hanya penyesalan. Memang, berjalan di jalan Setan, Merah pula, hanya akan berujung kepada penyesalan.
Tobatlah kamu, Pogba. Apa mau, nanti kuburmu malah banjir dan dirubungi semut rang-rang?