MOJOK – Cristiano Ronaldo adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Ia bahkan terpilih menjadi yang terbaik sepanjang masa untuk Manchester United. Apa rahasia performa super Ronaldo?
Sabtu (19/5) yang lalu, Cristiano Ronaldo terpilih menjadi pemain terbaik Manchester United sepanjang masa pilihan para fans. Pemain berpaspor Portugal tersebut berhasil mengalahkan dua legenda United lainnya, yaitu Ryan Giggs yang berada di tempat kedua, dan Paul Scholes menyusul di belakang keduanya.
Pemilihan pemain terbaik ini dilakukan untuk memperingati 1000 pertandingan yang sudah dilakoni United di ajang Liga Primer Inggris. Jika ditarik waktu ke belakang, berarti Ronaldo mengalahkan legenda lainnya yang juga punya nama besar. Misalnya, David Bechkam, Gary Neville, Eric Djemba-Djemba, hingga Eric Cantona.
Cristiano Ronaldo sendiri, menurut saya pribadi, sangat layak menjadi pemain terbaik United sepanjang masa. Total, ia mencetak 118 gol dari 292 pertandingan. Serratus gol lebih tentu bukan jumlah sepele. Apalagi, ketika masih berseragam Setan, berwarna Merah, Ronaldo tidak bermain sebagai penyerang. Sebuah peran yang ia lakoni di tiga tahun terakhir kariernya bersama Real Madrid.
Dulu, Ronaldo adalah pemain sayap, badannya kurus, dan sering mengumbar trik mengolah bola dari sisi lapangan. Ronaldo meletakkan cara bermainnya kepada akselerasi, kecepatan, trik menipu lawan, dan gaya rambut yang memesona. Gaya bermain yang dengan sempurna menyita perhatian banyak fans sepak bola. Apalagi, ia diberi nomor punggung tujuh. Nomor punggung “keramat” di skuat United.
Seiring waktu, di bawah bimbingan bertangan besi dari Sir Alex Ferguson, Cristiano Ronaldo menjelma menjadi penyerang sayap yang komplet. Tak hanya punya akselerasi, kecepatan, dan trik, Ronaldo membekali dirinya insting mencetak gol, teknik menendang kelas satu, kemampuan melompat untuk menyundul bola, dan kemampuan tendangan bebas yang makin tajam.
Sejak bergabung dengan United pada musim 2003/2004, terjadi lonjakan jumlah gol di Liga Primer Inggris. Parameter paling mudah, meskipun terkadang tidak terlalu akurat, untuk mengukur kualitas pemain. Tiga musim pertama, jumlah gol Ronaldo tidak pernah menembus 10 gol. Bisa dipahami, tiga musim awal adalah momen adaptasi dan menempa diri.
Musim keempat, musim 2006/2007, jumlah gol Ronaldo meningkat pesat. Dari sembilan gol di musim 2005/2006, menjadi 17 gol di 2006/2007. Puncaknya adalah tahun kelima, ketika Cristiano Ronaldo mampu mencetak 31 gol. Sebuah rekor yang baru bisa dipecahkan oleh Mohamed Salah musim 2017/2018 dengan 33 gol.
Ronaldo menjadi pemain yang komplet. Ia banyak memulai laga sebagai penyerang sayap sebelah kiri. Namun, seiring perkembangan sebuah pertandingan, Ronaldo banyak bergerak ke tengah ke dalam kotak penalti untuk menjadi penyelesai peluang. Segala kelebihan di atas membantu Ronaldo menjadi lebih tajam ketimbang penyerang-penyerang lainnya.
Pengalaman inilah yang membuat Ronaldo bertransformasi menjadi predator di dalam kotak penalti, terutama di tiga musim terakhir bersama Madrid. Efektivitas dan efisiensi Ronaldo memaksimalkan peluang adalah salah satu faktor Los Blancos bisa dua kali menjadi juara Liga Champions. Dan bukan tidak mungkin menjadi tiga kali berturut-turut musim ini.
Lantas, apa rahasia kehebatan Ronaldo? Menurut si pemain sendiri, ada dua hal yang membantunya menjadi seperti sekarang, yaitu disiplin dan diet. Disiplin untuk tertib menjalankan rutinitas latihan dan diet yang ideal untuk menjaga kebugaran.
Ronaldo menegaskan bahwa tertib melaksanakan jadwal yang sudah disusun adalah sebuah kunci. Latihan dengan serius, mengukuti sesi dengan psikolog untuk urusan menjaga mental, dan istirahat cukup. Yang dilakukan Ronaldo ketika beristirahat pun tidak ribet. Yang ia lakukan hanyalah tidur! Tidur yang cukup membantu proses pemulihan otot setelah latihan keras.
Selain disiplin dengan jadwal, Ronaldo juga mengatur pola makan. Diet, bukan berarti menahan lapar. Diet yang dilakukan Ronaldo adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat untuk keperluan menjaga level energi. Dan ini yang menarik. Diet Ronaldo adalah diet yang bisa kamu semua terapkan sehari-hari. Bahkan mungkin cocok untuk pola makan selama bulan Ramadan.
Adalah Luis Lavrador, koki timnas Portugal yang mengungkapkan menu favorit Ronaldo. Untuk minuman, Ronaldo sangat suka jus buah. Biasanya, ia mengonsumsi jus buah pir, apel, atau nanas. Kultur Madeira, tempat kelahiran Ronaldo konon menjadi latar belakang.
Selain jus buah, Cristiano Ronaldo juga sangat suka kopi. Untuk sarapan, selain jus untuk menemani makanan, secangkir kopi juga harus selalu ada. Tidak harus kopi hitam, varian latte juga oke. Kenapa kopi?
Menurut penelitian, setidaknya kopi punya empat manfaat bagi atlet. Pertama, untuk mengurangi rasa sakit dan kelelahan akibat berolahraga. Kedua, meningkatkan sirkulasi darah. Ketiga, meningkatkan memori. Keempat, berperan sebagai bahan bakar otot. Tentu, penggunaan gula dalam kopi harus diatur, apalagi untuk seorang atlet.
Nah, satu kelebihan kopi lainnya yang cocok untuk “kelelakian Ronaldo” adalah kopi mampu membantu meningkatkan gairah seksual. Sebuah penelitian tentang manfaat kafein yang dipublikasikan oleh “Pharmacology, Biochemistry and Behaviour Journal” yang digawangi oleh Dr. Fay Guarraci di Southwestern University in Georgetown, Texas, berpendapat bahwa kafein dalam kopi yang dikonsumsi secara wajar mampu merangsang syaraf yang berkaitan dengan kerja seksual.
Sudah punya badan atletis, sehat, tentu makin aduhai ketika punya gairah seksual yang menunjang. Jadi, setelah salat Tarawih, secangkir kopi rendah gula adalah menu malam yang cocok supaya “ena-ena” menjelang sahur semakin enak. Ulala.
Nah, makanan favorit Ronaldo lainnya adalah ikan! Madeira, tempat kelahiran Ronaldo adalah sebuah pulau. Jadi, tak heran apabila kultur menyantap ikan sangat kuat. Ronaldo sendiri sangat suka ikan. Bahkan, dirinya sering membawa ikan sarden kalengan. Untuk menemani sarden, beberapa potong roti yang masih hangat sudah cukup.
Sementara itu, menu makanan favorit Ronaldo sendiri bernama “bacalhau a braz” sebuah menu sehat yang di dalamya terdapat telur rebus (atau orak-arik juga bisa), tomat, kentang yang dipotong sebesar korek api, dan tentu saja ikan. Ronaldo paling suka menggunakan ikan tuna untuk menu ini. Sebagai garnish, ditambahkan potongan zaitun dan bawang.
Bisa dibayangkan jika ditambah sambal bawang dan nasi hangat, pulen, masih mengepul pula, dan kerupuk jangan lupa. Tambahan ini bisa ditemui jika orang Indonesia, terutama orang Jawa yang menyantap “bacalhau a braz”, yang belum kenyang jika belum makan nasi.
Nah, tertarik mencoba menu diet ala Ronaldo, ibu-ibu? Cocok untuk menjadi menu berbuka puasa. Komplet, sehat, segar, dan mendukung “ena-ena” suami tetap seimbang.