MOJOK.CO – Brasil vs Belgia | Kazan Arena, Rusia | Live TransTV, K Vision, Usee TV | Sabtu, 07 Juli 2018 dini hari | 01.00 WIB | Prediksi: Brasil menang.
Belgia lolos dari Grup G dengan relatif mudah. Dua lawan mereka, Tunisia dan Panama, bukan tim yang cocok untuk menguji level Belgia di Piala Dunia. Inggris? Lantaran sudah sama-sama lolos ke babak 16 besar, laga Inggris vs Belgia berjalan “dingin”. Kembali, di pertandingan yang diprediksi bakal panas ini, Belgia justru menyajikan menu yang sudah kadung dingin.
Baru di babak 16 besar Piala Dunia 2018, level Belgia diuji secara tuntas oleh timnas Jepang. Melawan satu-satunya negara dari Benua Asia yang melaju ke babak sistem gugur, Belgia terlihat “gamang” di paruh awal babak pertama. Jepang bermain sesuai kultur pekerja keras mereka. Disiplin, dan berani meladeni sepak bola level tinggi.
Bahkan Belgia butuh kebobolan dua kali terlebih dahulu untuk menyadari bahwa mereka punya potensi apabila disalurkan dengan cara yang tepat. Intinya adalah, Belgia masih punya masalah yang nampaknya masih terus mengendap dan muncul justru ketika situasi mendesak mereka. Masalah konsistensi yang sudah terlihat sejak Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016.
Piala Dunia 2014, Belgia justru bermain semenjana saja ketika menghadapi Amerika Serikat di babak 16 besar. Sebuah tim yang memang tangguh kala itu, namun seharusnya bisa Belgia kalahkan dengan mudah. Belgia memang berhasil mengalahkan Amerika dengan skor tipis, 2-1. Namun di atas lapangan, penampilan Belgia tak mencerminkan performa mereka.
Belgia tampil lebih baik ketika menghadapi Argentina di babak 8 besar, meski akhirnya kalah dengan skor 0-1. Praktis, Belgia hanya kalah lantaran memberi Lionel Messi kesempatan melakukan penetrasi di lapangan tengah sebelum memberikan umpan diagonal kepada Angel Di Maria dan diteruskan menjadi gol oleh Gonzalo Higuain. Selebihnya, Belgia bisa mendominasi, meski gagal membuat gol.
Di Piala Eropa 2016, Belgia kembali gagal di babak 8 besar. Kali ini, mereka dikalahkan Wales dengan skor 1-3, setelah sebelumnya mengalahkan Hungaria di babak 16 besar. Apa kesamaan dari kekalahan Belgia di babak 8 besar Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016? Belgia hampir selalu kesulitan ketika bertemu lawan yang lebih banyak bertahan.
Skuat Belgia, terutama di lini depan dijejali pemain-pemain kreatif. Namun sayangnya, ketika bertemu dengan lawan yang jago bertahan, kreativitas tersebut tak banyak berguna. Mengapa? Karena koordinasi yang tidak matang di antara pemain lini depan dan tidak terasa kohesi dengan pemain-pemain di lini lainnya.
Ketika naik menyerang, Wales di Piala Eropa 2016 menunjukkan cara menyakiti Belgia hanya dengan dua pemain saja di kotak penalti. Situasi serangan balik inilah yang dimaksimalkan Jepang untuk membuat dua gol. Ingat, serangan balik (transisi bertahan ke menyerang) tidak selalu berkaitan dengan kecepatan saja, namun koordinasi dan penempatan pemain yang ideal. Belgia kesulitan meladeni lawan yang punya koordinasi dan pemosisian pemain yang baik.
Sayangnya, Brasil, lawan mereka di babak 8 besar Piala Dunia 2018 punya dua hal itu. Menghadapi Kosta Rika, Brasil menunjukkan bahwa mereka tak hanya jago “menari samba”. Brasil di bawah asuhan Tite justru menjadi sangat terkoordinasi, disiplin, bahkan solid. Ketika mengalahkan Meksiko, skuat Brasil menujukkan bahwa mereka sangat tangguh dan cerdik meredam pemain lawan yang kreatif dan punya kecepatan.
Belgia punya peluang ketika Brasil bermain terbuka. Situasi yang memungkinkan Belgia memaksimalkan kreativitas lini depan mereka karena ketersediaan ruang yang lebih lega. Memang akan sulit, laga Brasil vs Belgia menuntut konsentrasi tinggi selama 90 menit. Brasil tak boleh dibiarkan mendominasi dan menemukan riteme mereka.
Ketika Brasil mendominasi, alasan mengapa mereka menjadi unggulan pertama akan sangat terlihat. Ketika ritme itu sudah terbangun, Meksiko yang bisa bertahan dengan disiplin seperti ketika mengalahkan Jerman itu saja menjadi terekspose. Sistem yang mendukung, kedisiplinan tinggi, dan olah bola mumpuni dari lini depan membuat Brasil tak pernah kesulitan mencetak gol.
Merusak ritme Brasil harus menjadi perhatian utama dan dikerjakan kali pertama oleh Belgia sejak sepak mula. Jika gagal merusak ritme, laga Brasil vs Belgia bisa menjadi anomali di babak 8 besar Piala Dunia yang biasanya minim gol.