Simpang Hati Seto Nurdiantoro: Antara PSIM dan PSS - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Simpang Hati Seto Nurdiantoro: Antara PSIM dan PSS

Andhika Gilang oleh Andhika Gilang
26 Juli 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Seto Nurdiantoro dibina oleh PSS Sleman dan dibesarkan oleh PSIM Yogyakarta. Kini, sebagai pelatih PSS, hatinya tengah berkecamuk menjelang Derbi DIY.

Pernah berjuang bagi suatu klub, berarti sempat manautkan hati dengan lambang kesebelasan tersebut. Sebagai manusia yang berperasaan, mengganti isi hati selalu menguras emosi. Dan hanya ada dua pilihan untuk itu: berpamitan dengan menyisakan perasaan cinta atau menyeberang dengan rasa amarah yang berkecamuk.

Cristiano Ronaldo adalah contoh pemain yang selalu meninggalkan sebagian hatinya pada klub yang ia tinggalkan. Golnya ke gawang Manchester United dalam ajang Liga Champions adalah contoh nyata. Setelah menyelesaikan asis Gonzalo Higuain, ia berjalan ke belakang gawang David De Gea sembari mengangkat kedua tangannya mengisyaratkan rasa hormat kepada publik Old Trafford.

Sebaliknya, Emanuel Adebayor menghabiskan tenaganya untuk berlari menyeberangi lapangan hanya untuk berselebrasi di depan suporter Arsenal. Pemain asal Togo tersebut memang dipenuhi kemarahan saat meninggalkan Arsenal. Ia merasa dibuang begitu saja setelah memberikan gelontoran gol bagi tim London Utara itu.

Di Yogyakarta, salah satu pemain yang pernah menceploskan bola ke gawang mantan klubnya adalah Seto Nurdiantoro. Pada akhir tahun 2008, saat berseragam Persiba Bantul, dua kali Seto mencetak gol ke gawang PSIM Yogyakarta hanya dalam rentang waktu kurang dari sebulan. Pada dua kesempatan itu, tak ada selebrasi berlebihan darinya.

Baca Juga:

Polisi Tangkap Dua Tersangka Pengeroyok Tri Fajar, Sebut Tak Terkait Suporter

Jangan Hanya Nonton, Bermainlah Sepak Bola Tarkam, Agar Lapangan Tak Dilirik Developer

Antisipasi Pelecehan Seksual dan Calo Tiket, PSS Sleman Siapkan Skema Baru

Sebagai petualang di Bumi Mataram, mantan pemain bernama lengkap Matheus Seto Nurdiantoro tersebut memang kerap berpindah-pindah klub. Lahir di Sleman, ia merupakan pemain binaan PSS Sleman ketika muda, setelah sebelumnya membela klub amatir di sekitar tempat tinggalnya, PSK Kalasan.

Namun, kariernya justru melejit setelah menyeberang ke tim rival, PSIM Yogyakarta. Pelita yang kepincut dengan kemampuan Seto Nurdiantoro, kemudian meminangnya untuk bermain di Jakarta dan Solo. Ia juga mendapat panggilan timnas Indonesia. Akan tetapi, rumah baginya tetaplah Sleman. Selepas dari Pelita Solo, Seto pulang kembali ke dekapan Super Elja dan berhasil membawa PSS Sleman ke masa keemasannya.

Seto Nurdiantoro kembali menyeberang ke Laskar Mataram pada tahun 2005. Kemudian, Seto merintis karier kepelatihan sebagai asisten pelatih sekaligus pemain di Persiba Bantul yang menjadi juara Divisi Utama pada musim 2010/2011. Sebelum akhirnya mengakhiri ceritanya sebagai pemain sepak bola di PSIM Yogyakarta.


Tercatat ada tiga periode Seto membela PSIM Yogyakarta. Waktu yang sangat cukup untuk membuat hatinya terpaut di sana. Jika tidak seluruhnya, setidaknya sebagian dari perasaannya. Sementara sebagian lain masih tertinggal di Bumi Sembada, tempatnya tumbuh dan dibina menjadi petualang tangguh oleh PSS Sleman.

Rasa cintanya kepada kedua tim tak hanya berjalan satu arah. Seto Nurdiantoro merupakan sosok yang dihormati oleh suporter PSS Sleman maupun PSIM Yogyakarta. Buktinya, ia tetap diterima oleh fans meskipun sudah bolak-balik menyeberang ke dan dari klub yang notabene rival tersebut.

Kepribadian Seto Nurdiantoro yang cenderung hangat dan humoris menjadi salah satu penyebabnya. Ia bukan pemain bengal seperti Mario Balotelli yang dicaci-maki suporter Inter Milan saat bergabung dengan tetangga satu kontrakan mereka. Kepindahan Seto juga tidak kontroversial sehingga kejadian serupa dengan pelemparan kepala babi kepada Luis Figo tidak menemukan tempat dalam kisahnya.

Perjalanan Seto Nurdiantoro di PSIM Yogyakarta berlanjut saat ia didapuk menjadi juru taktik Laskar Mataram. Bersama tim asal kota gudeg tersebut, ia sempat dua kali meraih hasil imbang menghadapi PSS Sleman pada 2014. Sejatinya, ada dua laga lagi yang rencananya digelar pada tahun 2015, sayang sekali liga dibatalkan karena kisruh PSSI.

Pada 2016, kakak kandung dari pesepakbola Fajar Listiantoro tersebut kembali menyeberang ke tim yang membinanya, PSS Sleman. “Sebagai pemain yang lahir dan besar di Sleman, saya ingin membawa nama harum PSS Sleman dengan prestasi sebagai pelatih,” ujar Seto dilansir dari laman resmi PSS Sleman.

Menyadari kepindahannya ke tim rival dapat menyebabkan suasana menjadi keruh, terutama di kalangan suporter, Seto angkat bicara lewat media resmi PSS Sleman. “Saya ucapkan kulo nuwun kepada PSS Sleman, khususnya suporter, dan manajemen karena telah mempercayakan posisi pelatih kepala kepada saya,” ungkap mantan pemakai nomor 8 di timnas Indonesia itu.

Sementara kepada media lain, ia menitipkan pesan untuk pendukung PSIM Yogyakarta. “PSS dan PSIM jadi bagian perjalanan saya sebagai pemain dan pelatih. Saya menjalani dengan profesional. Kami berharap suporter bisa memahami keputusan ini,” tutur pelatih yang kini sedang mengambil lisensi Pro AFC tersebut dikutip dari Sindonews.

Kemampuan Seto dalam memupuk hubungan seperti itulah yang menjadi alasan kubu Laskar Sembada dan Laskar Mataram tetap menghormatinya. Dan hingga sekarang, ia masih tetap dapat menjaga agar cintanya kepada kedua tim yang sejatinya bertetangga tersebut tidak bertepuk sebelah tangan.

Hati Seto Nurdiantoro memang terbagi dua dan posisinya yang kini menjabat sebagai pelatih PSS Sleman membuat pelatih berusia 44 tahun tersebut berada dalam persimpangan perasaan. “(Menghadapi PSIM) kita mencoba, apa, ya… (terdiam sejenak). Aduh, susah, ya,” ujar Seto menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers seusai pertandingan PSS Sleman melawan Blitar United.

Ucapannya mengindikasikan betapa berat hati Seto Nurdiantoro ketika harus memilih salah satu di antara kedua tim tersebut. “Alangkah baiknya, berbagi itu indah,” katanya berkelakar membuat wartawan seisi ruangan tertawa. “Kalau kita bermusuhan itu tidak bagus. Ini hanya sebuah silaturahmi kemesraan,” sambung mantan pemain Pelita itu.

Laga bertajuk Derbi DIY itu sendiri akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Kamis, 26 Juli 2018. Di sanalah sikap profesional Seto Nurdiantoro kembali diuji dengan target poin penuh untuk PSS Sleman. Di sisi lain, ada secuil perasaan tak tega untuk menyakiti mantan tim yang pernah melejitkan namanya. Namun, dalam dunia sepak bola, bukankah suara hati dan tuntutan profesional memang kerap berbenturan?

Tags: derbi diypelitaPersiba BantulPSIM Yogyakartapss slemanseto nurdiantorotimnas indonesia
Andhika Gilang

Andhika Gilang

Artikel Terkait

Polisi tangkap tersangka pengeroyok Tri Fajar Firmansyah, suporter PSS Sleman.

Polisi Tangkap Dua Tersangka Pengeroyok Tri Fajar, Sebut Tak Terkait Suporter

3 Agustus 2022
PSS Sleman harus mengakomodir pertandingan sepak bola tarkam agar lapangan tidak dilirik developer.

Jangan Hanya Nonton, Bermainlah Sepak Bola Tarkam, Agar Lapangan Tak Dilirik Developer

1 Agustus 2022
PSS Sleman siap cegah pelecehan seksual dan calo tiket

Antisipasi Pelecehan Seksual dan Calo Tiket, PSS Sleman Siapkan Skema Baru

21 Juli 2022
Penginapan wasit

Cegah Kecurangan di Liga 1, Polda DIY Jaga Penginapan Wasit

21 Juli 2022
Brigata Curva Sud, BCS, PSS Sleman

Brigata Curva Sud dari Dekat, Sebelum hingga Sesudah 90 Menit

11 Juli 2022
PSSI akan protes pada AFF karena Timnas U-19 dirugikan

Timnas U-19 Gagal ke Semifinal, Shin Tae Yong Sebut Regulasi AFF Aneh

11 Juli 2022
Pos Selanjutnya
koruptor

Bawaslu Temukan 199 Mantan Napi Korupsi yang Ngotot Daftar Caleg di Pileg 2019

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Simpang Hati Seto Nurdiantoro: Antara PSIM dan PSS

26 Juli 2018
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun MOJOK.CO

Kota Bogor: Kota Paling Ideal di Indonesia untuk Pensiun

2 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022

Terbaru

tarif ojek online mojok.co

Kemenhub Terbitkan Aturan Baru Batas Tarif Ojol, Ini Rinciannya

9 Agustus 2022
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan visi dan misi 2022-2027 di DPRD DIY.

Terapkan Pancamulia, Sri Sultan HB X Sampaikan Visi Misi Jadi Gubernur 

9 Agustus 2022
Sri Sultan Mampu Redam Konflik Pemaksaan Jilbab Secara Taktis, Bukti Jogja (Mungkin) Masih Istimewa MOJOK.CO

Sri Sultan Mampu Redam Konflik Pemaksaan Jilbab Secara Taktis, Bukti Jogja (Mungkin) Masih Istimewa

9 Agustus 2022
keuangan mahasiswa mojok.co

Pentingnya Pengelolaan Keuangan bagi Mahasiswa, Agar Tak Kehabisan Uang di Tengah Bulan

8 Agustus 2022
Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

Whatsapp dan Gojek Jadi Aplikasi Paling Berpengaruh versi Google Play Store

8 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In